APEC Janji Pulihkan Ekonomi Berkelanjutan dari Pandemi Covid-19
APEC bertekad untuk terus mendukung akses yang adil bagi vaksin Covid-19 yang aman, berkualitas sekaligus terjangkau harganya. Perluasan basis pengembangan vaksin dan menjaga pasokan vaksin Covid-19 menjadi prioritas.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
WELLINGTON, JUMAT Kelompok Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC menyepakati sejumlah langkah guna memastikan pemulihan global secara cepat sekaligus berkelanjutan. Kesepakatan itu, antara lain, keadilan akses terhadap vaksin Covid-19 seiring dengan memastikan berlanjutnya perdagangan dan investasi.
Pernyataan bersama itu dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC yang digelar secara virtual, Jumat (12/11/2021). Bertindak sebagai tuan rumah adalah Pemerintah Selandia Baru.
KTT itu dihadiri oleh 21 kepala negara anggota APEC. Ikut ambil bagian dalam KTT itu Presiden Joko Widodo, bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sebuah pernyataan, APEC sadar bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada mata pencaharian warga dunia. Sifat pandemi Covid-19 yang terus berkembang lewat varian-variannya akan menciptakan ketidakpastian dan pemulihan ekonomi yang tidak merata. Tantangan itu menjadi perhatian APEC.
”Tahun ini APEC telah menegaskan kembali komitmennya untuk bergabung bersama,” kata pernyataan tertulis APEC. ”Yakni untuk menanggapi krisis yang ditimbulkan oleh pandemi melalui kerja sesegera mungkin serta untuk memperkuat kerja sama sehingga kawasan kita dapat kembali tumbuh dengan cara yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.”
APEC juga bertekad untuk terus mendukung akses yang adil bagi vaksin Covid-19 yang aman, berkualitas, sekaligus terjangkau harganya. Perluasan basis pengembangan vaksin dan menjaga pasokan vaksin Covid-19 menjadi prioritas bersama. Selain itu, APEC juga memberi perhatian pada isu perdagangan dan investasi yang menjadi faktor penting untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal itu akan terus dilakukan seraya memastikan ekonomi Asia Pasifik pulih.
APEC bertekad untuk terus mendukung akses yang adil bagi vaksin Covid-19 yang aman, berkualitas sekaligus terjangkau harganya.
Sehari sebelumnya, Presiden China Xi Jinping dalam pidato pada pertemuan virtual dengan para pemimpin bisnis negara-negara APEC pada Kamis (11/11) menekankan perlunya pemulihan Covid-19 untuk mendorong pembangunan hijau, rendah karbon, dan ekonomi berkelanjutan.
”Kita di Asia-Pasifik harus membuat pemulihan pascapandemi menjadi hijau dan memimpin dalam membuat respons berbasis sains terhadap perubahan iklim,” katanya. Dorongan serupa juga dikumandangkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Ia mengatakan, beralih ke sumber energi bersih adalah bagian dari ”transformasi besar peradaban” yang memengaruhi seluruh umat manusia.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengakui perlu ada tindakan konkret dan lebih kuat untuk mengimplementasikan transformasi itu. Ia mengingatkan bahwa jika dunia tidak siap untuk mengambil tindakan tegas terhadap perubahan iklim, maka dunia harus siap untuk beragam bencana.
”Kami tentu ingin melihat dunia di mana tidak ada subsidi bahan bakar fosil di perekonomian kita, itu sudah lama menjadi posisi Selandia Baru, yang akan terus kami advokasi,” kata Ardern.
Para pemimpin negara-negara APEC diharapkan mengeluarkan komunike bersama pada Sabtu (13/11) pagi yang merinci hasil pertemuan mereka. Ahli ekologi Dewan Iklim Australia, Lesley Hughes, mengatakan, dokumen itu perlu memuat cetak biru untuk perubahan nyata jika APEC menginginkan kredibilitas tentang perubahan iklim.
”Kita ingin melihat semacam transisi yang masuk akal langsung dari bahan bakar fosil, bukan hanya membekukan lebih banyak subsidi,” katanya. (AFP/REUTERS)