Kanada Terjunkan Militer untuk Bantu Evakuasi dan Pemulihan Pascabanjir
Angkatan Bersenjata Kanada menurunkan anggotanya untuk membantu evakuasi warga yang terjebak di lokasi bencana. Pada saat yang sama, banyak peternak memilih bertahan menjaga hewan ternaknya.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
VANCOUVER, JUMAT — Pemerintah Kanada menurunkan anggota militer untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir dan longsor di Provinsi British Columbia, Kanada. Ribuan warga terjebak di rumah-rumah mereka dan ribuan hewan ternak dikhawatirkan tak sempat terselamatkan.
Menteri Pertahanan Kanada Anida Anand, Kamis (18/11/2021) waktu setempat mengatakan, 120 anggota militer tambahan akan tiba di British Columbia, Kamis malam atau Jumat dini hari untuk bergabung dengan Unit Reaksi Cepat Divisi 3 Kanada yang telah tiba di lokasi bencana sehari sebelumnya. Militer juga bersiap mengerahkan tambahan 160 anggota lagi untuk membantu percepatan evakuasi dan pemulihan situasi.
Selain mengerahkan anggotanya, Angkatan Bersenjata Kanada juga mengerahkan sebuah pesawat angkut Hercules dan beberapa helikopter untuk membantu pencarian dan evakuasi warga. Ribuan tentara disiagakan dan siap diterjunkan sewaktu-waktu.
Juru bicara militer, Alex Roy, mengatakan, tugas personel militer dalam operasi nonmiliter ini adalah membantu evakuasi, membantu pengiriman peralatan dan kebutuhan tanggap darurat, serta membantu mengamankan situasi di lokasi bencana.
Badai, yang membawa angin dan hujan sepanjang akhir pekan lalu, membuat wilayah dataran rendah di British Columbia, termasuk di dalamnya adalah kota terbesar ke tiga di Kanada, Vancouver, dilanda banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data Pemprov British Columbia, 17.000 warga memilih bertahan di rumah-rumah mereka meski sebagian di antaranya telah diperintahkan untuk mengungsi.
Banjir dan tanah longsor tidak hanya berdampak pada warga di provinsi itu. Lebih dari 1.000 pelancong terjebak di Kota Hope, sekitar 150 kilometer timur Vancouver. Perusahaan kereta api, Via Rail, mengatakan, 200 warga dan pelancong yang terjebak di kota itu telah berhasil dievakuasi dan telah tiba di Vancouver.
Perdana Menteri British Columbia John Horgan telah menyatakan keadaan darurat di provinsi tersebut, seusai curah hujan tinggi membasahi sebagian besar wilayah selama lebih dari 48 jam. Hingga saat ini, seorang warga ditemukan tewas di dekat Lillooet, 250 kilometer timur laut Vancouver. Polisi federal mengatakan, mereka tengah mencari empat korban lainnya yang diduga hilang terendam material longsor.
Memilih bertahan
Kota Abbotsford, sebuah kota yang terletak di pinggiran Vancouver dan dikenal sebagai pusat industri peternakan, juga diketahui sebagai salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir. Wali Kota Abbotsford Henry Braun mengatakan, dia mendapat kabar bahwa ribuan sapi di sejumlah peternakan di wilayahnya mati.
Meski hewan ternaknya mati dan peternakannya terendam banjir, banyak pemilik ternak memilih untuk diam dan bertahan di rumah-rumah mereka. Menurut Braun, setidaknya sekitar 40 pemilik peternakan memilih tetap tinggal di peternakannya masing-masing dan terus berupaya menjaga serta merawat ternak yang tersisa.
Seorang laki-laki, yang memperkenalkan dirinya sebagai Bill, menuturkan bahwa seorang temannya, pemilik sebuah peternakan domba kecil bersikeras tinggal di gudang bersama hewan ternak miliknya. ”Seluruh keluarganya telah mengungsi, tapi dia tidak ingin meninggalkan hewan ternaknya sendirian,” kata Bill.
Asosiasi Produsen Susu Provinsi British Columbia memperkirakan akan ada gangguan produksi susu di wilayah tersebut, terutama karena banyak jalan tertutup material longsor atau genangan air dan membuat truk pengangkut tak bisa mengambil susu hasil perahan dari peternakan.
Holger Schwichtenberg, ketua asosiasi, mengatakan, sebanyak 59 peternakan sapi perah di wilayah tersebut berusaha untuk menyelamatkan sapi-sapi mereka ke tempat yang lebih aman.
Schwichtenberg, yang juga merupakan pemilik peternakan sapi perah, mengaku bisa menyelamatkan sekitar 50 ekor sapi miliknya dan memindahkannya ke lokasi lain yang lebih aman.
”Jika Anda memerah susu tetapi alat pengangkutnya tidak bisa sampai ke peternakan Anda, Anda harus membuang susunya karena itu produk yang mudah rusak,” katanya.
Lana Popham, menteri pertanian provinsi itu, mengatakan, warga tidak perlu khawatir tentang kekurangan pangan. ”Persediaan makanan kita aman. Kita pasti tidak akan kehabisan makanan,” katanya.
Menteri Keamanan Publik Federal Pemerintah Kanada Bill Blair mengatakan, curah hujan yang tinggi diperkirakan tidak akan terjadi di akhir sisa pekan ini. ”Situasi tetap kritis, tapi ada perbaikan,” ujarnya. (AP/AFP)