logo Kompas.id
InternasionalMencari Optimisme di Berbagai ...
Iklan

Mencari Optimisme di Berbagai Perjanjian COP 26

Pakar lingkungan mengkritisi, pada akhirnya semua perjanjian yang dikeluarkan di COP 26 akan serupa seperti yang sebelum-sebelumnya: susah untuk ditaati. Setiap perjanjian ini memiliki tarik ulur dari sejumlah negara.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zIg7VBESGsA3gmepZ8C6oQVbKBY=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F4d9b989e-65a4-4dd3-8cff-7e7f82c7d472_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas meninjau mesin pemindah batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulut 2 atau yang lebih dikenal dengan PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (27/10/2021).

Sejauh ini, Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 tentang Perubahan Iklim atau COP 26 telah menghasilkan beberapa perjanjian. Patut dilihat secara lebih mendalam apakah perjanjian-perjanjian tersebut akan diterapkan dengan sungguh-sungguh oleh negara, perusahaan, dan lembaga yang menandatanganinya. Apabila tidak, upaya membatasi kenaikan suhu Bumi sebesar 1,5 derajat celsius terancam gagal.

Perjanjian yang dihasilkan di COP 26 adalah komitmen untuk menurunkan pemakaian batubara, menurunkan emisi gas metana, menghentikan deforestasi, dan mempercepat pemakaian teknologi ramah lingkungan. Permasalahannya, setiap perjanjian ini memiliki tarik ulur dari sejumlah negara.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000