Penumpang pesawat, antara lain, pemuda yang akan menemui keluarganya. Ada juga perempuan yang akan menemui tunangannya. Hampir 1.000 anggota pemadam kebakaran telah berada di lokasi kecelakaan.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
BEIJING, SELASA — Warga China beramai-ramai mengharapkan ada keajaiban dalam upaya pencarian penumpang dan awak pesawat China Eastern Airlines. Hingga lebih dari 30 jam sejak pesawat jatuh pada Senin (21/3/2022) siang, belum ada penemuan korban di sekitar lokasi kecelakaan.
Dalam pernyataan pada Selasa (22/3/2022) malam, otoritas penerbangan sipil China (CAAC) mengungkap bahwa tim pencari belum menemukan tanda korban selamat. Direktur Keselamatan Penerbangan CAAC, Zhu Tao, mengungkapkan hal itu kepada jurnalis yang menanyakan nasib 132 awak dan penumpang pesawat China Eastern Airlines (CEA) yang jatuh dalam penerbangan dari Kunming ke Guangzhou.
Upaya evakuasi melibatkan berbagai pihak. Perusahaan teknologi China, DJI, mengerahkan tim darurat ke lokasi. Mereka mengoperasikan pesawat nirawak yang dilengkapi kamera inframerah dan pencitra dalam gelap untuk memeriksa lokasi kecelakaan. Kamera inframerah biasanya bisa merekam obyek yang memancarkan panas. Tubuh manusia termasuk obyek yang memancarkan panas dan bisa dilacak oleh kamera inframerah.
Pesawat itu telah beroperasi sejak Senin malam. Sayangnya, hingga Selasa (22/3/2022) malam waktu setempat, kamera di pesawat belum menangkap satu pun benda yang memancarkan panas. Tim pencari baru menemukan sebagian puing pesawat berikut benda-benda yang diduga milik penumpang dan awak pesawat CEA.
Manajemen CEA menyebut, tidak ada warga asing dalam pesawat. Sejauh ini, penumpang pesawat, antara lain, pemuda yang akan menemui keluarganya di Guangzhou, kota tempat pesawat itu direncanakan mendarat. Ada pula anak yang akan menghadiri pemakaman kerabatnya. Selain itu, ada perempuan yang akan menemui tunangannya. Pertemuan-pertemuan itu tidak terjadi karena pesawat yang mereka tumpangi jatuh pada Senin siang.
Kerabat korban telah berkumpul di Wuzhou, kota terdekat dari lokasi kejadian. Pemerintah menyiapkan ratusan kamar hotel untuk menampung keluarga korban. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, selain evakuasi, kenyamanan keluarga korban adalah prioritas utama.
Wakil Li Lie Hu ditunjuk menjadi pemimpin tim evakuasi dan evaluasi kecelakaan itu. Mantan Kepala Badan Pengawas Aset BUMN Wang Yong juga ditunjuk menjadi ketua tim tersebut.
Duet itu, antara lain, memimpin hampir 1.000 anggota pemadam kebakaran yang telah berada di lokasi sejak Senin sore. Pemerintah China, pusat ataupun daerah, telah mengerahkan ribuan orang yang bergabung dalam tim penyelamat. Oleh karena kecelakaan terjadi di perbukitan, ditambah hujan deras sejak Senin sore, akses ke lokasi sulit dijangkau.
Akses
Pemerintah menutup salah satu jalan raya di dekat lokasi dan menjadikannya rute utama pengangkutan aneka kebutuhan evakuasi. Akses ke lokasi juga dibatasi. Hanya Xinhua dan CCTV, media milik Pemerintah China, yang boleh berada di lokasi.
Jurnalis kedua media itu menyiarkan perkembangan di sana melalui kanal media sosial, laman internet, dan televisi. Jutaan warga China yang menyaksikan evakuasi itu menggemakan harapan ada keajaiban dalam upaya tersebut. Harapan dituliskan di kolom komentar laman dan media sosial Xinhua serta CCTV ataupun media sosial para warga.
Pemerintah Kota Wuzhou menyiapkan rumah sakit berikut 200 tenaga kesehatan untuk menangani kecelakaan itu. Wuzhou merupakan kota terdekat dari lokasi pesawat jatuh. Warga di sekitar lokasi kecelakaan mendatangi pusat-pusat transfusi darah. Hingga Selasa sore, telah terkumpul 60 liter darah dari berbagai donor. Seandainya ada korban selamat dan butuh transfusi, darah sudah siap.
Setidaknya 70 dokter spesialis dari berbagai penjuru China telah tiba di Wuzhou serta bersiap membantu menangani korban. Pemerintah Guangxi, provinsi tempat lokasi kejadian, telah menyiapkan 36 ambulans di sekitar lokasi. Selain itu, ada 50 psikolog didatangkan guna mendampingi keluarga korban. Sukarelawan dari berbagai penjuru China terus berdatangan untuk membantu di lokasi.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga telah mengirimkan regu darurat ke lokasi. Tugas mereka terutama membantu menyisir lokasi untuk menemukan korban. Mereka juga akan mencari kotak hitam pesawat.
Kotak itu amat penting untuk menyingkap penyebab kecelakaan. Data dari sejumlah lembaga swasta yang memantau lalu lintas udara menyebut, pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MU5735 itu menukik dari ketinggian 8,4 kilometer sebelum akhirnya jatuh di perbukitan dekat Wuzhou.
Selepas kecelakaan tersebut, CEA menghentikan pengoperasian semua Boeing B737-800. Tidak diketahui apakah penghentian operasi berlaku bagi pesawat sejenis yang dioperasikan maskapai penerbangan lain. Hal yang jelas, hampir 9.000 penerbangan di berbagai bandara China dibatalkan sepanjang Selasa. Di seluruh China terdapat 1.200 pesawat B737-800. Di seluruh dunia, terjual 5.100 unit B737-800.
Otoritas penerbangan sipil China, CAAC, membentuk tim untuk mengevaluasi kecelakaan itu. Sementara Badan Nasional Keselamatan Transportasi Amerika Serikat telah mempersiapkan pakar untuk membantu penyelidikan. AS berkepentingan dalam kecelakaan tersebut karena berstatus sebagai negara produsen. Komunitas internasional sepakat, negara produsen dapat terlibat dalam penyelidikan jika ada kecelakaan pesawat.
Produsen pesawat, Boeing, juga telah menyiapkan tenaga ahli jika dibutuhkan dalam penyelidikan. Manajemen Boeing menyatakan siap bekerja sama dengan semua otoritas terkait penyelidikan itu.
Insiden tersebut menjadi pukulan tambahan bagi Boeing yang disorot dalam kasus B737-Max. Penyelidikan otoritas penerbangan AS, FAA, menyimpulkan, Boeing menutupi informasi soal sistem pengendali otomatis pesawat. Sistem itu berperan dalam kecelakaan B737-Max yang dioperasikan Lion Air dan Ethiopian Airlines. (AFP/REUTERS)