Abramovich, Pemilik Chelsea, Jadi Juru Damai Rusia-Ukraina?
Roman Abramovich, miliarder yang tengah melepas hak kepengurusan atas klub sepak bola Chelsea, disebut-sebut menjadi juru upaya perdamaian Ukraina-Rusia yang kini masih buntu. Abramovich punya modal jadi negoisator.
Oleh
YULVIANUS HARJONO
·3 menit baca
MOSKWA, SELASA – Roman Abramovich, miliarder asal Rusia, diminta menjadi juru damai di tengah krisis politik antara Rusia-Ukraina. Kedekatan pemilik klub sepak bola Chelsea itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini menjadi salah satu alasan Ukraina meminta bantuan kepadanya.
Melalui juru bicaranya, Abramovich menyatakan telah dikontak pejabat di Ukraina untuk mencari solusi damai menyusul serangan Rusia dan Belarus sejak Kamis (24/2/2022) lalu. Serangan itu, seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Ukraina, telah menewaskan 352 warga, termasuk 14 anak-anak.
Padahal, pihak Ukraina telah meminta gencatan senjata, sebelum perundingan perdamaian digelar di perbatasan Ukraina dan Belarus, Senin (28/2/2022) sore. Namun, perundingan itu belum berhasil meyakinkan Rusia untuk menghentikan agresinya atas Ukraina.
Berbagai upaya pun kini dilakukan Ukraina, termasuk melobi Abramovich, agar terwujud gencatan senjata itu. Namun, pihak Abramovich enggan membeberkan lebih lanjut soal kabar itu.
“Mengingat besarnya hal yang dipertaruhkan, kami meminta pemahaman dari Anda tentang mengapa kami tidak berkomentar lebih lanjut, baik tentang situasi (di Ukraina) dan perkembangannya,” ungkap juru bicara Abramovich.
Alexander Rodnyansky, produser dan sutradara film asal Ukraina, sebelumnya memastikan keterlibatan Abramovich atas upaya damai yang dilakukan negaranya. Namun, dia tidak yakin akan dampak besar yang ditimbulkan Abramovich dalam upaya itu.
“Saya bisa memastikan, pihak Ukraina berupaya mencari seseorang di Rusia yang bersedia membantu mereka menemukan solusi damai. Mereka lalu menemukan Roman Abramovich melalui komunitas Yahudi. Sejak itu, Abramovich telah mencoba memobilisasi dukungan untuk mencari kesepakatan damai,” ujar Rodnyansky dikutip BBC, Senin malam.
Untuk menjaga reputasi Chelsea, Abramovich lantas melepas hak atas kepengurusan Chelsea. Ia mengalihkan hak itu ke lembaga perwalian yang ditunjuknya, yaitu Yayasan Chelsea.
Rodnyansky menambahkan, hanya Abramovich seorang yang merespon permintaan Ukraina itu dan bersedia mencoba menengahi konflik Ukraina dan Rusia. “Saya tahu, pengaruhnya terbatas. Saya tidak yakin ia akan berdampak atau tidak. Namun, saya telah mengontak staf (Volodymyr) Zelensky (Presiden Ukraina) dan ia berterima kasih atas upayanya (Abramovich),” ujar Rodnyansky yang dekat dengan Zelensky sebagai sesama sineas.
Abramovich, yang juga memiliki kewarganegaraan Israel, adalah salah satu orang terkaya di Rusia yang dikabarkan dekat dengan Putin. Pengusaha berbagai komoditas, seperti minyak bumi, alumunium, dan jasa penerbangan, itu pernah menjabat sebagai Gubernur Chukotka, wilayah Rusia di Kutub Utara, pada masa pemerintahan Putin.
Aset kekayaannya melonjak drastik setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991 silam. Forbes memperkirakan nilai asetnya kini mencapai 13,3 miliar dollar AS atau Rp 190 triliun. Salah satu aset yang hingga kini masih dimilikinya adalah klub sepak bola raksasa Inggris, Chelsea.
Menjaga reputasi Chelsea
Dana pinjaman yang dikucurkannya ke klub itu mencapai 1,5 miliar poundsterling atau Rp 28 triliun. Namun, akibat serangan Rusia ke Ukraina, ia harus kehilangan status kepemilikan atas klub juara Eropa 2021 itu. Karena kedekatannya dengan Putin, ia mulai kehilangan dukungan dari suporter Chelsea maupun warga Inggris yang bersimpati atas Ukraina.
Untuk menjaga reputasi Chelsea, Abramovich lantas melepas hak atas kepengurusan Chelsea. Meskipun masih jadi pemilik sah klub tersebut sejak 2003, Abramovich mengalihkan hak kepengurusan klub itu ke lembaga perwalian yang ditunjuknya, yaitu Yayasan Chelsea.
Maka, Abramovich diyakini memiliki kepentingan agar Rusia segera mengakhiri agresinya atas Ukraina. Desakan agar serangan itu diakhiri, seperti diberitakan ESPN, sebelumnya telah disampaikan dua miliarder Rusia lainnya, yaitu Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska. (BBC)