FDP cenderung menyokong bisnis, kurang mendukung subsidi. Sementara SPD menyokong penambahan subsidi. Partai Hijau mendesak kebijakan lebih serius untuk perlindungan lingkungan. Ketiganya berupaya membentuk koalisi.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
BERLIN, KAMIS — Partai Uni Kristen Demokrat semakin berpeluang menjadi oposan di Jerman. Sebab, kubu kiri tengah dan liberal sudah sepakat memulai perundingan koalisi. Ketua Partai Sosial Demokrat (SPD) Olaf Scholz mengumumkan, perundingan resmi pembentukan koalisi dimulai Kamis (7/10/2021) ini. Hasil pemilu 26 September 2021 disebutnya memberi mandat bagi SPD membentuk pemerintahan.
SPD, peraih 206 dari 735 kursi parlemen Jerman hasil pemilu 26 September 2021, akan berunding dengan Partai Hijau dan Partai Liberal (FDP). Partai Hijau punya 118 kursi di Bundestag dan FDP menduduki 92 kursi. Jika koalisi itu terbentuk, pemerintahan Jerman akan disokong 416 atau lebih banyak 48 kursi dari syarat minimal pembentukan pemerintahan.
Adapun Partai Uni Kristen Demokrat (CDU) dan kembarannya yang hanya beroperasi di Bavaria, CSU, meraih 196 kursi. Pemimpin CDU Armin Laschet masih berusaha menggalang koalisi agar dirinya menjadi Kanselir Jerman setelah kanselir sekarang, Angela Merkel, memutuskan pensiun dari politik. Walakin, dengan perkembangan saat ini, upaya Laschet semakin berat dan CDU/CSU akan menjadi oposisi untuk ketiga kalinya dalam 76 tahun terakhir.
Pemimpin FDP Christian Lindner mengatakan, FDP sudah punya kesepahaman awal dengan Partai Hijau. FDP juga sudah berkomunikasi dengan SPD. ”Saya sudah mengusulkan kepada Scholz, dengan kesepakatan Partai Hijau, untuk bertemu dan berunding bertiga,” ujarnya.
Ia tidak menampik, ada perbedaan di antara ketiga partai itu. ”Kami sudah memahami jika mau saling mengerti, kami bisa menghasilkan kemajuan dan bekerja,” katanya.
Trio ini disebut sebagai Koalisi Lampu Lalu Lintas karena warna setiap partai berbeda. FDP lebih ramah kepada bisnis. Sementara Partai Hijau kerap dianggap keras terhadap dunia usaha yang dinilai tidak serius menjaga lingkungan. Adapun SPD mengusung versi moderat dari aliran politik kiri.
Pemimpin Partai Hijau Robert Habeck mengatakan, sejumlah perbedaan partainya dengan SPD dan FDP belum dibahas. Meski demikian, partai itu setuju berunding dan mencari persamaan dan pemahaman di antara mereka.
Ia menyebut, kombinasi SPD-Hijau-FDP sebagai yang terbesar dan paling bisa mencari persamaan. Sementara dengan CDU/CSU, partainya lebih sulit mencari persamaan.
Salah satu fokus perundingan SPD-Hijau-FDP adalah kebijakan sosial-ekonomi. FDP cenderung menyokong bisnis, kurang mendukung subsidi. Sementara SPD menyokong penambahan subsidi. Partai Hijau mendesak kebijakan lebih serius untuk perlindungan lingkungan. Lonjakan kursi Hijau di Bundestag disebut sebagai bukti pemilih ingin isu lingkungan lebih diperhatikan pemerintah. Bagi pemilih FDP, isu lingkungan berarti menekan peluang mendapatkan untung karena pembengkakan aneka biaya konservasi.
Habeck mengakui, belum ada cara mudah menemukan kesamaan pada isu-isu itu. Meski demikian, partainya tetap setuju memulai perundingan resmi setelah komunikasi awal selama 1,5 pekan terakhir.
Oposisi
Perkembangan itu membuat Ketua CSU Markus Söder meyakini CDU/CSU akan menjadi oposisi. Persetujuan FDP dan Hijau untuk berunding dengan SPD adalah bukti penolakan mereka pada pemerintahan pimpinan CDU/CSU. ”FDP dan Hijau sudah memutuskan jalan ini, jadi mereka akan menempuhnya,” katanya.
Ia tidak menampik CSU tetap membuka peluang berkoalisi dengan partai lain untuk membentuk pemerintahan. Meski demikian, CSU tetap realistis melihat perkembangan. CDU/CSU akan memulai perundingan koalisi hanya bila SPD-Hijau-FDP gagal bersepakat. ”Tidak perlu berunding diam-diam. Nanti saja kalau mereka gagal,” katanya.
Politisi CSU Alexander Dobrindt malah yakin SPD bisa membentuk koalisi. Karena itu, CDU/CSU harus bersiap menghabiskan empat tahun mendatang sebagai oposan.
Terakhir kali CDU/CSU menjadi oposisi pada 1998-2005. Kala itu, Ketua SPD Gerhard Schroder bisa membentuk pemerintahan dan menjadi Kanselir Jerman. Pada pemilu 2005, CDU/CSU sama-sama kekurangan suara untuk membentuk pemerintahan. Karena itu, mereka berkoalisi sampai 2009. SPD menjadi oposisi pada 2009-2013 lalu berkoalisi lagi dengan CDU/CSU sampai sekarang. Kini, SPD tidak berkoalisi dengan CDU/CSU dan malah berunding dengan FDP-Hijau. (AFP/REUTERS)