Angka Vaksinasi Capai 70 Persen, Sydney Memulai ”Hidup Bersama Covid-19”
Pemerintah Negara Bagian New South Wales, Australia, secara bertahap mencabut pembatasan sosial bagi warga yang sudah lengkap divaksin. Bagi warga yang belum divaksin, mereka harus diam di rumah sampai 1 Desember 2021.
Oleh
Mahdi Muhammad
·5 menit baca
SYDNEY, SENIN — Kafe, pusat kebugaran, restoran, dan tempat publik lainnya di Sydney, Australia, Senin (11/10/2021), dibuka dan melayani kembali para pelanggan mereka yang telah divaksinasi penuh. Selama hampir empat bulan ruang-ruang publik itu kosong karena kebijakan penguncian yang ketat oleh pemerintah setempat guna menekan kasus Covid-19.
Kini, secara bertahap Pemerintah Australia membuka kembali aktivitas warganya di negara tersebut. Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) telah memutuskan akan membuka kembali kota Sydney pasca-pembatasan sosial setelah 70 persen warga berusia 16 tahun ke atas di negara bagian itu divaksinasi secara lengkap.
Hingga Senin ini, angka vaksinasi mencapai 73,5 persen dari target populasi, dan lebih dari 90 persen dari mereka telah mendapat satu dosis suntikan vaksinasi. Pembukaan aktivitas publik akan ditambah jika vaksinasi mencapai angka 80 persen. Salah satunya, warga negara bagian itu akan diperbolehkan bepergian keluar negeri untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Beberapa pub di Kota Sydney, kota terbesar di Australia, mulai dibuka kembali tepat pukul 12.01 tengah malam waktu setempat. Sejumlah foto yang diunggah di media sosial ataupun tayangan televisi memperlihatkan keramaian di beberapa lokasi di Sydney pasca-penguncian atau karantina.
”Saya melihatnya sebagai hari kebebasan. Ini adalah hari kebebasan. Kami mengarahkan negara ini keluar dari pandemi. Tetapi, hal ini tetap akan menjadi tantangan,” kata Menteri Besar Negara Bagian New South Wales (NSW) Dominic Perrottet kepada wartawan di Sydney, ibu kota negara bagian itu. Dia menambahkan, tiga bulan terakhir menjadi masa yang melelahkan bagi warga Sdyney.
”Masih ada pembatasan-pembatasan yang berlaku. Tidak berarti, saat ini bebas melakukan apa saja. Kebijakan pembukaan ini dilakukan secara terukur dan jika semua orang saling menjaga dan saling menghormati, orang akan bisa kembali bekerja, kami dapat membuka kegiatan bisnis beroperasi lagi, sementara tetap menjaga keselamatan banyak orang,” kata Perrottet.
Sydney memulai masa karantina wilayah pada 26 Juni lalu. Varian Delta pemicu lonjakan kasus Covid-19 kala itu menyebar dari Sydney ke Melbourne, yang juga dikarantina wilayah sejak 5 Agustus, serta ke ibu kota Canberra, yang dikunci sejak 12 Agustus.
Hidup bersama Covid-19
Sejak Juni lalu, toko-toko, sekolah, salon, dan kantor-kantor ditutup bagi para pekerja non-esensial. Selain itu, diberlakukan juga pembatasan atas pergerakan individu, yang tak pernah terjadi sebelumnya di wilayah-wilayah tersebut. Perjalanan lebih dari lima kilometer dari rumah, termasuk untuk mengunjungi kerabat atau menghadiri upacara pemakaman, dilarang.
”Sangat sedikit negara yang menerapkan pendekatan sangat ketat dan ekstrem dalam mengelola Covid-19, seperti yang dilakukan Australia,” kata Tim Soutphommasane, akademisi dan mantan Komisioner Anti-Diskriminasi Australia, kepada AFP.
