Pemerintah Rusia tengah menyusun peta jalan mata uang digital dalam sistem keuangan nasionalnya. Pendekatan Rusia akan menjadi referensi negara-negara lain dalam menyikapi mata uang digital.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
(Photo by Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Kiri) bertemu dengan anggota Dewan Keamanan Rusia secara daring di Moskwa, Rusia, Jumat (28/1). Dalam perkembangan teknologi keuangan digital, Putin meminta Bank Sentral Rusia bersikap lebih terbuka terhadap kemajuan teknologi tersebut. (Photo by Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)
MOSKWA, JUMAT – Pihak berwenang di Rusia tengah menyusun peta jalan keberadaan mata uang digital dalam sistem keuangan nasionalnya. Ini menjadi jalan tengah yang diputuskan Presiden Vladimir Putin di tengah pandangan yang berseberangan dari berbagai pihak terhadap mata uang digital, termasuk Bank Sentral Rusia.
Dokumen peta jalan yang dilihat oleh Reuters, Jumat (28/1), memperlihatkan peta jalan yang terlihat lebih fleksibel dibandingkan tuntutan Bank Sentral untuk benar-benar melarang keberadaan mata uang digital. Peta jalan regulasi mata uang digital ini sejalan dengan keinginan beberapa pihak, termasuk politisi.
Sebuah kelompok kerja yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Kementerian Perekonomian dan Digital, serta Kementerian Dalam Negeri, ikut menyusun peta jalan ini. Pemerintah juga melibatkan badan keamanan seperti Federal Security Service (FSB) serta Bank Sentral Rusia.
Dokumen peta jalan, pertama kali dilaporkan oleh media bisnis Rusia RBC, telah ditandatangani oleh Wakil Perdana Menteri Dmitry Chernyshenko. Seorang perwakilan Chernyshenko mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut.
Digiconomist Bitcoin Energy Consumption Index
Komparasi konsumsi listrik jaringan Bitcoin dibandingkan sejumlah aktivitas manusia lainnya, menurut Digiconomist Bitcoin Energy Consumption Index pada Selasa (23/3/2021).
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa ada beberapa hal yang didukung oleh banyak pihak, tapi Bank Sentral Rusia menolaknya. Bank Sentral Rusia mengaku sudah mengetahui dan familiar dengan draf peta jalan tersebut.
Dalam pernyataanya, Bank Sentral Rusia menyatakan, pemerintah perlu membentuk undang-undang federal yang melarang penerbitan dan peredaran mata uang digital oleh pihak swasta di seluruh wilayah Rusia. Mereka juga memandang perlunya sanksi bila ada pihak yang melanggar peraturan perundangan tersebut.
Dalam proposal peta jalan yang tengah dibahas terbuka pilihan yang memungkinkan pembelian dan penjualan mata uang digital dilakukan secara eksklusif oleh organisasi perbankan Rusia. Selain itu, di dalam peta jalan juga tercantum usulan prosedur yang bisa menghalangi mata uang digital asing dipertukarkan kepada konsumen Rusia. Namun di saat yang sama, ada klausul yang memungkinkan platform asing bisa memperoleh lisensi untuk beroperasi.
Peta jalan itu disusun karena perbedaan pandangan yang tajam soal keberadaan mata uang digital. Bank Sentral Rusia, Kamis (27/1), mengusulkan tindakan yang lebih tegas dan keras terhadap para pelaku bisnis dan konsumen mata uang digital di Rusia. Tidak sekadar melarang keberadaan mata uang digital sebagai alat pembayaran yang sah, Bank Sentral Rusia juga ingin melarang penambangan mata uang digital.
"Penggunaan mata uang digital menciptakan ancaman signifikan terhadap kesejahteraan warga Rusia dan stabilitas sistem keuangan," kata sebuah laporan yang diterbitkan oleh Bank Sentral Rusia.
Di dalam laporan itu juga disebutkan bahwa pertumbuhan signifikan mata uang digital didorong oleh permintaan bersifat spekulatif bisa mendorong pada pembentukan gelembung. Gelembung di sini berarti nilai aset jauh lebih tinggi ketimbang fundamental yang mendasarinya.
