Tak ada informasi yang betul-betul baru yang bisa menyingkap apa yang sebenarnya terjadi dari ribuan dokumen yang dibuka terkait pembunuhan JFK. Dokumen lain akan dibuka tahun depan.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
Bagi penggemar cerita misteri, investigasi, dan teori konspirasi, kabar atau informasi apa pun terkait pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy pasti ditunggu-tunggu. Akhirnya, Arsip Nasional Amerika Serikat kembali mengeluarkan 1.500 dokumen terkait penyelidikan Pemerintah AS pada kasus pembunuhan Kennedy atau JFK tahun 1963, Rabu (15/12/2021). Dokumen yang dibuka untuk publik itu terdiri dari pesan-pesan rahasia, catatan internal, dan dokumen lain. Hanya, dari sekian banyak dokumen yang dibuka itu, tak ada informasi yang betul-betul baru.
Pembukaan dokumen ini memenuhi tenggat yang ditentukan Presiden AS Joe Biden pada Oktober. Ini juga memenuhi ketentuan undang-undang federal yang meminta pemerintah membuka dokumen terkait pembunuhan JFK. Dokumen lain akan dibuka lagi kemungkinan tahun depan. Dokumen yang kali ini dibuka kemungkinan hanya akan memperkuat dugaan yang sudah ada selama ini atau memperkuat temuan yang sudah ada. Banyak pihak meragukan ada bukti baru yang akan mengubah total pemahaman publik atas apa yang terjadi pada peristiwa pembunuhan tragis yang diduga dilakukan Lee Harvey Oswald pada 22 November 1963 di Dallas itu.
Meski diyakini tak ada informasi baru, dokumen apa pun terkait JFK tetap ditunggu. Apalagi masih banyak yang meragukan Oswald sebagai pembunuh JFK. Di dalam dokumen yang dirilis itu terdapat pesan-pesan dari Badan Intelijen Pusat (CIA) dan catatan-catatan tentang Oswald yang sebelumnya bersifat rahasia. Namun, tidak ada penjelasan kunjungan-kunjungan ke kedutaan besar Uni Soviet dan Kuba di Mexico City. Ada dugaan Kuba terlibat dalam pembunuhan JFK.
Ada satu catatan CIA yang menyebutkan Oswald menelepon Kedubes Uni Soviet saat berada di Mexico City untuk meminta visa kunjungan ke negara itu. Oswald juga mendatangi Kedubes Kuba dan hendak mengajukan visa kunjungan ke Kuba sambil menunggu visa Uni Soviet keluar. Pada 3 Oktober 1963, satu bulan sebelum pembunuhan JFK, Oswald kembali ke AS melalui perbatasan Texas. Ada catatan lain yang menyebutkan Oswald berbicara dengan agen KGB melalui telepon saat berada di Kedubes Soviet pada September 1963.
Setelah JFK tewas, otoritas Meksiko menangkap warga Meksiko yang menjadi pegawai Kedubes Kuba dan pernah berkomunikasi dengan Oswald. Dari pengakuan pegawai itu, Oswald menyebut dirinya sebagai komunis dan pemuja Fidel Castro.
Ada juga dokumen CIA bertuliskan ”Hanya Boleh Dibaca” yang memaparkan dengan rinci plot Pemerintah AS membunuh Castro pada tahun 1960, termasuk skenario yang melibatkan kejahatan bawah tanah yang memiliki kontak di Kuba. Dokumen lain yang ikut dibuka menunjukkan evaluasi Pemerintah AS apakah Oswald, yang waktu itu tinggal di New Orleans, terpengaruh dengan isi berita-berita hasil wawancara Castro di koran. Dalam wawancara itu, Castro sempat mengancam akan membalas jika AS mencoba membunuh para pemimpin Kuba.
Mafia
Dalam arsip-arsip yang baru keluar itu juga ada beberapa laporan Biro Investigasi Federal (FBI) mengenai penyelidikan dan pengamatan pada dedengkot-dedengkot mafia, seperti Santo Trafficante Jr dan Sam Giancana. Keduanya kerap disebut dalam teori-teori konspirasi terkait pembunuhan JFK. FBI juga disebutkan kerap mengamati operasi kelompok-kelompok anti-Castro di Florida dan Puerto Rico pada tahun 1960-an.
Terlepas dari kasus penyelidikan JFK, bahan-bahan yang ada ini akan menarik bagi siapa pun yang berminat pada isu-isu kontraspionase era tahun 1960-an. Di dalamnya banyak disebutkan berbagai informasi rahasia, seperti metode, peralatan, dan personel yang digunakan untuk mengawasi Kuba dan Soviet. Mantan Presiden AS Donald Trump pernah melarang ratusan dokumen rahasia ini dibuka pada tahun 2017 karena ada kekhawatiran dari FBI dan CIA akan berpotensi mengancam keamanan nasional. Meski ada kekhawatiran, tetap saja pada waktu itu dibuka 2.800 catatan atau arsip.
Dokumen-dokumen lain yang masih ada akan tetap ditunggu sampai kapan pun. Pasalnya, masih banyak informasi yang tidak jelas dan ganjil seputar pembunuhan JFK. Komisi Warren pada tahun 1964 sudah menyimpulkan Oswald sebagai pelaku tunggal yang membunuh JFK. Ini diperkuat dengan penyelidikan Kongres AS pada 1979 yang menyimpulkan, tidak ada bukti yang mendukung teori bahwa CIA terlibat dalam pembunuhan JFK. Hanya, masih banyak yang belum bisa percaya sepenuhnya karena terlalu banyak informasi yang ditutupi dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Barangkali kita masih harus menunggu dokumen-dokumen lain dibuka tahun depan. (AP)