Sejak pandemi berlangsung, Australia berhasil menekan angka penularan kasus melalui kebijakan penutupan perbatasan, karantina wilayah, dan penerapan tes massal dan pelacakan kasus secara agresif. Namun, varian Delta menunda harapan tercapainya situasi ”tanpa Covid-19”. Kini, kota-kota besar di negara itu, seperti Sydney dan Melbourne, tengah merintis jalan menuju situasi ”hidup bersama Covid-19”.
Meski secara bertahap pemerintah mulai mengurangi pembatasan kegiatan sosial, mereka juga memperingatkan bahwa infeksi Covid-19 tetap memiliki kemungkinan meningkat setelah pembukaan kembali. Pemerintah di beberapa negara bagian di Australia, seperti Australia Barat dan Queensland, sedang mengamati seperti apa hidup berdampingan dengan Covid-19 di tengah kekhawatiran sistem kesehatan bisa kewalahan saat terjadi lonjakan kasus.
Di New South Wales, dalam 24 jam terakhir dilaporkan ada 496 kasus baru Covid-19 dan delapan kematian terkait pandemi. Sementara di Victoria tercatat 1.612 kasus baru, terendah dalam lima hari terakhir.
Diperkirakan, angka penularan kasus di Sydney akan meningkat lagi saat warganya kembali bekerja dan lebih aktif bergerak. Menteri Besar Perrottet menyebutkan, angka penularan kasus dan jumlah pasien Covid-19 yang dilarikan ke rumah sakit lebih rendah dari perkiraan dalam permodelan kasus.
Sementara itu tingkat vaksinasi lengkap di beberapa negara bagian di Australia, tidak sama. Di Negara Bagian NSW, jumlah warga berusia di atas 16 tahun yang telah divaksin lengkap mencapai hampir 74 persen. Sedangkan di Negara Bagian Queensland, yang perbatasannya sampai saat ini masih tertutup bagi warga Sydney, angkanya baru mencapai 52 persen.
Ketentuan pembukaan
Di bawah aturan yang dilonggarkan di Sydney, pertemuan di rumah bisa dihadiri oleh 10 orang yang sudah menjalani vaksinasi lengkap. Adapun untuk pernikahan dan pemakaman, jumlah warga yang bisa berkumpul lebih banyak, yakni 100 orang dengan catatan semuanya sudah mendapatkan dua dosis vaksin.
Pemerintah juga membolehkan toko ritel beroperasi lagi dengan kapasitas terbatas. Bagi warga yang tidak divaksinasi atau baru mendapatkan satu dosis vaksin, mereka harus tetap berada di rumah sampai 1 Desember.
”Nikmati momen ini, nikmati bersama keluarga dan teman-teman Anda. Hari ini adalah hari yang dinanti-nantikan banyak orang--hari di mana hal-hal yang kita anggap remeh, akan kita rayakan,” kata Scott Morrison, Perdana Menteri Australia.
Morrison, yang harus mengadakan pemilihan sebelum Mei 2022, mendapat tekanan untuk mendesak semua negara bagian agar membuka kembali perbatasan masing-masing guna meningkatkan ekonomi dan memungkinkan keluarga yang dipisahkan akibat penutupan perbatasan bisa bersatu kembali untuk merayakan Natal. Beberapa negara bagian dengan sedikit kasus belum mengumumkan kapan mereka akan membuka kembali perbatasan mereka.
Dengan momentum vaksinasi, Pemerintah Australia merencanakan normalisasi secara bertahap, memberikan keleluasaan bagi warga yang sudah divaksinasi penuh untuk masuk dan meninggalkan negara itu secara bebas mulai November. Pemerintah Negara Bagian NSW memilih berbeda dengan pemerintah federal. Mereka berencana untuk memajukan tanggal tersebut.
Australia menutup perbatasan internasionalnya pada Maret 2020. Kebijakan penutupan perbatasan itu turut andil dalam membantu menekan jumlah kasus Covid-19 relatif rendah, yakni 130.000 kasus dan 1.448 kematian. (AFP/AP/REUTERS/SAM)