Presiden Jokowi: Perlu Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kawasan ASEAN
Saat ini, tingkat vaksinasi penuh di kawasan ASEAN masih 10 persen di bawah rata-rata dunia. Presiden Jokowi mendorong ASEAN terus membeli vaksin untuk anggotanya serta menyuarakan pentingnya kesetaraan akses vaksin.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Negara-negara ASEAN perlu bersama-sama menguatkan ketahanan kesehatan sebagai antisipasi pandemi, seperti Covid-19. Hal ini perlu dilakukan sembari bersama-sama memulihkan ekonomi kawasan.
Ajakan untuk memanfaatkan momentum penurunan angka kasus Covid-19 di ASEAN dan memulihkan ekonomi secara bersama disampaikan Presiden Joko Widodo dalam KTT Ke-38 ASEAN yang dilangsungkan secara daring, Selasa (26/10/2021). Terkait dengan hal itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya percepatan vaksinasi di kawasan. Saat ini, tingkat vaksinasi penuh di kawasan ASEAN masih 10 persen di bawah rata-rata dunia.
”ASEAN harus terus melakukan pembelian vaksin untuk anggotanya, terus memerangi diskriminasi dan politisasi vaksin, dan menyuarakan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua,” kata Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam KTT Ke-39 ASEAN yang dipimpin Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hasanal Bolkiah, selaku Ketua ASEAN, ini, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. KTT yang mengusung tema ”We Care, We Prepare, and We Prosper” ini dihadiri sembilan pemimpin negara ASEAN.
Harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antarnegara ASEAN terkait dengan deteksi, mitigasi, dan cross border policy harus segera dilakukan.
Tak hanya itu, lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa perlu juga menggarisbawahi pentingnya penguatan arsitektur kesehatan kawasan dalam mengatasi pandemi ke depan. Harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antarnegara ASEAN terkait dengan deteksi, mitigasi, dan cross border policy harus segera dilakukan.
Covid-19 ASEAN Response Fund harus menjadi pendanaan kesehatan kawasan yang kuat. ASEAN Emergency Health Fund, untuk mendanai akses terhadap alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan, dan vaksin di masa darurat, juga perlu diperkuat, demikian pula ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies.
”Di saat yang sama, kawasan ASEAN didorong menjadi hub pusat produksi alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan, dan vaksin kawasan. Ini untuk menjamin pasokan kebutuhan negara ASEAN saat terjadi darurat kesehatan publik,” kata Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal ASEAN Dato’ Lim Jock Hoi juga menyebutkan, sembilan dari sepuluh negara ASEAN telah memvaksin penduduk yang berisiko tinggi setidaknya satu dosis. Namun, baru empat negara ASEAN yang telah melakukan vaksinasi penuh kepada lebih dari 50 persen dari total penduduknya.
Menurut Sekjen ASEAN, sejauh ini ASEAN akan mengoperasikan ASEAN vaccine security and self reliance. Ini dilakukan untuk menjamin akses vaksin bagi semua negara ASEAN.
Covid-19 ASEAN Response Fund juga telah dimanfaatkan untuk pembelian vaksin yang akan diterima pada kuartal pertama dan kedua tahun 2022. The ASEAN Center for Public Health Emergency and Emerging Disease juga telah dibentuk untuk mengantisipasi kemungkinan pandemi pada masa mendatang.
Keberhasilan di sektor kesehatan, kata Presiden Jokowi, akan membuka pintu kesuksesan di bidang perekonomian. Asian Development Bank Outlook 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2022 sebesar 5 persen.
”Kita harus membuktikan bahwa kita bisa mencapai lebih dari itu, dengan cara disiplin bekerja sama dan melakukan langkah bersama,” kata Presiden Jokowi.
Untuk itu, diperlukan upaya bersama, seperti reaktivasi perjalanan, termasuk pariwisata yang aman dari Covid-19 dan dipercaya oleh masyarakat global. ”Penerapan koridor perjalanan berdasar ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) perlu segera diimplementasikan dengan tertib,” ujarnya.
Keberhasilan di sektor kesehatan, kata Presiden Jokowi, akan membuka pintu kesuksesan di bidang perekonomian. Asian Development Bank Outlook 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2022 sebesar 5 persen.
Adaptasi menuju ekonomi digital juga harus dipercepat di semua negara untuk menyiasati keterbatasan pergerakan manusia. Potensi ekonomi digital ASEAN juga sangat besar. Presiden menyebutkan, selama pandemi tahun 2020, ekonomi digital tumbuh mencapai 100 miliar dollar AS. Hal ini dinilai bisa menjadi batu lompatan kemajuan ekonomi di kawasan dan menjadi kontribusi ASEAN untuk pemulihan ekonomi global.
Sultan Hasanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, seperti disampaikan Retno, menegaskan bahwa meskipun pandemi Covid-19 melanda, upaya pembangunan komunitas ASEAN pun terus dilakukan.