logo Kompas.id
InternasionalKrisis Energi Ganggu Produksi ...
Iklan

Krisis Energi Ganggu Produksi Pangan

Kenaikan harga energi membuat produsen karbon dioksida, bahan baku penting dalam industri makanan olahan, dan pupuk menghentikan sebagian produksi. Akibatnya, ada ancaman gangguan produksi pangan.

Oleh
kris mada
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JQO6gJsHA2NrIziaeAts_p7wMOo=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FChina-Australia-Beef_91481050_1598889644.jpg
AP/NG HAN GUAN

Pedagang daging di Beijing, China, pada Agustus 2020. Krisis energi di China dan sejumlah negara mulai berdampak pada rantai produksi pangan global. Pabrik pupuk dan pengolahan kedelai berhenti beroperasi karena harga energi melonjak.

LONDON, JUMAT — Kenaikan harga bahan bakar fosil mulai berdampak ke produksi pangan. Pabrik pupuk dan karbon dioksida, yang dibutuhkan dalam industri pangan, mulai menghentikan produksi karena kenaikan harga gas.

Pemasok 33 persen amonia global, Yara International, mengumumkan pemangkasan kapasitas produksi hingga 40 persen untuk pabrik di Eropa. Keputusan diambil menyusul gas, bahan baku utama dalam produksi amonia, terus melonjak harganya. Yara punya pabrik di Belanda, Belgia, Italia, Inggris, Jerman, dan Norwegia.

Editor:
laksanaas
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000