Thailand Bebaskan Karantina untuk Wisatawan dari 46 Negara
Wisatawan asing yang bebas karantina di Thailand harus memenuhi persyaratan vaksin penuh, tes PCR, hingga aplikasi Mor Chana. Selain pariwisata, Thailand juga membuka diri untuk lokasi ”shooting” film.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·4 menit baca
BANGKOK, JUMAT — Thailand berusaha menggenjot industri pariwisata. Pekan lalu, Perdana Menteri Prayuth Chan-oca mengumumkan bahwa wisatawan dari 10 negara yang datang ke Thailand melalui jalur udara tidak perlu menjalani karantina. Pada Jumat (22/10/2021), Pemerintah Thailand mengeluarkan pengumuman baru bahwa wisatawan dari 46 negara tidak perlu menjalani karantina.
”Aturan ini efektif berlaku per 1 November. Meskipun demikian, aturan ini disertai ketentuan sampingan yang wajib ditaati oleh wisatawan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangrat, kepada media Thaiger.
Negara dan kawasan yang diberi keringanan itu di antaranya Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Israel, China, Jepang, Korea Selatan, Bhutan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Dari kawasan Asia Tenggara, hanya Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Kamboja yang masuk dalam daftar ini.
Tanee menjabarkan, persyaratan yang wajib dipatuhi setiap wisatawan ialah menunjukkan bukti telah menerima dosis vaksin Covid-19 lengkap, menunjukkan bukti negatif tes reaksi berantai polimerase (PCR) paling lama 72 jam sebelum keberangkatan, datang ke Thailand menggunakan pesawat, memiliki premi asuransi Covid-19 sebesar 50.000 dollar AS, sudah memesan hotel, mengunduh aplikasi Mor Chana (sejenis Peduli Lindungi versi Thailand), dan melakukan tes PCR dalam 24 jam setelah kedatangan. Apabila hasil tes PCR kedua ini negatif, baru individu tersebut diperkenankan tidak menjalani karantina.
Namun, aturan itu belum menjelaskan sejumlah variabel. Misalnya, ketentuan bagi orang dewasa yang telah divaksin dan bepergian dengan anak yang belum divaksin. Demikian pula dengan ekspatriat dari negara di luar 46 negara di atas yang memiliki rumah atau apartemen di Thailand. Tidak ada penjelasan apakah mereka bebas dari karantina atau tidak.
Thailand selama ini mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan utama. Menurut data Pemerintah Thailand, pada 2019, ada 40 juta wisatawan yang datang. Ketika pandemi Covid-19 merebak tahun 2020, industri pariwisata mengalami penurunan omzet sebesar 82 persen yang mengakibatkan kerugian sejumlah 50 miliar dollar AS.
Sejak Juli 2021, pemerintah memberlakukan sistem ”kotak pasir”, yakni membuka tujuan-tujuan wisata tertentu. Dimulai dengan Phuket di Thailand bagian selatan. Wisatawan boleh datang dalam jumlah yang dibatasi dan hanya boleh beraktivitas di wilayah itu. Khusus tahun 2021, Phuket hanya akan menerima 100.000 pelancong. Guna meningkatkan pariwisata, pemerintah membuka kotak-kotak pasir lainnya, yaitu Hua Hin, Pattaya, dan beberapa lokasi wisata pegunungan.
Selain pariwisata, Thailand juga berusaha menggenjot industri perfilman. Ini adalah sektor yang turut memberi pemasukan besar kepada perekonomian. Berdasarkan data Badan Perfilman Thailand, pada tahun 2019 ada 740 film asing yang mengambil gambar di Negara Gajah Putih. Jumlahnya turun menjadi 176 film pada 2020 dan pada 2021 sejauh ini ada 76 film yang tengah melakukan pengambilan gambar. Salah satunya film The Great Beer Run Ever yang dibintangi Russell Crowe dan Zac Efron.
”Thailand memberi rabat 20 persen kepada produser film asing yang hendak mengambil gambar di sini. Para awak perfilman Thailand juga memiliki pengalaman serta kemampuan menghasilkan karya berkualitas jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Lokasi pengambilan gambar yang bisa diakses bervariasi, seperti hutan, perkotaan, perdesaan, pantai, dan pegunungan, tanpa kendala dari pemerintah daerah dan warga,” kata Direktur Badan Perfilman Thailand Udom Matsayawanigul kepada South China Morning Post.
Ia mengungkapkan, sepanjang Januari-Oktober 2021, omzet dari pengambilan gambar film asing di Thailand mencapai 101 juta dollar AS. Sebelumnya, periode Januari-September 2020 omzetnya 27 juta dollar AS. Menurut Udom, pengambilan gambar film asing membuka lapangan kerja bagi warga Thailand. Selama pandemi, lokasi pengambilan gambar wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sejauh ini, tidak ada kasus Covid-19 yang berasal dari lokasi pengambilan gambar.
Sebanyak 70 persen penduduk Thailand sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Pemerintah tengah mengupayakan agar anak-anak berusia 12-17 tahun bisa disuntik vaksin merek Pfizer. Adapun mereka yang menerima dua dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac akan diberi suntikan dosis penguat.
”Angka kasus positif harian per provinsi juga sudah di bawah 800 kasus. Mayoritas kasus masih di wilayah selatan dan proses vaksinasi dipercepat,” kata Kepala Departemen Pengendalian Penyakit Thailand Opart Karnkawinpong kepada Thai PBS World. (REUTERS)