MARVIN RECINOS
Polisi anti huru hara berjaga-jaga dan memasang bolkade jalan saat warga berunjuk rasa menentang peredaran Bitcoin di San Salvador, El Salvador, Selasa (7/9/2021). AFP/MARVIN RECINOS
Media ekonomi yang berbasis di Amerika Serikat, Bloomberg, dalam sebuah laporannya tentang mata uang digital di Rusia berdasarkan informasi dari sebuah sumber menyebutkan bahwa FSB telah melobi Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiulina, untuk melarang penggunaan mata uang digital sebagai alat pembayaran di Negeri Beruang Merah tersebut.
Badan intelejen domestik Rusia itu khawatir penggunaan mata uang digital membuat transaksi akan sulit dilacak. Ini terutama merujuk pada kegiatan yang mendukung “organisasi yang tidak diinginkan”, seperti kelompok oposisi.
Konstantin Shulga, CEO lokapasar keuangan digital Finery Markets, mengatakan, 7 persen warga Rusia telah memiliki mata uang digital. Data Cambridge Center for Alternative Finance (CCAF) yang berbasis di Inggris sejalan dengan data Shulga. Pada Agustus 2021, daya komputasi yang digunakan oleh para penambang Bitcoin di Rusia menyumbang 11,2 persen daya komputasi global untuk penambangan Bitcoin.
Putin cenderung mendukung keberadaan mata uang digital. Dalam sebuah pertemuan dengan anggota kabinetnya serta Bank Sentral Rusia, dia memerintahkan para pihak yang berbeda pendapat untuk mencapai konsensus.
"Bank Rusia menangani masalah ini dan mengaturnya. Bank sentral tidak akan menghalangi kemajuan proses pembuatan regulasi dan dia (Bank Sentral Rusia) dengan sendirinya melakukan upaya yang diperlukan untuk memperkenalkan teknologi baru ke dalam bidang kegiatannya," kata Putin.
STANLEY ESTRADA
Seorang anak membeli di toko yang menerima bitcoin di San Salvador, El Savador, Rabu (9/6/2021) waktu setempat. (Photo by Stanley ESTRADA / AFP)
Binance, salah satu platform mata uang digital terbesar di dunia tertarik dengan rencana pemerintah Rusia untuk membuka pasar mata uang digitalnya. "Tujuan kami adalah untuk mendapatkan lisensi dan menjalankan bisnis legal di mana peraturan mengizinkan," kata Direktur Binance Eropa Timur Gleb Kostarev.
Meski menilai Bank Sentral Rusia bersikap keras terhadap keberadaan mata uang digital, Kostarev mengatakan, hal itu tidak membuat mereka mundur. "Kami menganggap ini sebagai undangan untuk berdialog dengan regulator,” ujarnya.
Kami menganggap ini sebagai undangan untuk berdialog dengan regulator.
Kostarev menambahkan, perusahaannya mengharapkan regulasi progresif yang tengah disiapkan oleh Kremlin juga menjadi contoh yang bisa ditiru oleh negara-negara lain. Pendekatan Rusia akan ikut menentukan bagaimana negara-negara lain di kawasan itu menangani mata uang digital.
"Di Ukraina, Kazakhstan, dan Uzbekistan, mereka lebih setia pada cryptocurrency dan mengambil langkah menuju liberalisasi, daripada pembatasan. Tetapi regulator lokal mengambil langkah-langkah ini dengan memperhatikan Rusia,” kata dia.
Kekhawatiran FSB maupun Bank Sentral Rusia bukannya tak beralasan. Investigasi Reuters menunjukkan bahwa Binance tidak sepenuhnya patuh pada regulasi, terutama soal transparansi. Hasil investigasi Reuters juga menemukan bahwa Binance telah melawan saran kebijakan yang diusulkan oleh departemen kepatuhan internalnya dengan merekrut konsumen di Rusia serta enam negara bagian lainnya yang dianggap memiliki tingkat risiko pencucian uang yang ekstrem.
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Binance, mengatakan, perusahaan mereka memiliki pendekatan yang paling canggih untuk menegakkan aturan antipencucian uang dan pendanaan kontra terorisme di sektor keuangan. (AFP/REUTERS)