Kalahkan AS, Rusia Ambil Gambar Adegan Film di Luar Angkasa
Seorang aktris dan seorang sutradara Rusia meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk pengambilan gambar adegan film secara langsung di luar angkasa. Hal itu merupakan yang pertama kali di dunia.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
MOSKWA, SELASA — Seorang aktris Rusia dan sutradara Rusia, Yulia Peresild (37) dan Klim Shipenko (38), meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Selasa (5/10/2021). Mereka akan menorehkan sejarah dengan membuat film secara langsung di orbit untuk pertama kalinya. Dua seniman Rusia itu diklaim bakal mengalahkan proyek Hollywood yang diumumkan tahun lalu oleh bintang Mission Impossible, Tom Cruise, bersama dengan NASA dan SpaceX milik miliuner Elon Musk.
Jika berhasil, misi tersebut akan menambah daftar panjang ”keunggulan” industri luar angkasa Rusia. Soviet dulu meluncurkan satelit pertama Sputnik dan mengirim hewan pertama, seekor anjing bernama Laika, ke orbit. Soviet pula yang mengirimkan pria pertama, Yuri Gagarin, dan perempuan pertama, Valentina Tereshkova, ke orbit.
Peresild dan Shipenko berhasil lepas landas dari Kosmodrom Baikonur yang disewa Rusia di Kazakhstan. Dipimpin oleh kosmonot veteran Anton Shkaplerov, rombongan itu akan melakukan perjalanan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-19 untuk misi 12 hari di ISS. Mereka akan mengambil gambar untuk adegan film bertajuk The Challenge.
”Peluncuran itu sesuai rencana,” kata kepala badan antariksa Roscosmos, Dmitry Rogozin, melalui media sosial Twitter. Siaran langsung yang ditayangkan TV Rusia menunjukkan pesawat ruang angkasa Soyuz naik ke langit yang tampak bersih tanpa awan. ”Para kru merasa baik-baik saja,” kata Shkaplerov.
Plot film The Challenge sebagian besar dirahasiakan bersama dengan anggarannya. Menurut Roscosmos, film itu berkisah tentang seorang ahli bedah perempuan yang dikirim ke ISS untuk menyelamatkan seorang kosmonot.
Plot film The Challenge sebagian besar dirahasiakan bersama dengan anggarannya. Menurut Badan Antariksa Federal Rusia, Roscosmos, film itu berkisah tentang seorang ahli bedah perempuan yang dikirim ke ISS untuk menyelamatkan seorang kosmonot. Shkaplerov dan dua kosmonot Rusia lainnya di ISS dikatakan ikut berperan dalam film tersebut. Awak ISS akan menyambut rombongan itu. Awak ISS itu termasuk seorang astronot Perancis, Jepang, dan tiga astronot NASA.
Shipenko dan Peresild diperkirakan akan kembali ke Bumi pada 17 Oktober dalam kapsul bersama kosmonot Oleg Novitsky, yang telah berada di ISS selama enam bulan terakhir. ”Itu sulit secara psikologis, fisik, dan emosional. Namun, saya pikir, ketika kami mencapai tujuan, semua tantangan itu tidak akan tampak begitu buruk,” kata Peresild dalam konferensi pers sehari sebelum terbang.
Ia terpilih dari 3.000 pelamar untuk peran dalam film itu. Sesuai dengan tradisi yang dilestarikan oleh para kosmonot, para kru mengatakan bahwa pada Minggu (3/10/2021) lalu mereka menonton film klasik Soviet, The White Sun of the Desert.
Keberhasilan misi kali ini akan sangat berarti bagi Rusia, khususnya untuk industri luar angkasa negara itu. Jika dibandingkan dengan era Soviet, Rusia modern telah berupaya keras untuk berinovasi dalam hal eksplorasi luar angkasa. Industri luar angkasa Rusia susah payah untuk mendapatkan pendanaan negara di mana Kremlin tampak lebih memprioritaskan belanja militer.
Badan antariksa Rusia masih bergantung pada teknologi yang dirancang Soviet dan telah menghadapi sejumlah kemunduran, termasuk skandal korupsi dan kegagalan peluncuran. Rusia juga tertinggal dalam perlombaan ruang angkasa global dibandingkan dengan Amerika Serikat dan China. Beijing telah menunjukkan ambisinya yang besar di industri ini.
Roscosmos juga mendapat pukulan setelah SpaceX tahun lalu berhasil mengirimkan astronot ke ISS. Hal itu membuat Rusia kehilangan monopoli untuk perjalanan ke stasiun orbital. Bagi analis politik Konstantin Kalachev, shooting film di luar angkasa adalah bagian dari kehumasan dan cara untuk ”mengalihkan perhatian” orang Rusia dari ”masalah” yang dihadapi Roscosmos. ”Ini seharusnya menginspirasi orang Rusia, menunjukkan betapa kerennya kami, namun menurut saya orang Rusia benar-benar kehilangan minat pada industri luar angkasa,” kata Kalachev.
Dalam upaya membaiki citra dan mendiversifikasi pendapatannya, program luar angkasa Rusia mengungkapkan, mereka akan menghidupkan kembali program pariwisata untuk mengangkut para pelancong luar angkasa ke ISS. Setelah jeda selama satu dekade, Rusia akan mengirim dua turis Jepang, termasuk miliarder Yusaku Maezawa, ke ISS pada bulan Desember.
Bulan lalu, SpaceX menyelesaikan misi sipil pertama ke luar angkasa yang membawa empat astronot awam. Mereka mengorbit Bumi selama tiga hari dalam putaran tiga hari. Perjalanan itu menyusul misi miliarder Richard Branson, yang menghabiskan beberapa menit di luar angkasa pada bulan Juli lalu. Sebelumnya pendiri Amazon, Jeff Bezos, menyelesaikan misi serupa hanya beberapa hari kemudian. Akhir bulan ini, aktor berusia 90 tahun William Shatner, yang dikenal karena perannya sebagai Kapten Kirk dalam serial Star Trek, akan terbang ke luar angkasa dalam misi dengan Blue Origin milik Bezos. (AFP)