Dubai Unjuk Kebanggaan sebagai Pusat Penghubung di Kawasan
Dubai Expo 2020, yang berlangsung Jumat (1/10/2021 hingga Maret 2022, dimanfaatkan Dubai untuk menunjukkan diri sebagai pusat penghubung di kawasan. Dubai juga ingin menunjukkan capai-capaiannya di berbagai bidang.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
DUBAI, MINGGU — Setelah tertunda setahun, Dubai Expo 2020 akhirnya mulai digelar pada 1 Oktober 2021 dan akan berlangsung sampai Maret 2022. Dubai menyambut kontingen dari 192 negara dalam pameran besar itu.
Emir Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum mengungkap kebanggaannya kala mengunjungi arena Dubai Expo 2020 pada Sabtu (2/10/2021). ”Kami bangga menyambut 192 bangsa di tanah toleransi kala kita terus mendorong inovasi mencari solusi tantangan global berdasarkan kerja sama internasional dan pemenuhan kebutuhan umat manusia,” katanya.
Berbagai negara, termasuk Indonesia, membuka pavilion di lokasi pameran. Pameran akbar itu terpaksa ditunda gara-gara pandemi Covid-19 itu. Setelah Covid-19 terkendali, Dubai memutuskan menggelar pameran tersebut.
Bagi Dubai, pameran itu kesempatan menunjukkan diri sebagai pusat penghubung di kawasan. Dubai juga ingin menunjukkan capai-capaian di berbagai bidang. Salah satu wilayah di Uni Emirat Arab (UAE) itu telah mengirimkan satelit buatan sendiri dan astronot ke luar angkasa. UEA menjadi negara Arab kedua setelah Arab Saudi pada dekade 1980-an, yang mengirimkan astronot ke luar angkasa.
Sheikh Mohammed mengatakan, Dubai Expo 2020 sudah dipersiapkan sejak 10 tahun lalu. Dubai berambisi menjadikan pameran itu sebagai yang terbesar di dunia dan menghadirkan kebanggaan nasional. ”Upaya ini menunjukkan kepercayaan diri UEA di tingkat global,” katanya.
Pria yang juga menjabat Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA itu menyebut, UEA menyambut siapa pun yang berkenan datang ke Dubai Expo 2020. Warga semua negara diterima di wilayah yang dinyatakan sebagai tanah toleransi itu.
”Ini kesempatan mengeksplorasi keragaman. Lewat kegiatan ini, kita akan menyadari keragaman adalah keuntungan dan akan mendorong interaksi serta kerja sama. Pameran ini juga menunjukkan bahwa solidaritas umat manusia akan menyelesaikan semua tantangan,” kata Sheikh Mohammed.
Ia mengajak semua penyelenggara dan pengunjung Dubai Expo 2020 memanfaatkan ajang itu berkumpul dan menghasilkan gagasan serta inovasi baru untuk kepentingan umat manusia. ”Ini kesempatan yang belum pernah ada,” ujar Sheikh Mohammed.
Indonesia juga sudah membuka paviliun di sana. Dari target total 25 juta pengunjung di Dubai Expo 2020, Indonesia berharap 2,5 juta di antaranya mengunjungi paviliun Indonesia.
Paviliun Indonesia mengusung tema ”Creating the Future, From Indonesia to the World” dengan konsep ”Connecting Yesterday, Today and Tomorrow”. Kementerian Perdagangan telah menyiapkan paviliun itu sejak 2018.
Konsep tersebut dipilih karena Indonesia akan menunjukkan rekam jejak peran globalnya. Indonesia membagi paviliun menjadi tiga zona, yakni kemarin, hari ini, dan esok untuk menggambarkan Indonesia masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Di zona masa lalu, antara lain, ditampilkan rempah sebagai salah satu kunci pembuka hubungan Nusantara dengan dunia. Selama ratusan tahun, pedagang dari berbagai bangsa dan benua datang ke Nusantara untuk berburu rempah.
Indonesia juga berharap Dubai Expo 2020 menjadi salah satu tempat untuk membentuk citra nasional. Lewat pameran tersebut diharapkan terbangun citra Indonesia di mata warga berbagai negara. Pameran itu juga diharapkan bisa menghasilkan aneka kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri.
Kritik
Menjelang pembukaan Dubai Expo 2020, Parlemen Eropa mendesak para sponsor menarik diri. Sebab, UEA dinilai tidak menghargai kebebasan berpendapat, hak perempuan, dan hak pekerja.
Kementerian Luar Negeri UEA menyanggah tudingan itu. ”Setiap negara punya hukum sendiri. Hukum UEA menjunjung hak dasar dan memperlakukan semua penduduk serta warga negara secara setara,” demikian pernyataan itu.
Sementara Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, Paris tidak terikat pada resolusi Parlemen Eropa. Paris memilih membahas isu-isu penting melalui komunikasi langsung. Perancis tidak akan memilih komunikasi dalam bentuk pernyataan publik.
Le Drian hadir di Dubai Expo 2020 untuk membuka paviliun Perancis. Paviliun Perancis merupakan salah satu yang diberi kesempatan mendapatkan sorotan utama pada hari awal pameran. Paviliun Indonesia direncanakan menggelar acara besar pada 4 November 2021.
Kritik lain kepada pameran itu adalah soal jumlah pekerja yang cedera dan meninggal selama proses pembangunan lokasi. Dalam pernyataan resmi panitia, ada 72 pekerja cedera selama proses pembangunan sejak 2015.
Panitia mengategorikan pekerja yang terpaksa libur sekurangnya tiga hari karena sakit atau kecelakaan di tempat kerja sebagai cedera serius. Bentuknya beragam mulai dari lemas karena kepanasan hingga patah tulang. (AFP/REUTERS)