Israel Rayakan Pertemuan Diplomatnya dengan Prabowo, Indonesia Terus Diincar
Pertemuan Menhan Prabowo Subianto dan diplomat Israel di Bahrain dirayakan media-media Israel. Mereka menyebut momen itu sebagai pertemuan amat penting dan berharga.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR/EDNA C PATTISINA
·4 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia sudah lama menjadi impian Israel. Berbagai upaya terus mereka upayakan.
Hal tersebut terlihat pula saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Kuasa Usaha Israel untuk Bahrain, Itay Tagner, dalam sebuah forum di Manama, Bahrain, pekan lalu.
Media-media Israel, Minggu (21/11/2021), menilai pertemuan itu sebuah terobosan. Mereka menyebutnya sebagai capaian luar biasa.
Harian Israel, Yedioth Ahronoth, melansir temu Prabowo-Tagner sebagai pertemuan level tertinggi Israel dan Indonesia selama hampir tiga dekade. Sebelumnya, pertemuan tertinggi Israel-Indonesia digelar antara Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Yitzhak Rabin di Jakarta tahun 1993, menyusul tercapainya Kesepakatan Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Di Jakarta, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil A Simanjuntak, Senin (22/11/2021), mengatakan, Prabowo dan Tagner berpapasan di sela Manama Dialogue 2021. Keduanya hadir sebagai peserta. Saat istirahat di sela konferensi, mereka berpapasan dan dipotret media.
Prabowo pada forum itu menyampaikan pidato kunci dan menjawab berbagai pertanyaan dari peserta konferensi. Sikap Menhan terkait konflik Palestina-Israel sudah terang benderang, seperti disampaikan dalam pidato itu, yakni mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina dan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Dialog Manama digelar pada 19-21 November lalu. Forum bergengsi tahunan itu dihadiri para menteri luar negeri, menteri pertahanan, duta besar, dan pakar. Tujuannya, membahas tantangan keamanan dan politik di Timur Tengah.
”Indonesia mendukung resolusi damai yang mencakup solusi dua negara untuk Palestina. Indonesia sangat bersedia melakukan semua yang kami bisa untuk meningkatkan prospek solusi tersebut,” ujar Prabowo dalam forum itu.
Prabowo mengatakan, masyarakat Indonesia mengikuti peristiwa dan perkembangan di Timur Tengah dengan cermat. Rakyat Indonesia menginginkan adanya perdamaian dan kemakmuran di Timur Tengah. ”Konflik dan kekerasan serta kekerasan yang terjadi sangat menyedihkan bagi kita,” ujar Prabowo.
Bahrain sebagai tuan rumah untuk pertama kali mengundang Israel secara resmi di forum tersebut. Seperti diketahui, Bahrain membuka hubungan resmi dengan Israel pada September 2020 sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham.
Berharga bagi Israel
Harian Yedioth Ahronoth menyebut pertemuan Prabowo-Tagner merupakan terobosan bagi Israel karena Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang sampai saat ini menolak membuka hubungan resmi dengan Israel. Menurut koran itu, pertemuan didokumentasikan secara resmi di Israel sebagai pertemuan sangat penting dan berharga bagi Israel.
Seperti diketahui, sejak tercapainya Kesepakatan Abraham antara Israel dan sejumlah negara Arab, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko, tahun lalu, Israel terus berusaha memperluas kesepakatan tersebut dengan negara lain, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Malaysia.
Hingga kini, upaya Israel membuka hubungan resmi dengan Indonesia terus mengalami jalan buntu. Situs Bloomberg, 22 Desember 2020, mengungkap proses komunikasi Amerika Serikat-Indonesia dalam upaya menggiring Jakarta agar membuka hubungan resmi dengan Israel.
Bloomberg, mengutip pejabat Badan Pengembangan untuk Hubungan Kerja Sama Keuangan dan Internasional AS (DFC), Adam S Boehler, yang menyebutkan bahwa mantan Presiden AS Donald Trump menawarkan bantuan dana 1 miliar dollar AS hingga 2 miliar dollar AS kepada Jakarta dengan imbalan kesediaan Jakarta membuka hubungan resmi dengan Israel.
”Kami sudah berbicara dengan pejabat Indonesia soal transaksi ini,” kata Boehler dalam wawancara dengan Bloomberg di Jerusalem.
”Kalau mereka (para pejabat Indonesia) bersedia membuka hubungan resmi dengan Israel, mereka akan mendapat bantuan dana dari AS yang lebih besar dari yang diperoleh saat ini. Kami pun semua akan bahagia,” tutur Boehler, yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas di AS.
Boehler mengklaim, apa yang dilakukan selama ini telah mendapat dukungan dari Presiden AS terpilih, Joe Biden. Disebutkan, Boehler menjadi salah satu anggota tim inti yang bertugas melobi Jakarta agar bersedia bergabung dalam forum Abraham Accord.
Meski antara Israel dan Indonesia belum terjalin hubungan resmi, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Israel dan wilayah otoritas Palestina cukup besar. Yedioth Ahronoth melansir, sebelum pandemi, sedikitnya 40.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Israel dan wilayah otoritas Palestina setiap tahun. Israel dan Indonesia juga terlibat hubungan dagang secara tidak langsung melalui berbagai jalur ketiga, seperti melalui Singapura dan Dubai.