logo Kompas.id
InternasionalFokuskan Sanksi Pada Junta...
Iklan

Fokuskan Sanksi Pada Junta Myanmar

Perusahaan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura diklaim menanamkan 1 miliar dollar AS selepas kudeta di Myanmar. Padahal, ada desakan internasional agar pebisnis meninggalkan Myanmar

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Dalam foto yang direkam pada 4 Januari 2022 ini, milisi Taaung National Liberation Army (TNLA) berlatih di salah satu bagian negara bagian Shah, Myanmar.  Milisi etnis Palaung itu salah satu kelompok bersenjata di Myanmar yang sudah bertahun-tahun melawan Tatmadaw, tentara Myanmar.
AFP/STR

Dalam foto yang direkam pada 4 Januari 2022 ini, milisi Taaung National Liberation Army (TNLA) berlatih di salah satu bagian negara bagian Shah, Myanmar. Milisi etnis Palaung itu salah satu kelompok bersenjata di Myanmar yang sudah bertahun-tahun melawan Tatmadaw, tentara Myanmar.

JAKARTA, KOMPAS -Komunitas internasional diajak untuk semakin memokuskan dan mengetatkan sanksi terhadap junta Myanmar. Tekanan internasional diharapkan bisa membantu warga Myanmar menggulingkan junta yang disebut semakin brutal.

Utusan Khusus Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Myanmar untuk ASEAN, Bo Hla Tint, mengatakan bahwa warga Myanmar tidak menerima kudeta pada 1 Februari 2021. “Perlawanan meluas di mana-mana. Militer tidak bisa lagi menggunakan transportasi darat karena khawatir diserbu dan dicegat. Mereka memakai pesawat dan helikopter untuk transportasi atau penyerbuan,” kata dia dalam diskusi daring “The Role of ASEAN in Dealing with Myanmar Crisis: Are We Putting the Wrong Hope?” yang digelar CSIS, Kamis (27/1/2022).

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000