Akan Dimusnahkan, Hamster Diselamatkan 3.000 Sukarelawan
Binatang mungil dan lucu, hamster, dituduh jadi penyebar Covid-19 di Hong Kong. Para penyayang binatang pun bersedia mengadopsi hamster-hamster tersebut.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
Hong Kong
Hamster, binatang pengerat yang manis dan lucu, umumnya diminati sebagai hewan piaraan untuk disayang-sayang. Akan tetapi, baru-baru ini, otoritas Hong Kong mengeluarkan aturan untuk memusnahkan 2.000 hamster.
Penyebabnya, seorang pegawai di toko hewan terinfeksi Covid-19 dan kemudian mengakibatkan kluster. Setelah diselidiki, kemungkinan besar ia tertular dari hamster yang diimpor dari Belanda. Oleh sebab itu, otoritas Hong Kong mengatakan, hamster-hamster yang dibeli oleh warga sejak 22 Desember 2021 agar segera diserahkan kepada pemerintah. Binatang itu akan dimusnahkan.
Departemen Konservasi Pertanian dan Perikanan Hong Kong mengatakan, Covid-19 dari hamster ini berisiko menular kepada manusia dan binatang lain. Tindakan terbaik ialah memusnahkan mereka. Tidak dijabarkan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan ini meskipun pemerintah berjanji melakukannya secara manusiawi. ”Memang sedih sekali, tapi kami harus mengedepankan keamanan masyarakat,” kata Jackie, pemilik hamster yang berniat menyerahkan binatang piaraannya kepada pemerintah, seperti dikutip South China Morning Post, Jumat (21/1/2022).
Masyarakat Hong Kong menilai keputusan pemerintah ini sudah keterlaluan. Apalagi, belum ada kajian mendalam yang membuktikan teori kluster hamster ini. Mereka kemudian membuat jaringan komunikasi bawah tanah di media sosial. Metodenya sama seperti gerakan prodemokrasi yang menentang pengaruh Beijing.
Walhasil, terkumpul 3.000 sukarelawan yang bersedia mengadopsi hamster-hamster itu dari para pemiliknya. Penyerahan hamster dari pemilik lama kepada pemilik baru pun dilakukan diam-diam, laksana pertukaran benda ilegal. Sekelompok sukarelawan juga berkumpul di luar gerbang Departemen Konservasi Pertanian dan Perikanan. Di sana, mereka mencegat pemilik yang hendak menyerahkan hamsternya kepada pemerintah.
Beberapa pemilik lama tampak terharu, bahkan menangis bahagia ketika hamster mereka diminta oleh para sukarelawan. Di satu sisi, pemilik lama sedih kehilangan binatang menggemaskan ini, tapi di sisi lain ia juga takut jika ternyata perkataan pemerintah mengenai penularan Covid-19 benar. ”Hamster bukan binatang yang berkeliaran di rumah. Seumur hidup mereka tinggal di kandang. Justru hamster yang rentan tertular penyakit dari manusia,” kata Ching Li, seorang sukarelawan. (AFP)