Salah satu tantangan adalah menciptakan gambar di uang kertas euro yang dapat dikenali oleh semua warga Eropa. Ilustrasi atau gambar itu tidak boleh membangkitkan sentimen nasionalisme negara tertentu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
Jelang peringatan 20 tahun berlakunya mata uang euro sebagai mata uang tunggal di Zona Euro, 1 Januari 2022, Bank Sentral Eropa atau ECB mengeluarkan pengumuman penting. Pecahan uang kertas euro, menurut rencana, didesain ulang perwajahannya. Wajah baru uang kertas euro itu, menurut rencana, diluncurkan 1 Januari 2024.
”Uang kertas euro akan tetap ada. Itu adalah simbol nyata bahwa kita berdiri bersama di Eropa, terutama di saat krisis. Masih ada permintaan yang kuat atas (mata uang) itu," kata Presiden ECB Christine Lagarde, awal Desember lalu. Ia pun menyatakan rencana revitalisasi wajah baru pecahan kertas euro. ”Setelah 20 tahun, saatnya meninjau tampilan uang kertas kita untuk membuatnya lebih cocok dengan warga Eropa dari segala usia dan latar belakang,” katanya.
Dua dasawarsa lalu pecahan uang kertas dan koin euro menjadi kenyataan bagi sekitar 300 juta orang dari Athena hingga Dublin. Sebanyak 12 negara Uni Eropa kala itu mengucapkan selamat tinggal pada mata uang, seperti deutschmarks, franc, lira, dan peseta. Aneka pesta digelar menandai perubahan penggunaan mata uang terbesar dalam sejarah.
Di tengah hiruk-pikuk pesta, terlontar sejumlah kekhawatiran. Salah satunya peralihan ke mata uang euro akan memicu kenaikan harga secara sporadis di seluruh Eropa. Hal itu sempat terjadi beberapa waktu sebagai bagian dari aneka penyesuaian di setiap negara anggota dengan berlakunya mata uang tunggal.
”Saat saya membeli Big Mac dan susu kocok stroberi minggu ini harganya 4,45 euro, jumlah yang persis sama dengan yang saya bayarkan untuk makanan yang sama minggu lalu,” kata Presiden ECB saat itu, Wim Duisenberg, seraya memperingatkan pedagang untuk tidak mengambil keuntungan dari peluncuran euro untuk menaikkan harga. Lambat laun kekhawatiran soal inflasi pun mereda. Orang Jerman yang konon skeptis tentang mata uang tunggal ternyata termasuk paling antusias atas penggunaan euro.
Seperti saat menjelang penggunaan euro, rencana revitalisasi wajah uang kertas euro juga memunculkan rasa khawatir. Menariknya, ungkapan kekhawatiran itu justru muncul dari seniman yang mendesain uang kertas euro yang berlaku saat ini. Robert Kalina, sang seniman, menilai bahwa revitalisasi wajah uang kertas euro bisa memicu persaingan negara-negara UE.
Proses desain ulang wajah pecahan kertas euro akan dimulai dengan pembentukan panitia khusus. Panitia yang terdiri dari sejumlah kelompok bertugas mengumpulkan pendapat dari orang-orang di kawasan euro tentang kemungkinan tema uang kertas euro masa depan. Kelompok penasihat terdiri dari minimal satu ahli dari setiap negara kawasan euro. Mereka akan terlibat langsung dalam pengusulan wajah baru uang kertas euro.
Anggota kelompok penasihat telah ditunjuk oleh ECB berdasarkan proposal dari bank-bank sentral nasional di kawasan euro. Mereka terdiri atas orang-orang dari berbagai bidang, seperti sejarah, ilmu alam dan sosial, seni visual, dan teknologi. ECB akan meminta publik untuk memberikan masukan tentang tema besar. Sebuah kompetisi desain untuk uang kertas baru selanjutnya akan digelar. Sebelum diputuskan desain finalnya, otoritas ECB akan kembali berkonsultasi dengan publik.
Sebuah kompetisi desain untuk uang kertas baru selanjutnya akan digelar. Sebelum diputuskan desain finalnya, otoritas ECB akan kembali berkonsultasi dengan publik.
Namun, Kalina, justru khawatir desain baru itu dapat memicu persaingan nasional. Padahal, dia susah payah mencoba menghindari persaingan melalui desain dengan ilustrasi netral. Desain uang kertas euro saat ini didasarkan pada tema ”Usia dan Gaya”, diwakili jendela, pintu, dan jembatan.
Kalina bekerja sebagai desainer grafis untuk Bank Nasional Austria ketika ia dinyatakan menjadi pemenang kompetisi desain wajah pecahan uang kertas euro. Saat ini dia sudah pensiun. ”Sungguh luar biasa mendapati euro sudah berusia 20 tahun. Saya berharap itu tetap ada untuk waktu yang lama,” katanya.
Desain Kalina awalnya dicetak pada 14,5 miliar lembar uang kertas dalam denominasi atau pecahan 5 sampai 500 euro. Sejak itu banyaknya uang kertas yang beredar hampir dua kali lipat dan sampai ke tangan sekitar 350 juta warga Eropa, juga orang-orang di seluruh dunia. Pecahan koin euro berbeda dengan pecahan kertas. Di pecahan koin terdapat gambar ciri khas masing-masing negara UE. Irlandia, misalnya, memilih harpa. Perancis menampilkan pohon. Namun, uang kertas euro dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa dan desainnya harus identik di seluruh kawasan euro dan menghindari ”bias nasional”.
Kalina mengingatkan tantangan untuk menciptakan gambar yang dapat dikenali oleh semua warga Eropa. Ilustrasi atau gambar jangan sampai membangkitkan sentimen nasionalisme atau kecenderungan tampak lebih menyukai satu negara tertentu di UE dibandingkan dengan lainnya. ”Potret mungkin diperbolehkan, tetapi hanya jika wajah-wajah itu anonim. Saya pilih mengecualikan opsi itu,” kata Kalina.
Kalina memutuskan untuk fokus pada arsitektur. Mengambil inspirasi dari aneka bangunan di Eropa, Kalina menyederhanakan dan mengerjakan ulang penggambarannya dengan bantuan para ahli teknik. Hal itu untuk memastikan strukturnya tidak lagi dapat dikenali tetapi masih dapat dipercaya. Desain jembatan Kalina, misalnya, menampilkan gaya sejarah yang berbeda di Eropa.
Hal itu melambangkan hubungan antarwarga di zona euro, juga antara Uni Eropa dan seluruh dunia. Jendela dan pintu di sisi lain uang kertas melambangkan keterbukaan dan visi masa depan. Terlepas dari banyak krisis yang telah mengguncang mata uang euro sejak kelahirannya, Kalina menyatakan cita-cita yang ingin dia gambarkan masih valid. (AFP/REUTERS)