Tugas Penting Boneka Snoopy dalam Misi Penerbangan Luar Angkasa
NASA berencana meluncurkan misi luar angkasa, Artemis I, pada Februari 2022. ”Penumpang” yang telah dikonfirmasi ikut dalam penerbangan tersebut ialah boneka mainan Snoopy. Jangan anggap remeh: ia memikul tugas penting.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·4 menit baca
New York
Sebuah roket yang didesain untuk mengangkut manusia ke Bulan, Mars, dan area luar angkasa lainnya siap diluncurkan tahun depan dari Pusat Luar Angkasa Kennedy, Florida, AS. ”Penumpang” yang telah dikonfirmasi ikut dalam penerbangan tersebut ialah boneka mainan Snoopy.
Seperti astronot, boneka seberat 5 ons itu akan dipakaikan baju khusus luar angkasa sesuai standar ketat Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA). Snoopy punya tugas penting dalam misi luar angkasa tanpa awak, Artemis I, Februari tahun depan.
Keberadaan boneka binatang dalam berbagai misi penerbangan luar angkasa digunakan NASA untuk menandai indikasi, apakah sebuah pesawat luar angkasa sudah memasuki zona tanpa gravitasi atau belum. Karena bobotnya yang ringan dan terbuat dari bahan yang halus, boneka itu tidak akan merusak dan menghantam tombol penting di dalam pesawat luar angkasa.
Misi Artemis I dijadwalkan mengelilingi Bulan, lalu kembali ke Bumi, Februari 2022, sebagai geladi bersih penerbangan luar angkasa tanpa astronot. Selain boneka Snoopy, dua patung Lego juga dimasukkan dalam misi itu. Misi Artemis I digelar untuk memastikan semua sistem pesawat berfungsi dengan baik untuk misi penerbangan luar angkasa berikutnya dengan awak.
Pengumuman misi Artemis I, yang akan melibatkan boneka Snoopy, itu bersamaan dengan rilis seri kedua film animasi di televisi berjudul Snoopy in Space (Snoopy di Luar Angkasa), Jumat (12/11/2021). Ini kelanjutan seri pertama saat Snoopy dikisahkan menjadi astronot dan mendarat di bulan.
Mark Evestaff, pembaca acara serial televisi itu, menyebutkan kisah serial kedua Snoopy tersebut sebagai ”perjalanan epik”. ”Kami mengambil sedikit langkah maju, yakni Snoopy bisa pergi ke tempat-tempat yang belum pernah kita jejaki, seperti Mars atau bulan-bulannya Jupiter atau mengunjungi planet di luar tata surya,” kata Evestaff. ”Dia melakukan hal itu melampaui imajinasinya, dan juga berdasarkan sains sebenarnya dari NASA.”
Stephanie Betts, ketua bidang konten pada perusahaan media WildBrain, menyebutkan bahwa serial pertama Snoopy menjadi titik pijakan awal yang sempurna. ”Snoopy telah menjadi astronot dan bisa pergi ke luar angkasa. Kini, apa yang Anda dapatkan dari hal itu? Baiklah, mari kita eksplorasi. Mari kita teliti hal itu untuk kehidupan,” ujar Betts.
Kembali ke tugas Snoopy dalam misi penerbangan Artemis I. Ia memikul tugas memantau daya gravitasi bumi atau secara resmi dinamakan indikator ruang tanpa gravitasi. Tugas ini jauh dari boneka mainan yang pertama kali digunakan oleh para astronot.
Boneka dan misi luar angkasa
Kosmonot Uni Soviet, Yuri Gagarin, manusia pertama di luar angkasa, membawa boneka kecil saat ia meluncurkan Vostok 1. Sejak itu, boneka burung hantu dan Angry Birds pernah dibawa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Selain itu, boneka Star Wars R2-D2 diikutkan dalam misi penerbangan luar angkasa, Soyuz, tahun 2015. Begitu juga manusia salju Olaf dalam film Frozen juga pernah dilibatkan dalam misi penerbangan serupa.
Seperti disebutkan di awal, peran Snoopy tak kalah pentingnya. Snoopy sudah memiliki sejarah hubungan kerja sama cukup lama dengan NASA. Kerja sama itu diawali ketika para astronot Apollo X, yakni Thomas Stafford, John Young, dan Gene Cernan, memilih nama-nama tokoh dalam serial kartun Peanuts: ruang kendala dinamakan Charlie Brown, sementara ruang untuk misi ke bulan diberi nama Snoopy.
”Ada yang membawa ide perlunya membuat program luar angkasa menjadi lebih menarik. Saat mereka memulai misi Apollo X, mereka merasa program (luar angkasa) itu agak membosankan,” ujar Craig Schulz, anak Charles Schulz, pencipta ”Peanuts”. ”Bagi ayah saya, (dipilihnya karakter-karakter dalam ”Peanuts”) mungkin menjadi salah satu—jika bukan yang terbesar—kehormatan terbesar yang pernah dicapai kartun komiknya.”
Charles Schulz sendiri yang menggambar Snoopy berjalan di permukaan bulan. ”Saya berhasil! Saya anjing pemburu pertama di bulan! Saya taklukkan Rusia.... Saya kalahkan semua orang.... Bahkan, saya juga kalahkan kucing bodoh yang tinggal di sebelah,” kata Snoopy dalam salah satu cerita.
Sejak itu, terjalin ikatan kuat antara NASA dan ”Peanuts”. NASA memberikan penghargaan terhadap karyawan terbaiknya dengan nama ”Silver Snoopy Award”. Boneka Snoopy juga diikutkan dalam pesawat luar angkasa CST-100 Starlines Boeing tahun 2019.
Untuk penerbangan misi Artemis I mendatang, jangan membayangkan keikutsertaan Snoopy bakal dilakukan asal-asalan. Seperti astronot, ia juga harus memakai baju rancangan khusus dengan bahan-bahan yang telah disetujui NASA. Baju ini pun masih harus diuji, Desember mendatang.
”Pakaian luar angkasa (untuk Snoopy) harus memenuhi semua persyaratan dan punya kualitas yang sama dengan pakaian para astronot, dari segi bahan-bahannya ataupun hal-hal yang harus disetujui. Butuh waktu berbulan-bulan mengingat mereka mempertimbangkan semua bahan untuk pakaian luar angkasa,” kata Craig Schulz.
Dalam banyak hal, reuni Snoopy dan NASA tahun ini mencerminkan upaya untuk menarik minat pada eksplorasi ruang angkasa. ”Perjalanan luar angkasa kini hampir menjadi sesuatu yang biasa," ujar Schulz. "Perhatian orang sedikit berkurang. Jadi, ketika Anda mengikutkan Snoopy yang menghibur, Anda ingin memikat daya tarik audiens.” (AP)