China Laporkan 3.000 Kasus Harian Covid-19, Tertinggi sejak Awal Pandemi
Peningkatan kasus saat ini menimbulkan tantangan yang signifikan bagi China. Negara ini tengah menghadapi kondisi paling parah dalam penanganan Covid-19 sejak pandemi terjadi dua tahun silam.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
AFP/STR
Warga antre untuk menjalani tes Covid-19 saat hujan salju ringan di Anyang, Provinsi Henan, China, Jumat (21/1/2022). Beijing melaporkan kasus galur Omicron transmisi lokal pertamanya pada 15 Januari. Hingga Kamis (20/1/2022) sebanyak 11 kasus galur Omicron telah dikonfirmasi di ibu kota Beijing.
BEIJING, MINGGU – Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu (13/3/2022) melaporkan 3.393 kasus baru terkonfirmasi Covid-19. Jumlah itu tertinggi secara harian di China sejak awal pandemi dengan sebaran kasus di 20 dari total 31 provinsi di China. Dua pemimpin di tingkat kota dan distrik di bagian timur China diberhentikan dengan tidak hormat oleh pemerintah akibat lonjakan kasus Covid-19.
Jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan pada Minggu itu melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Ini menegaskan, China tengah menghadapi kondisi paling parah dalam penanganan Covid-19 sejak pandemi terjadi dua tahun silam. Sebanyak 20 provinsi dilaporkan tengah berupaya keras memerangi merebaknya Covid-19 galur Omicron dan Delta.
China, tempat virus korona baru pertama kali terdeteksi, telah mempertahankan kebijakan nihil Covid yang ketat yang diberlakukan lewat penguncian cepat, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal ketika kluster penyakit itu muncul. Namun, gejolak terbaru yang didorong galur Omicron yang sangat menular dan lonjakan kasus tanpa gejala menantang pendekatan itu. Otoritas di sejumlah daerah di China berjibaku menahan penyebaran virus penyebab Covid-19.
AP Photo/Ng Han Guan
Seorang wanita menggendong anaknya yang menangis melewati sebuah mal yang kosong saat cuaca dingin dan angin kencang melanda Beijing, Rabu (6/1/2021). China dilaporkan tengah berjibaku menahan penyebaran wabah Covid-19 lewat galur Omicron.
Setelah mengadopsi strategi tanpa toleransi terhadap virus selama hampir dua tahun, China telah berubah dalam beberapa bulan terakhir ke strategi ”nol secara dinamis”. Di bawah strategi baru, para pemimpin China sesekali menoleransi munculnya beberapa kasus di sebuah kota, asalkan para pemimpin kota kemudian dengan cepat menghapus lonjakan kasus-kasus serupa lebih lanjut.
Peningkatan kasus saat ini menimbulkan tantangan signifikan bagi China. Sekarang Covid-19 galur Omicron terbukti sangat menular sehingga para pemimpin tingkat lokal tampaknya tidak lagi mampu membasmi wabah itu.
Sekolah-sekolah di Shanghai ditutup untuk sementara waktu. Kota Jilin telah dikarantina sebagian. Ratusan lingkungan permukiman ditutup secara ketat. Kota tetangga Jilin, Changchun, yang merupakan kota industri dan ditempati 9 juta orang, juga dikarantina mulai Jumat (11/3/2022). Penguncian juga diterapkan di sejumlah kota kecil. Kota Siping dan Dunhua dikunci mulai Kamis (10/3/2022). Kota Hunchun, yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara, ditutup pada 1 Maret, kata pihak berwenang setempat. Media Xinhua melaporkan, tiga rumah sakit darurat dibangun di kota itu untuk merawat para pasien Covid-19.
AP PHOTO/ANDY WONG
Anak-anak bersama anggota keluarganya bermain salju di dekat Kota Terlarang, Beijing, China, Minggu (7/11/2021). Ratusan ribu wisatawan menikmati tempat-tempat wisata bersalju di Beijing seperti Kota Terlarang dan Universal Studios Resort, meskipun pemerintah memberlakukan pembatasan terkait Covid-19.
Seorang pejabat di Jilin melaporkan, penduduk Jilin telah menyelesaikan enam putaran tes massal. Pada Minggu, otoritas kota tersebut melaporkan lebih dari 500 kasus terkonfirmasi Covid-19 akibat galur Omicron. ”(Wabah) ini mencerminkan penyebaran galur Omicron tersembunyi, sangat menular, cepat, dan sulit dideteksi pada tahap awal,” kata pejabat kesehatan Provinsi Jilin, Zhang Yan, pada konferensi pers. ”Ini juga mencerminkan peningkatan pesat situasi penularan di setiap wilayah dan kurangnya kapasitas perluasan sumber daya medis, yang mengakibatkan terbatasnya perawatan terpusat dalam waktu singkat.”
Wali Kota Jilin dan Kepala Komisi Kesehatan Changchun diberhentikan, Sabtu. Media AS, The New York Times, melaporkan, seorang pemimpin di distrik Jiutai di kota Changchun juga diberhentikan. Mereka dinilai gagal membendung wabah galur Omicron itu. Kota Jilin memiliki populasi 1,8 juta jiwa, sedangkan sebagian besar distrik perdesaan Jiutai dihuni tidak kurang dari 760.000 jiwa. Jiutai melaporkan 99 kasus baru pada akhir pekan.
Sistem yang diberlakukan di China untuk mendeteksi dan melacak penularan Covid-19 sangat bergantung pada tes wajib bagi siapa saja yang merasakan gejala demam. Pemeriksaan suhu secara umum, misalnya, dilakukan di pintu-pintu masuk pusat perbelanjaan dan kompleks perkantoran. Namun, dua pertiga dari kasus yang dilaporkan secara nasional dialami orang tanpa gejala. Hal itu diduga antara lain karena China memiliki tingkat vaksinasi lengkap yang hampir mencapai 90 persen. Akibatnya, menurut salah satu pejabat China, warga yang terinfeksi tanpa gejala dapat menularkan virus korona baru pada orang lain. (AFP)