Setelah Menghilang Dua Pekan, Bintang Tenis Putri China Muncul Lagi
Setelah ”menghilang” lebih dari dua pekan, Pheng Suai muncul kembali. Bintang tenis putri China itu menghilang setelah mengunggah tudingan pelecehan seksual oleh politisi Partai Komunis China, Zhang Gaoli. Ada apa?
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·3 menit baca
Peng Shuai muncul lagi. Teka-teki hilangnya bintang tenis putri China selama lebih dari dua pekan sepertinya sudah berakhir. Namun, insiden ini kian mempertegas selimut sensor yang menyelubungi kehidupan sosial di China.
Unggahan foto oleh panitia China Terbuka di media sosial Weibo, Minggu (21/11/2021), memperlihatkan Peng berada di turnamen tenis remaja. Dia tampak berdiri di sisi lapangan, melambaikan tangan, dan menandatangani bola tenis ukuran besar untuk anak-anak.
Dalam foto-foto itu seolah tidak terjadi apa-apa pada Peng. Tidak disebutkan tentang keberadaan Peng yang misterius setelah mengunggah tudingan kepada politisi Partai Komunis China, Zhang Gaoli, atas pelecehan seksual.
Tudingan yang diunggah di akun pribadi Peng pada 2 November itu langsung hilang 30 menit kemudian. Laman BBC menyebutkan, tak hanya unggahan tentang pelecehan seksual yang dihapus, ada enam unggahan Peng lainnya yang juga hilang. Kolom komentar di akunnya diblokir.
Secara lebih luas, pencarian atas istilah spesifik yang mengacu pada Peng di internet tidak membuahkan hasil. Ouyang Wensheng, komentator tenis China, menulis di media sosial ”semoga kamu selamat” dan ”betapa putus asa dan tidak berdayanya dia”. Keduanya dihapus.
Mesin pencari Baidu hanya menampilkan laporan dari media pemerintah tentang Peng Shuai dan Zhang Gaoli. Laman media sosial lain, seperti Douyin (TikTok China) serta platform berbagi video Kuaishou dan Bilibili, juga membatasi akses pencarian atas istilah-istilah terkait dengan kasus Peng.
Sensor yang menimpa juara ganda putri Wimbledon dan Perancis Terbuka ini bukan yang pertama kali menimpa atlet China. Tahun lalu, mantan pemain sepak bola China, Hao Haidong, juga disensor di internet bersama istrinya, Ye Zhaoying, mantan pemain bulu tangkis. Hao secara terbuka menyerukan agar Partai Komunis dihapuskan.
Sebelumnya, dunia juga dihebohkan dengan ”hilangnya” Jack Ma, pendiri Grup Alibaba. Keberadaan Ma tidak diketahui setelah melontarkan kritik kepada perbankan dan Pemerintah China.
Meski tudingan yang dikemukakan para bintang itu valid, warga di China sering kali justru dipenjara atau dihukum karena dianggap mempermalukan pemerintah dan partai berkuasa dengan keluhan atau tudingan terbuka. Status atlet bintang, seperti Peng, lebih sensitif lagi.
Media-media Pemerintah China merayakan kemenangan mereka dan menyebutnya sebagai bukti partai telah memajukan China. Akan tetapi, partai juga waspada dan berusaha memastikan agar para bintang itu tidak menggunakan ketenaran mereka untuk menjelekkan citra partai.
Ini terbukti saat unggahan Peng langsung menuai dukungan masyarakat internasional dan menekan Pemerintah China. Asosiasi Tenis Putri (WTA) menuntut bukti keberadaan dan kondisi Peng. WTA juga mengancam akan menarik turnamen China dari agendanya. Muncul pula seruan untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing tahun 2022.
Pemerintah, melalui media yang dikelolanya, lantas buru-buru mengungkap kondisi dan keberadaan Peng yang baik-baik saja. Editor The Global Times, Hu Xijin, langsung mengunggah video yang memperlihatkan Peng di restoran dalam kondisi sehat.
Ia juga mencuit di Twitter, Sabtu, bahwa Peng akan segera tampil lagi di hadapan publik. Namun, bagi WTA, foto dan video itu belum cukup menjawab kekhawatiran utama mereka: apakah Peng dalam keadaan sadar membuat keputusan atau di bawah tekanan?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Pemerintah China menyaring dan memblokir warganya di internet.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Pemerintah China menyaring dan memblokir warganya di internet. Peng menambah panjang daftar pengusaha, aktivis, dan warga kebanyakan di China yang ”hilang” dalam beberapa waktu belakangan ini setelah mengkritik figur partai berkuasa.
Sejumlah orang muncul kembali beberapa pekan atau beberapa bulan kemudian tanpa alasan. Mereka yang muncul pun tidak memberikan keterangan apa-apa tentang kasusnya. Seakan kemunculan itu mengatakan, semua sudah selesai.