Kepala Dinas Intelijen Inggris Blak-blakan soal AI hingga Persaingan dengan Intelijen China-Rusia
Dinas rahasia Inggris (M16) sejak lama terkenal super-rahasia. Baru 1992 Pemerintah Inggris mengakui keberadaannya. Direktur M16 hanya diberi kode C. Itu dulu. Kini, kepala M16 mulai blak-blakan, termasuk soal misi M16.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
China dan Rusia berlomba-lomba menguasai teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk kepentingan intelijen sehingga tak perlu lagi mengandalkan operasi intelijen yang memanfaatkan keterampilan manusia, seperti yang telah dilakukan selama ribuan tahun. Penguasaan teknologi kecerdasan buatan untuk intelijen ini akan merevolusi geopolitik dunia, satu dekade ke depan.
Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Intelijen Rahasia Inggris atau MI6, Richard Moore, Selasa (30/11/2021). Sejak diangkat memimpin M16 pada Oktober 2020, baru kali ini Moore memberikan pernyataan terbuka.
Moore mengungkapkan, berbagai isu, seperti rekayasa kuantum, biologi, kumpulan data besar, dan kemajuan dalam penguasaan komputer merupakan ancaman yang perlu segera ditangani negara-negara Barat.
”Musuh kita mencurahkan uang dan ambisi untuk menguasai kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan biologi sintetis karena mereka tahu dengan menguasai teknologi ini, maka akan bisa memberikan kekuatan pengaruh,” kata Moore yang jarang memberikan pernyataan itu.
Moore, mantan diplomat yang menjadi kepala MI6 pada Oktober 2020, menambahkan bahwa perkembangan teknologi selama 10 tahun ke depan dapat melampaui semua kemajuan teknologi selama satu abad terakhir. ”Sebagai masyarakat, kita belum bisa menginternalisasi fakta yang nyata ini dan potensi dampaknya terhadap geopolitik global. Ini fokus penting bagi M16,” ujarnya.
Yang harus diperhatikan intelijen Barat adalah badan-badan intelijen Rusia dan China yang bergegas memanfaatkan kekuatan berbagai teknologi canggih dan terkadang lebih cepat ketimbang di Barat. Badan-badan intelijen Barat khawatir, China dalam waktu dekat akan mendominasi semua teknologi penting, terutama kecerdasan buatan, biologi sintetik, dan genetika.
Selama 40 tahun terakhir, perekonomian dan militer China melaju dan menjadi salah satu kemajuan geopolitik signifikan, seperti halnya saat Uni Soviet tumbang pada 1991 hingga mengakhiri Perang Dingin. M16 yang kerap menjadi obyek cerita fiksi dalam novel, mulai dari George Smiley oleh John le Carré hingga tokoh karakter James Bond karya Ian Fleming, beroperasi di luar negeri serta menjalankan misi membela Inggris dan kepentingannya.
Buka selubung kerahasiaan
Moore menegaskan, layanan dinas intelijen harus berubah dengan memanfaatkan teknologi baru. ”Kita tidak bisa meniru industri teknologi global. Kita harus menjadi lebih terbuka untuk bisa tetap menjaga kerahasiaan,” ujarnya.
Untuk mengejar teknologi baru, lanjut Moore, dinas intelijen Inggris ”saat ini berupaya menjalin kerja sama dengan komunitas teknologi yang akan membantu mengembangkan teknologi-teknologi kelas dunia guna memecahkan masalah-masalah terbesar dalam misi kami”.
”Tidak seperti Q dalam film-film (James) Bond, kami tidak bisa mengerjakan semua di rumah sendiri,” ujar Moore.
Moore mengakui, lembaga seperti dinas rahasia M16 yang dipimpinnya bekerja sama dengan sektor swasta merupakan perubahan besar-besaran. M16 sejak lama dikenal dengan kerahasiaannya. Keberadaan dinas rahasia itu baru dikonfirmasi keberadaannya oleh Pemerintah Inggris tahun 1992.
M16 juga baru memublikasikan nama kepala yang memimpinnya pada 1990-an. Sebelumnya, kepala M16 hanya diberi kode C. Baru belakangan M16 perlahan-lahan semakin lebih terbuka, antara lain dengan memublikasikan cerita sejarahnya secara resmi meski baru terbatas hingga tahun 1949.
Dicari ”Q”
Untuk tetap bisa mengejar perkembangan teknologi terbaru, pada April 2021, MI6 membuka lowongan mencari kepala tim ahli teknologi atau seperti karakter ”Q” dalam film-film James Bond. Dalam film Bond, Q bisa membuat jam tangan menjadi bom peledak atau sinar laser atau merancang kacamata yang bisa tembus pandang melihat apa saja.
”Kami sedang mencari Q yang baru. Kalau mau melayani negara dengan membantu MI6 mengembangkan teknologi operasional masa depan, silakan melamar,” tulis Moore di akun Twitter-nya.
Dalam film-film Bond, Q mewarnai perlengkapan dan gawai spionase agen 007 yang semuanya berteknologi canggih. Mulai dari mobil Aston Martin dengan kursi pelontar hingga bolpoin yang juga bisa berfungsi sebagai granat.
Dalam kehidupan nyata, tugas Q itu nantinya akan bertanggung jawab menciptakan dan mengadopsi teknologi yang memungkinkan Inggris melawan musuh yang paling berat sekali pun.
Bagi siapa pun yang diterima sebagai Q, namanya tidak akan dipublikasikan karena alasan keamanan. Di dalam pengumuman lowongan itu pun tak disebutkan keharusan untuk bisa menciptakan jam tangan yang bisa menjadi laser atau alat-alat canggih lainnya.
”Sepertinya sudah bukan zamannya lagi memakai bolpoin yang bisa meledak,” kata Ben Whishaw, yang pernah menjadi tokoh Q dalam film Bond tahun 2012 berjudul Skyfall itu. (AP/AFP/REUTERS)