Lomba Puding Nasional untuk Perayaan 70 Tahun Ratu Elizabeth Bertakhta II
Seruan semangat persatuan dalam perayaan kali ini dikumandangkan Istana Buckhingham. Itu sesuai dengan pesan perayaan Natal yang disampaikan Ratu Elizabeth II sendiri akhir tahun lalu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Tahun ini, genap 70 tahun Raty Elizabeth II duduk di takhta Kerajaan Inggris. Dalam pernyataannya, Istana Buckingham mengatakan, Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II digelar dengan tema mendorong semangat persatuan warga. Salah satu acara yang digagas untuk merayakannya adalah lomba membuat puding. Selain itu ada pula arak-arakan dan hari libur khusus bagi masyarakat di Inggris.
Elizabeth diumumkan sebagai Ratu Inggris pada 6 Februari 1952 setelah ayahnya, Raja George VI, wafat. Meskipun demikian ia baru dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada tahun 1953 atau setahun setelahnya. Tahun ini, pada usianya yang menginjak 95 tahun, Ratu Elizabeth akan menjadi satu-satunya pemimpin Kerajaan Inggris yang memerintah selama 70 tahun.
Di tahun istimewa ini, semangat persatuan akan menjadi seruan utama Kerajaan Inggris. Seruan itu sesuai dengan pesan Natal yang disampaikan Ratu Elizabeth II sendiri. Akhir tahun lalu dalam pesan Natal, Ratu Elizabeth II berharap perayaan Jubilee-nya akan menjadi kesempatan bagi orang-orang di mana pun untuk menikmati rasa kebersamaan.
Perayaan utama akan diadakan selama libur akhir pekan panjang, yakni selama empat hari, dimulai dengan hari libur nasional pada Kamis, 2 Juni, dan Jumat, 3 Juni mendatang. Setelah acara utama itu, gaun dan jubah penobatan Ratu Inggris akan dipajang di Kastil Windsor.
Kompetisi nasional berupa kontes pembuatan puding pun digelar dengan tema Jubilee Agung. Panel juri yang akan menentukan pemenang adalah kepala koki Istana Buckingham dan presenter televisi veteran Mary Berry.
Selain itu, pihak istana juga akan menggelar kegiatan-kegiatan yang mendorong prinsip berkelanjutan, salah satunya aksi penanaman pohon. Sebuah peta digital akan disusun dan diberikan kepada Ratu Elizabeth II terkait pelaksanaan kegiatan itu.
Panel juri yang akan menentukan pemenang adalah kepala koki Istana Buckingham dan presenter televisi veteran Mary Berry.
Sementara itu, perayaan akan diwujudkan dalam rupa perarakan bertajuk Parade Ulang Tahun Ratu dan digelar pada 2 Juni mendatang. Parade itu akan melibatkan lebih dari 1.000 tentara lengkap dengan pasukan berkuda dan diiringi musik oleh parade musik angkatan darat Inggris. Acara bertajuk Trooping of the Color itu akan dipusatkan di pusat kota London.
Melanjutkan tradisi yang telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, pada malam itu, orang-orang akan menyalakan suar di lebih dari 1.500 kota, baik kota besar maupun perdesaan di seluruh Inggris. Kemudian pada keesokan harinya tepat pada 3 Juni, akan digelar sebuah misa syukur atas pemerintahan Ratu di Katedral St Paul di London. Pada Sabtu (4/6), media BBC akan menjadi tuan rumah sebuah konser langsung yang disebut Platinum di Istana Buckhingham. Acara itu dijanjikan akan menampilkan sejumlah bintang hiburan terkemuka di dunia.
Pada Minggu tanggal 5 Juni, warga Inggris diajak ikut ambil bagian dalam sebuah pesta makan siang bersama dengan pihak kerajaan lewat acara bertajuk ”Makan Siang Jubilee Agung”. Lebih dari 200.000 orang diharapkan dapat bergabung dalam kegiatan kolosal ini. Warga dipersilakan untuk mulai mendaftarkan diri bergabung dalam acara itu. Festival kreativitas juga akan digelar pihak Istana Buckhingham. Para penampil yang direncanakan adalah perwakilan negara-negara anggota persemakmuran Inggris.
Merujuk pada peringatan Jubilee sebelumnya, yakni pada perayaan Silver Jubilee tahun 1977, aneka pesta juga digelar kala itu. Ratu Elizabeth II kala itu diarak dengan kereta di London. Sebuah lagu bertajuk ”God Save The Queen” milik grup punk Sex Pistols dirilis kala itu. Pesta-pesta di jalan-jalan juga digelar pada perayaan Golden Jubilee pada tahun 2002. Adapun pada Diamond Jubilee tahun 2012, yang digelar menjelang acara Olimpiade London, armada 1.000 perahu ditampilkan di Sungai Thames.
Keluarga kerajaan telah menghadapi sejumlah tekanan di mata publik akhir-akhir ini. Salah satu putra Ratu Elizabeth, yaitu Pangeran Andrew, tengah menghadapi gugatan hukum. Putra kedua Ratu Elizabeth II itu dituduh berhubungan seks dengan anak di bawah umur. Belum lagi soal pendapat salah satu cucu Ratu Elizabeth II, putra Pangeran Charles, Harry, dan istrinya Meghan Markle, yang diduga mengalami tindakan rasis—atas diri Meghan—kala mereka tinggal di lingkungan istana.
Terkait perayaan Jubilee kali ini tidak disebutkan atau diterangkan soal pembatasan Covid-19. Inggris dan khususnya ibu kota London mengalami tekanan atas merebaknya wabah Covid-19, sebagian kasus dipicu oleh penularan galur Omicron. Tekanan pada rumah sakit di London dilaporkan meningkat selama sebulan terakhir. Jumlah pasien meningkat dari 1.100 pasien menjadi lebih dari 4.000 pasien.
Seperti diberitakan BBC, angkatan bersenjata Inggris sampai mengerahkan ratusan personel militer ke berbagai rumah sakit di London guna mengatasi kekurangan tenaga kesehatan. Menurut data Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, sekitar 10.000 staf NHS di London tidak dapat bekerja karena terpapar Covid-19. (AFP)