Sejumlah lembaga mulai meluncurkan produk terkait mata uang kripto yang memudahkan pemilik untuk menggunakannya. Tantangannya pada nilai mata uang kripto jauh lebih fluktuatif.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
AP/SALVADOR MELENDEZ
Seorang pekerja di Hope House, sebuah organisasi yang mensponsori penggunaan mata uang kripto, melakukan pembelian di sebuah toko kecil yang menerima Bitcoin di Tamanique, El Salvador, Rabu (9/6/2021).
Meski masih ada penolakan di sebagian tempat, penggunaan uang kripto terus meningkat dan dekat pada kehidupan sehari-hari. Setelah reksa dana, kini mata uang kripto merambah ke kartu debit dan kredit sehingga bisa dipakai untuk transaksi harian.
Pedagang mata uang kripto di Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, dan Australia digandeng Mastercard untuk menyediakan layanan itu. ”Uang kripto dapat bermakna banyak bagi orang-orang. Bisa jadi investasi, pengganggu teknologi, atau perangkat keuangan khusus. Seiring peningkatan minat dan perhatian, penerapannya pada kehidupan nyata belum marak. Bekerja dengan mitra-mitra ini, Mastercard memperluas kemungkinan penggunaan uang kripto dan cara orang membayar. (Mitra-mitra) mengikuti prinsip-prinsip tata kelola Mastercard, yakni uang digital harus menawarkan kestabilan, patuh pada peraturan, serta mengutamakan perlindungan konsumen,” kata Wakil Presiden Mastercard Asia Pasifik Rama Sridhar, Selasa (9/11/2021) siang waktu New York atau Rabu dini hari WIB.
Sebelum Mastercard, ada lembaga investasi di AS yang menerbitkan reksa dana berbasis uang kripto. Pada Oktober 2021, ProShares mulai memasarkan reksa dana yang dapat diperdagangkan (ETF) bernama BITO. Dalam 28 tahun sejak ETF pertama diluncurkan, baru kali ini ada yang dikaitkan dengan mata uang kripto. ETF lain lazimnya dikaitkan dengan valuta asing, saham, hingga obligasi. Diluncurkan dengan harga 40,88 dollar AS per unit, BITO menyentuh 43,52 dollar AS per unit pada perdagangan Rabu.
AP/SALVADOR MELENDEZ
Sebuah tanda yang mengiklankan penerimaan mata uang kripto di bisnis lokal berdiri di salah satu pintu masuk Pantai Zonte di Tamanique, El Salvador, Rabu (9/6/2021).
ETF berbeda dengan reksa dana biasa. ETF dapat ditransaksikan berkali-kali dalam sehari dengan harga berbeda. Sementara reksa dana biasa hanya bisa ditransaksikan dengan satu harga setiap hari perdagangan
Tidak Langsung
Mastercard dan ProShares memang tidak langsung mengaitkan produk mereka dengan uang kripto. Pedagang uang kripto yang digandeng Mastercard, yakni CoinJar, Amber, dan Bitkup, akan membantu pemilik uang kripto mengubah aset mereka ke mata uang biasa. Mata uang itu kemudian dipindahkan dari rekening pelanggan di tiga pedagang uang kripto ke Mastercard. Pemindahan dapat dilakukan seketika apabila pelanggan menggunakan kartu debit atau kala membayar tagihan bila pelanggan menggunakan kartu kredit.
Dengan demikian, pelanggan tidak perlu repot memindahkan uang kriptonya kepada pedagang tempat membeli aneka barang dan jasa. Pelanggan juga tidak perlu repot mencari pedagang yang menerima uang kripto. Semua pedagang yang bisa menerima pembayaran dengan kartu debit atau kredit bisa didatangi pemilik uang kripto dan berbelanja dengan aset kriptonya.
Adapun BITO tidak secara langsung diinvestasikan ke uang kripto. ProShares menginvestasikan ke bursa berjangka terkait Bitcoin atau mata uang kripto lainnya. Hal ini membuat investor bisa menanamkan modalnya di pasar terkait mata uang kripto tanpa harus masuk langsung ke pasar yang amat rentan berubah harga itu.
Kerentanan ETF uang kripto melebihi kerentanan reksa dana pasar saham. Di kalangan investor, reksa dana pasar saham dikenal sebagai jenis reksa dana yang paling berpeluang melonjak harganya. Reksa dana jenis ini pula yang paling rentan anjlok. Sebab, reksa dana itu dikaitkan dengan harga saham yang sangat fluktuatif.
AP/SALVADOR MELENDEZ
Seorang pekerja di Hope House, sebuah organisasi yang mensponsori penggunaan mata uang kripto, dmelakukan pembelian di sebuah toko kecil yang menerima Bitcoin di Tamanique, El Salvador, Rabu (9/6/2021).
Sementara nilai mata uang kripto jauh lebih fluktuatif. Harga Bitcoin pernah menyentuh 64.895 dollar AS per unit pada April 2021, harganya anjlok di bawah 35.000 dollar AS per unit pada Mei, lalu merangkak lagi.
Sridhar menekankan soal fluktuasi itu, terutama dari sisi perlindungan konsumen. Bagi Mastercard, pedagang dan pembeli yang bertransaksi dengan kartu mereka adalah pelanggan. Mereka sama-sama berhak dilindungi.
Mastercard tidak menjelaskan secara terperinci bagaimana jalan tengah atas transaksi seketika dengan fluktuasi nilai uang kripto. Fakta nilai uang kripto berubah amat cepat bisa merugikan para pihak. Ketidakpastian itu menjadi salah satu penyebab sejumlah negara belum mengizinkan penggunaannya secara resmi. Bahkan, di sebagian negara transaksi kripto diyatakan haram. (AFP/REUTERS)