Setelah China melarang industri kripto, Amerika Serikat kejatuhan rezeki nomplok. Banyak tambang bitcoin pindah ke AS. Industri kripto ini menghidupkan kembali kota-kota manufaktur AS yang dulu pernah berjaya.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
Tidak ada yang menyangka kota Rockdale, Texas, Amerika Serikat, yang sepi dan tenang ternyata kini memegang posisi penting bagi industri kripto di Amerika Serikat. Rockdale rupanya menjadi pusat ”tambang” bitcoin terbesar di Amerika Utara.
Mesin-mesin tambang bitcoin seperti itulah yang mendorong AS kini menjadi pusat mata uang digital dunia yang baru. Industri kripto di AS dan negara-negara Barat lainnya kian ramai setelah China melarang dan menindak tegas industri kripto karena dianggap ilegal.
Industri kripto bergeser ke Barat karena diduga terkait dengan faktor penegakan hukum dan harga listrik yang murah di AS. Ini menjadi daya tarik utama bagi penambang bitcoin karena mesin komputer yang digunakan membutuhkan energi besar.
”Banyak kompetitor kami yang datang ke Texas karena mereka melihat peluang dan keuntungan yang sama,” kata CEO penambang Whinstone, Chad Everett Harris, yang mengoperasikan lokasi tambang di Rockdale dan dimiliki oleh perusahaan AS, Riot Blockchain.
Sebelum bergeser ke AS, selama ini China yang menjadi pusat tambang kripto dengan dua pertiga kapasitas global pada September 2019. Namun, pada bulan lalu, China menyatakan semua transaksi yang melibatkan uang kripto itu ilegal. China sebenarnya tengah berusaha meluncurkan produk mirip bitcoin, tetapi produksi China.
Data dari University of Cambridge, Rabu lalu, menunjukkan bahwa aktivitas di AS selama empat bulan terakhir ini meningkat dua kali lipat. Pangsa pasar China, negara perekonomian terbesar di dunia, menjadi 35,4 persen.
”Hadiah” dari China
Kepala Strategi di Bit Digital, salah satu penambang bitcoin, Samir Tabar, mengatakan bahwa pihaknya menarik diri dari China pada 2020 dan menggenjot proses penarikan itu saat penegakan di China kian gencar. Perusahaannya kini beroperasi di AS dan Kanada.
”Larangan tambang bitcoin di China itu pada dasarnya seperti hadiah yang tak terduga untuk AS. Karena larangan di China, seluruh sektor industri itu pindah ke Amerika Utara. Semua ikut pindah, mulai dari inovasi, pekerja, dan mesin-mesin komputernya,” ujar Tabar.
Beberapa hal lain yang menjadi daya tarik AS adalah pemerintahan yang demokratis, sistem peradilan dan pengadilan yang jelas, serta kekuatan untuk melindungi hak milik. ”Kalau mau investasi jangka panjang dan mengumpulkan kekayaan di suatu negara, harus bisa dipastikan tidak akan diambil pemerintah,” kata pakar kripto di New York University, David Yermack.
Yermack menduga bergesernya industri kripto ke AS itu hanya berlaku sementara. Sebab, banyak negara seperti di negara-negara Nordik yang memiliki energi terbarukan yang lebih murah dan melimpah. Belum lagi faktor cuaca yang lebih sering dingin. Ini penting untuk mendinginkan mesin komputer yang panas.
Menurut data University of Cambridge, situasi penambangan industri kripto yang stabil meningkat di AS itu memunculkan kekhawatiran akan konsumsi tahunan industri listrik yang besar, lebih besar daripada penggunaan listrik di Filipina dalam setahun.
Kekhawatiran itu menguat karena masih banyak industri yang bergantung pada sumber daya emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim. ”Kita tidak menyebabkan kerusakan atau polusi atau semua tuduhan itu di sini karena sebagian besar sumber tenaga kita berasal dari jaringan ERCOT dan itu sangat ramah terhadap lingkungan,” kata Harris yang merujuk pada operator jaringan listrik Texas.
Menurut data ERCOT untuk tahun 2020, sekitar 46 persen sumber energi listriknya berasal dari gas alam, sedangkan tenaga bayu dengan digabung tenaga matahari sebesar 25 persen serta batubara 18 persen. Menurut Guru Besar Sekolah Bisnis di Universitas Georgetown, Viktoriya Zotova, biaya listrik menjadi faktor penting bagi penambang bitcoin. Tempat seperti Texas diinginkan karena pasar dideregulasi sehingga perusahaan dapat memiliki persyaratan yang lebih fleksibel.
”Pada prinsipnya, mereka bisa membeli listrik ketika harganya murah dan tidak membeli ketika harganya mahal,” kata Zotova.
Banyak industri kripto yang pindah ke daerah-daerah di AS yang dulunya pernah berjaya sebagai pusat manufaktur utama AS. Tabar dari Bit Digital mengatakan, pihaknya memiliki tambang bitcoin di Buffalo, New York. Dulu, Buffalo pernah menjadi salah satu pusat manufaktur utama AS, tetapi kemudian sepi karena kehilangan pekerjaan dan kejayaan. Banyak pekerjaan produksi di wilayah itu berpindah ke negara-negara lain, seperti China. (AFP)