Ratusan Warga Afghanistan di Amerika Tinggalkan Penampungan
Ratusan warga Afghanistan yang ditampung sementara di pangkalan militer di Amerika Serikat telah meninggalkan pangkalan.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Sedikitnya 700 warga Afghanistan yang ditampung sementara di Pangkalan Militer Fort Bliss, New Mexico, Amerika Serikat, dilaporkan meninggalkan kamp penampungan. Kamp itu diberi nama Desa Dona Ana. Sebelumnya, mereka dievakuasi dari Afghanistan dengan status humanitarian parole atau menerima seseorang—yang sebenarnya tak bisa diterima masuk ke wilayah AS—dengan alasan kemanusiaan atau kedaruratan.
Menurut laporan eksklusif Reuters, Jumat (1/10/2021), kepergian atas inisiatif sendiri (independent departure) warga Afghanistan itu belum pernah diungkap sebelumnya. Fenomena ini mengkhawatirkan sejumlah pihak karena risiko yang akan dihadapi para imigran tersebut.
Warga Afghanistan itu meninggalkan penampungan ketika proses pemukiman kembali tengah dilakukan. Diduga, mereka keluar lebih awal karena tidak mendapatkan semua bantuan yang diperlukan untuk memperlancar proses pemukiman kembali itu. Manfaat yang didapat warga Afghanistan sejauh ini lebih terbatas dibandingkan dengan yang diperoleh pengungsi.
Setidaknya ada 53.000 warga Afghanistan tinggal di penampungan sementara di Pangkalan Militer Fort Bliss. Mereka dievakuasi dari Afghanistan setelah Taliban berkuasa dan pasukan asing ditarik penuh, Agustus lalu. Menurut sejumlah pihak, semua warga Afghanistan yang meninggalkan pangkalan militer tersebut ”bersih”. Mereka telah menjalani pemeriksaan keamanan sebelum dievakuasi ke AS.
Sebelum dievakuasi, mereka telah mengantongi ”visa kemanusiaan” atau humanitarian parole. Setelah mereka tiba di Fort Bliss, para aktivis dan pejabat AS coba menghubungkan mereka dengan layanan yang melegalisasi kepindahan mereka ke AS.
Melalui sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menolak mengomentari data yang diperoleh Reuters. Namun, DHS mengatakan, orang-orang yang meninggalkan kamp itu ”umumnya” memiliki kedekatan dengan AS. Kedekatan yang dimaksud, antara lain, memiliki teman atau keluarga di AS atau memiliki kemampuan membiayai diri sendiri dan keluarga mereka.
DHS mengatakan, banyak dari mereka yang dievakuasi itu adalah warga negara AS, penduduk tetap, atau telah memiliki visa imigran khusus sehingga dapat keluar dengan cepat. Namun, kepergian mereka dapat merugikan warga Afghanistan lainnya dan menciptakan banyak masalah hukum di masa depan, mengingat kompleksitas sistem imigrasi AS. Selain itu, ada kekhawatiran, warga Afghanistan yang meninggalkan pangkalan AS dapat menjadi masalah sensitif di beberapa bagian negara.
Seorang pejabat Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS mengatakan, persoalan itu adalah persoalan serius. Sejatinya, AS telah memiliki ketentuan baru yang memberikan jaminan bahwa permohonan suaka yang diajukan warga Afghanistan diproses lebih cepat. Kemungkinan mereka yang pergi dari Dona Ana tidak akan mendapatkan semua bantuan hukum yang dibutuhkan untuk memulai aplikasi mereka.
”Ini dapat menyebabkan masalah status imigrasi yang mengerikan selama bertahun-tahun,” kata pejabat tersebut.
Akan tetapi, seorang pakar imigrasi yang dikutip Reuters mengatakan, warga Afghanistan yang meninggalkan Fort Bliss tidak melanggar hukum AS. Pejabat militer juga tidak memiliki wewenang hukum untuk menahan mereka sesuka hati.
Menyikapi situasi yang berkembang di Fort Bliss, Senator AS dari Partai Demokrat, Jeff Merkley, mendesak Pemerintah AS untuk segera bertindak.
”Kita harus melakukan segala daya kita untuk membantu sekutu Afghanistan kita memulai awal yang baik di rumah baru mereka,” kata Merkley dalam satu pernyataan. (REUTERS)