Pendaki Perancis Kaya Mendadak dari Temuan Reruntuhan Pesawat
Tahun 2013 sekelompok pendaki menemukan kotak berisi 6.000 butir batu mulia (zamrud, safir, rubi) senilai Rp 5 miliar. Tak ada yang mengklaim pemilik batu mulia itu, mereka kebagian Rp 2,4 miliar dari penemuan tersebut.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
Chamonix
Integritas menempatkan seseorang pada keberuntungan. Pada salah satu jalur pendakian di Gunung Mont Blanc, Perancis, banyak pendaki melewati situs puing-puing pesawat yang jatuh di lokasi itu. Sejarah mencatat, ada dua pesawat Boeing 707 milik maskapai India, Air India, jatuh di Mont Blanc, yaitu tahun 1950 dan 1966.
Biasanya di lokasi yang kerap tertutup salju tebal itu, para pendaki menemukan foto keluarga korban atau sobekan koran yang mungkin mereka baca. Selama bertahun-tahun, di sejumlah lokasi pendakian di banyak negara pendaki kerap menemukan puing-puing, bagasi, bahkan jenazah korban kecelakaan pesawat.
Pada September 2012, misalnya, India telah mengambil sekantong surat diplomatik dari Kangchenjunga dari temuan puing-puing kecelakaan Boeing 707 yang terbang dari Mumbai dan jatuh di sisi barat daya Gunung Mont Blanc pada 24 Januari 1966. Kecelakaan kala itu menewaskan 117 orang, termasuk pelopor program nuklir India, Homi Jehangir Bhabha.
Pada tahun 2013, sekelompok pendaki muda berusia 20-an tahun menemukan sebuah kotak berisi zamrud, safir, dan rubi di jalur pendakian di Gunung Mont Blanc. Setidaknya ada 6.000 butir batu mulia yang nilainya ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Mereka kemudian menyerahkannya kepada pihak berwenang.
Menurut hukum Perancis, setelah dua tahun, jika barang temuan tidak ada yang mengklaim, sebagian barang itu diberikan kepada orang yang menemukan dan sebagian lagi diberikan kepada pemerintah.
Dan setelah bertahun-tahun tidak ada yang mengklaim memilikinya, Pemerintah Kota Chamonix memutuskan untuk membaginya dengan para pendaki yang menemukan. Menurut hukum Perancis, setelah dua tahun, jika barang temuan tidak ada yang mengklaim, sebagian barang itu diberikan kepada orang yang menemukan dan sebagian lagi diberikan kepada pemerintah.
”Bebatuan itu telah dibagikan minggu ini dalam dua lot. Masing-masing mendapat sekitar 150.000 euro (atau sekitar Rp 2,4 miliar),” kata Wali Kota Chamonix, Eric Fournier.
Fournier mengatakan, batu-batu itu telah diserahkan pekan ini. Ia senang, persoalan ”harta karun” itu telah selesai. Ia memuji integritas para pendaki yang memilih menyerahkan temuan itu kepada pemerintah daripada menyimpan atau menjualnya untuk diri mereka sendiri.
Otoritas di Chamonix percaya, batuan mulia itu kemungkinan dibawa seorang pedagang batu mulia India yang menjadi korban dalam kecelakaan Boeing 707 Air India dalam penerbangan dari Mumbai, India, ke New York, AS, tahun 1966. Pemerintah Chamonix berencana akan memamerkan batuan berharga ini di museum kota pada pekan ketiga Desember ini. (AFP)