Ketika 85 Menit Harris Jadi Perempuan Pertama yang Menjabat Presiden AS
Pasal 3 Amendemen ke-25 Konstitusi AS mengatur penyerahan kekuasaan presiden kepada wapres saat tak bisa menjalankan tugas kepresidenan. Presiden Joe Biden melakukannya saat dibius 85 menit dalam pemeriksaan kesehatan.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·4 menit baca
Pada hari Jumat (19/11/2021), selama 1 jam 25 menit, Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara resmi menyerahkan kekuasaannya sebagai orang nomor satu di AS kepada wakilnya, Kamala Harris. Itu terjadi saat Biden menjalani pembiusan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin kesehatan di Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed, Bethesda, Maryland, sekitar 15,5 kilometer utara Washington DC, AS.
Penyerahan kekuasaan kepresidenan tersebut dituangkan melalui surat resmi Biden kepada Kongres. Kantor pers Gedung Putih menyebutkan, surat yang menyatakan penyerahan kekuasaan sementara itu dikirim ke Senator Patrick Leahy, Presiden sementara di Senat AS, dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pukul 10.10 waktu setempat.
”Presiden (Biden) kembali menjalani tugasnya lagi pukul 11.35,”demikian pernyataan Gedung Putih.
Itu berarti, selama 85 menit pada hari Jumat tersebut kekuasaan tertinggi di AS dipegang Harris. ”Hari ini ada babak baru lainnya dalam sejarah bagi banyak perempuan, anak-anak perempuan di seluruh negeri ini,” ujar Jen Psaki, juru bicara Gedung Putih, merujuk pada peran singkat yang dijalani Harris.
Dalam momen singkat itu, Harris (57) menjadi perempuan pertama yang memegang kekuasaan kepresidenan di AS. Sebelumnya, ia telah menorehkan sebagai ”orang pertama” dalam beberapa hal, yakni perempuan pertama, perempuan berkulit hitam pertama, dan orang keturunan Asia Selatan pertama, yang menjabat wakil presiden AS.
Dalam kampanye menjelang Pemilu AS 2020, Harris sempat mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat. Namun, ia gagal. Ia kemudian dipilih Biden, yang memenangi konvensi Partai Demokrat, sebagai wakil presiden. Saat menjalankan tugas sebagai presiden, menurut Psaki, Harris ”bekerja dari kantornya di Sayap Barat (Gedung Putih)”.
Penyerahan kekuasaan presiden untuk sementara, seperti yang dilakukan Biden, bukan hal baru dalam sejarah kepresidenan AS. Hal ini juga telah diatur dalam Pasal 3 Amendemen ke-25 Konstitusi AS. Aturan itu mengatur soal penyerahan kekuasaan presiden kepada wakilnya jika tak mampu menjalankan tugas eksekutif dan memimpin negara.
Pasal tersebut pernah dilaksanakan Presiden Ronald Reagan pada Juli 1985 dan Presiden George W Bush pada Juni 2002 dan Juli 2007. Reagan menyerahkan kekuasaan presiden untuk sementara kepada wakilnya, George HW Bush, karena menjalani operasi. Adapun Presiden George W Bush menyerahkan kekuasaannya kepada Dick Cheney, wakilnya, karena menjalani pembiusan dalam pemeriksaan kesehatan rutin dirinya.
Seusai menjalani pemeriksaan kesehatannya, Biden kembali mengambil alih tongkat kepresidenan dan memulai tugasnya lagi sebagai pemimpin tertinggi di ”Negeri Paman Sam”. Ia berbicara dengan Harris dan Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain sekitar pukul 11.35. ”Luar biasa!” kata Biden saat meninggalkan Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed, Bethesda, Jumat sore.
”Fisik yang luar biasa dan pemungutan suara yang hebat pula di Dewan Perwakilan Rakyat,” ujar Biden, merujuk pada pemungutan suara RUU terkait jaminan sosial dan lingkungan di DPR AS.
Setiba kembali di Gedung Putih, ia mengaku, ”Tak ada yang berubah (dengan kesehatannya).” ”Kami dalam kondisi yang sangat bagus dan saya menanti merayakan ulang tahun ke-58,” canda Biden, yang pada Sabtu (20/11/2021) ini tepat berusia 79 tahun.
Setelah Biden mengambil alih kembali tugas kepresidenan, Harris terbang ke Ohio guna melanjutkan kembali agenda kerjanya selaku wapres. Biden paham betul, dengan memilih Harris sebagai wakilnya, sejarah demi sejarah akan tercipta di masa pemerintahannya. Dalam bahasa Psaki, Harris ”terus membuat sejarah setiap hari” saat menjalankan tugas wapres.
Biden dinyatakan fit
Dari laporan tim dokter kepresidenan yang memeriksa Biden, presiden berusia 79 tahun tersebut dinyatakan ”sehat, kuat” dan ”fit untuk mampu menjalankan tugas-tugas kepresidenan”. Dalam usia sekarang, Biden tercatat sebagai presiden AS tertua dalam sejarah Amerika.
Perhatian atas kesehatan Biden saat ini lebih besar di tengah semakin kencangnya spekulasi yang beredar bahwa ia ingin kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2024. Pemeriksaan kesehatan dirinya berlangsung lebih dari lima jam di Rumah Sakit Walter Reed National Military Medical Center. Ini pemeriksaan kesehatan pertama Biden sebagai presiden AS.
Dr Kevin O’Connor, dokter yang merawat Biden sejak 2009, mengungkapkan bahwa pemeriksaan dilakukan atas darah, fisik, pencernaan, gigi, penglihatan, dan bagian saraf. Dalam memo setebal enam halaman yang dirilis Gedung Putih, disebutkan bahwa dokter memeriksa adanya peningkatan gangguan pada tenggorokan Biden saat Sang Presiden berpidato. Disebutkan pula, adanya gerakan berjalan Biden yang semakin kaku.
O’Connor melaporkan, gejala batuk-batuk yang dialami Biden merupakan akibat menurunnya fungsi pencernaan, sementara kekakuan gerak saat berjalan akibat gangguan ringan neoropati, radang sendi tulang belakang, dan dampak bekas kaki retak setahun lalu. Selama pemeriksaan, Biden menjalani ”pemeriksaan sangat detail terkait saraf”. Dari pemeriksaan itu, dinyatakan tidak ada ancaman strok, sklerosis, parkinson, dan lain-lain.
Meski demikian, dokter menemukan ada masalah neuropati, yakni kerusakan saraf pada tangan dan kaki. O’Connor menyebut, penyebab umum kondisi itu adalah diabetes. Namun, Biden bukan penderita diabetes. Ia, menurut O’Connor, akan segera mencoba perlengkapan ortotik untuk membantu gerakannya saat berjalan.
Dr Jeffrey Linder, Kepala Bagian Pengobatan Internis dan Geriatrik pada Northwestern University’s Feinberg School of Medicine, menyatakan bahwa dari laporan pemeriksaan kesehatan tersebut, tidak ada yang mengkhawatirkan pada kondisi kesehatan Biden. ”Secara keseluruhan, menurut laporan ini, kelihatan beliau (Biden) dalam kondisi cukup baik dengan sakit yang umumnya dialami pada usianya,” katanya.
Mengenai gangguan neuropati ringan yang penyebabnya belum diketahui pada Biden, Linder menyebutkan, masalah tersebut umum terjadi dan bukan masalah yang mengganggu sepanjang tidak merepotkan untuk tugas-tugas kepresidenan. ”Saya memberi saran agar beliau tetap berolahraga dan makan secara tepat serta menjalani pengobatannya,” ujarnya. (AP/AFP/REUTERS)