Marah pada Kunjungan Anggota Kongres AS di Taiwan, China Gelar Latihan Militer
Para anggota Kongres AS membuat Beijing semakin marah karena mereka melontarkan pernyataan dukungan atas pemerintahan Taiwan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
BEIJING, SABTU — Militer China menggelar latihan militer yang melibatkan angkatan laut dan udaranya di sekitar Selat Taiwan. Juru bicara militer China, Sabtu (27/11/2021), menyatakan bahwa latihan itu adalah respons atas kunjungan sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat ke Taiwan sehari sebelumnya.
Para anggota Kongres AS membuat Beijing semakin marah karena mereka melontarkan pernyataan dukungan atas pemerintahan Taiwan. Beijing menyatakan, latihan militer itu digelar pada Jumat (26/11/2021) lalu. Selain sebagai bagian dari kegiatan patroli, latihan militer tersebut juga untuk memastikan kesiapan tempur angkatan laut dan udara China di kawasan Selat Taiwan.
Juru bicara militer China mengatakan, latihan militer berlangsung menyusul kunjungan kontroversial ke Taiwan oleh sekelompok anggota Kongres AS. Para anggota Kongres AS itu menawarkan dukungan bagi Taiwan yang dituduh Beijing menggalang upaya kemerdekaan bagi pulau itu.
Latihan militer China dan kunjungan anggota parlemen AS itu juga menambah tensi ketegangan antara Beijing dan Washington atas Taiwan. Taiwan seperti diketahui memiliki pemerintahan sendiri yang bersifat demokratis. Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari China. Mereka telah berjanji untuk merebutnya kembali suatu hari, bahkan dengan paksa jika perlu.
”Ini adalah tindakan yang diperlukan dalam menanggapi situasi saat ini di Selat Taiwan,” kata juru bicara militer China.
Ditegaskan bahwa militer China berjanji melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China. ”Tentara akan terus waspada dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan, setiap saat, setiap gangguan oleh kekuatan eksternal dan konspirasi apa pun oleh separatis yang bertujuan untuk apa yang disebut ’kemerdekaan Taiwan’,” lanjut sang juru bicara.
Juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian, menyebut kunjungan itu sebagai pelanggaran terhadap ”prinsip satu-China” dengan Taiwan sebagai bagian dari China.
Tidak ada informasi lain tentang latihan yang digelar. Seiring dengan latihan militer yang dilakukan, respons atas kunjungan anggota Kongres AS juga dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada hari yang sama dengan digelarnya latihan itu.
Lewat pernyataan resmi, Kemenlu China menentang tegas kunjungan itu. Juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian, menyebut kunjungan itu sebagai pelanggaran terhadap ”prinsip satu-China” dengan Taiwan sebagai bagian dari China.
”Para politisi AS secara serampangan menantang prinsip satu-China dan memberanikan kekuatan ’kemerdekaan Taiwan’ sehingga membangkitkan kemarahan yang kuat dari 1,4 miliar orang China,” kata Zhao. Dia menambahkan bahwa penyatuan Taiwan dan China adalah ”tren sejarah yang tak terbendung”.
Kunjungan sejumlah anggota Kongres AS itu merupakan kunjungan kedua oleh anggota Kongres AS ke Taiwan pada November tahun ini. Kunjungan terbaru itu dipimpin oleh Mark Takano, Ketua Komite DPR untuk Urusan Veteran. Para anggota delegasi dalam kunjungan tersebut bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Kamis.
Dalam pernyataannya, anggota-anggota Kongres AS itu menyampaikan dukungan terhadap Taiwan. Presiden Tsai menanggapi dukungan tersebut dengan tekad meningkatkan kerja sama Taipei-Washington.
”Taiwan akan terus meningkatkan kerja sama dengan AS untuk menegakkan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi kita bersama, serta untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,” kata Tsai.
China telah mengintensifkan tekanan kepada Taiwan sejak pemilihan Tsai pada tahun 2016. Partai yang dipimpin Tsai, Partai Progresif Demokrat, telah lama mendorong pemerintahan sendiri di Taiwan. Beijing menolak setiap penggunaan kata ”Taiwan” atau referensi apa pun ke pulau itu sebagai ”negara”.
American Institute di Taiwan, yang secara de facto berfungsi seperti kedutaan besar AS di Taiwan, menyatakan bahwa empat anggota Partai Demokrat dan satu anggota Partai Republik dari DPR AS tiba di Taiwan pada Kamis malam lalu. Mereka bertemu dengan para pemimpin senior Taiwan.
Washington tidak memiliki hubungan diplomatik secara formal dengan Taiwan. ”Kami berada di Taiwan minggu ini untuk mengingatkan mitra dan sekutu kami, setelah upaya dua tahun terakhir, bahwa komitmen dan tanggung jawab bersama kami untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan aman tetap lebih kuat dari sebelumnya,” kata Mark Takano, salah seorang anggota Kongres AS yang hadir di Taiwan. (AP/AFP)