Dalam beragam skema serangan atas Iran, Israel memasukkan Azerbaijan sebagai bagian dari ”pangkalan” operasi.
Oleh
Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir
·2 menit baca
Krisis hubungan Iran-Azerbaijan memunculkan spekulasi. Jika ingin menghancurkan instalasi nuklir Iran, Israel akan menggunakan wilayah Azerbaijan. Sejumlah analis politik dan militer Israel, seperti dikutip harian Israel, Yedioth Ahronoth, edisi Kamis (7/10/2021), mengatakan, krisis hubungan Iran-Azerbaijan menguntungkan posisi Israel yang akan memperkuat hubungan dengan Azerbaijan. Krisis hubungan Iran-Azerbaijan itu bahkan memperkuat optimisme Israel bahwa krisis itu bisa mempermudah pelaksanaan rencana B untuk menyerang Iran.
Seperti diketahui, Israel menetapkan rencana A dan B jika memutuskan perang terbuka dengan Iran. Rencana A adalah Israel menyerang langsung Iran dengan menggunakan pesawat tempur tercanggih miliknya, F-35. Operasi militer sesuai dengan rencana A harus melalui wilayah udara Irak atau Arab Saudi untuk mencapai sasaran serangan di Iran.
Rencana itu belum tentu bisa dilaksanakan karena Irak ataupun Arab Saudi bisa menolak wilayah udaranya dijadikan pelintasan pesawat tempur F-35 Israel. Rencana B adalah memanfaatkan negara sahabat Israel yang bertetangga dengan Iran untuk menjadi basis serangan Israel atas Iran. Harian Yedioth Ahronoth menyebut, opsi negara-negara sahabat yang cukup dekat secara geografis dengan Israel adalah Azerbaijan, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Di antara negara-negara sahabat tersebut yang kini paling mungkin dijadikan titik tolak serangan atas Iran adalah Azerbaijan. Iran-Azerbaijan memiliki perbatasan sepanjang 900 kilometer.
Bahrain dan UEA belum tentu bersedia menjadi titik tolak serangan Israel atas Iran karena Bahrain dan UEA harus menjaga hubungan dengan negara Arab lain, khususnya Arab Saudi, yang sampai saat ini menolak membuka hubungan resmi dengan Israel. Selain itu, Bahrain dan UEA juga masih punya hubungan baik dengan Iran. Kondisi geopolitik itu berbeda dengan Azerbaijan yang kian tergantung pada Israel, terutama dalam hal pasokan senjata dan intelijen.
Menurut Institut Internasional Stockholm untuk Kajian Perdamaian (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI), Israel adalah pemasok senjata terbesar kedua atas Azerbaijan pada periode 2011-2020. Nilai ekspor senjata Israel ke Azerbaijan mencapai 17 persen dari keseluruhan ekspor senjata Israel ke seluruh dunia dalam periode 2016-2020. Sebaliknya, Azerbaijan adalah pemasok minyak terbesar untuk Israel. Israel sering membayar pasokan minyak dari Azerbaijan dengan drone mutakhir dan beragam senjata lainnya.
Analis militer pada Yedioth Ahronoth, Ron Ben Yishai, menyebutkan, hubungan militer Israel-Azerbaijan sangat kuat. Azerbaijan adalah pelanggan rudal dan drone buatan Elbit, pabrikan senjata Israel. Menurut Ben Yishai, sebagai imbalannya, Azerbaijan mengizinkan Israel menggelar latihan militer dan aktivitas intelijen di wilayahnya. Tidak menutup kemungkinan, Azerbaijan menjadi basis operasi Mossad yang berhasil menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir Iran, salah satunya Mohsen Fakhrizadeh (59), 27 Desember 2020, di Teheran.