Wisata Luar Angkasa, Tamasya Kaum Kaya Menembus Kemustahilan
Wisata antariksa yang dikelola pihak swasta memberi harapan bahwa angkasa luar kini juga milik warga dunia dan bisa diakses siapa saja. Yang penting, mampu membayar atau mendapat sponsor.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·4 menit baca
AFP PHOTO / COURTESY OF INSPIRATION4
Miliarder Jared Isaacman, satu dari empat penumpang misi perjalanan antariksa, Inspiration4, berkomunikasi sambil menyaksikan pemandangan angkasa luar saat mengelilingi Bumi, 16 September 2021.
Dulu, orang kaya memamerkan harta dengan koleksi kendaraan mewah, arloji, dan perhiasan. Sekarang, simbol status mereka adalah bisa mencapai luar angkasa dan tinggal lama di luar atmosfer Bumi.
Dalam satu tahun ini saja, total sudah tiga miliarder yang jalan-jalan ke luar angkasa. Memang banyak masyarakat memandang sinis hal itu sebagai kegiatan pamer uang. Akan tetapi, wisata antariksa yang dikelola pihak swasta ini pada saat yang sama juga memberi harapan bahwa luar angkasa kini milik warga dunia dan bisa diakses siapa saja asal mampu membayar atau mendapat sponsor.
Rombongan terakhir tamasya antariksa ini adalah Inspiration4, program yang dikelola oleh SpaceX, perusahaan luar angkasa milik miliarder Elon Musk. Kapsul Inspiration4 yang membawa empat penumpang mendarat dengan selamat di Samudra Atlantik, tidak terlalu jauh dari pesisir Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), Sabtu (18/9/2021) pukul 19.00 waktu setempat.
Beberapa bulan lalu, dua miliarder juga mencoba jalan-jalan ke luar angkasa. Pertama ialah Richard Branson dengan kapsul yang dibuat oleh perusahaannya, Virgin Galactic. Ia kemudian disusul oleh Jeff Bezos, pendiri Amazon sekaligus perusahaan luar angkasa Blue Origin dengan kapsul New Shepard.
SPACEX VIA AP
Kapsul Inspiration4 yang mengangkut empat penumpang turun dengan parasut di Samudra Atlantik, lepas pantai Florida, AS, Sabtu (18/9/2021) waktu setempat. Misi antariksa dengan keseluruhan awak empat warga sipil merupakan yang pertama kali mengelilingi Bumi tanpa astronot profesional.
Akan tetapi, perjalanan Branson dan Bezos hanya selama beberapa menit di bawah orbit Bumi dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Inspiration4. Inspiration4 mencapai ketinggian 585 kilometer di atas permukaan laut dan 160 kilometer di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Itu titik tertinggi yang pernah dicapai manusia sejak penerbangan misi Apollo tahun 1972. Para penumpang Inspiration4 menghabiskan waktu tiga hari di orbit.
Dalam kegiatan yang disiarkan melalui media sosial SpaceX. Keempat penumpang bermain-main dengan kondisi nirgravitasi, mengobrol dengan bintang film Tom Cruise secara daring, makan piza, dan main ukulele. Mereka juga mengelilingi Bumi sebanyak 15 kali setiap hari. Kendali Inspiration4 sepenuhnya ditangani oleh tim SpaceX di markas mereka di Negara Bagian California.
Ke depannya, akan semakin banyak warga sipil yang menikmati pengalaman ke luar angkasa.
”Ini adalah era misi antariksa babak kedua. Ke depannya, akan semakin banyak warga sipil yang menikmati pengalaman ke luar angkasa,” kata Todd Ericson, Direktur Misi Inspiration4.
Total biaya yang dikeluarkan penumpang untuk mengikuti misi Inspiration4 belum diungkap. Majalah Time menyebut sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun. Semuanya dibayar oleh pendiri perusahaan Shift4 Payments Inc, Jared Isaacman (38).
AFP PHOTO / SPACEX
Foto tangkapan dari tayangan langsung SpaceX pada 17 September 2021 ini memperlihatkan awak misi Inspiration4 (dari kiri) Jared Isaacman, Christopher Sembroski memegang ukulele, Hayley Arceneaux, dan Sian Proctor memegang karya seni saat mereka mengelilingi Bumi.
Isaacman mentraktir tiga warga sipil untuk menjadi teman seperjalanannya. Pertama ialah Hayely Arceneaux (29), seorang penyintas kanker tulang yang kini bekerja sebagai asisten peneliti di Pusat Kajian Kanker Anak St Jude Tennessee.
Penumpang ketiga ialah Sian Proctor (51). Seorang perempuan kulit hitam yang berprofesi sebagai dosen teknik keantariksaan di Akademi Komunitas South Mountain Arizona. Proctor pada 2009 merupakan salah satu dari 47 kandidat astronot untuk Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA), tetapi tidak lolos menjadi sembilan astronot yang terpilih. Adapun penumpang keempat adalah veteran Angkatan Udara AS, yaitu Chris Sembroski (42).
Dalam jumpa pers setelah keempat penumpang pulang ke Bumi, Isaacman menjelaskan bahwa perjalanan ini bukan sekadar untuk hura-hura, melainkan juga mengumpulkan dana bagi penelitian kanker pada anak di St Jude. ”Total sudah terkumpul 160 juta dollar AS dari para penderma,” ujarnya.
INSPIRATION4 VIA AP
Para penumpang misi antariksa SpaceX, Inspiration4, (dari kiri ke kanan), yaitu Hayley Arceneaux, Jared Isaacman, Sian Proctor, dan Chris Sembroski, berpose setelah keluar dari kapsul untuk pendaratan di Samudra Atlantik, lepas pantai Florida, AS, Sabtu (18/9/2021).
Masa depan wisata antariksa
Sebenarnya, tamasya luar angkasa ini bukan barang baru. Sejak awal tahun 2000-an, Rusia sudah memelopori bisnis ini. Tercatat orang sipil yang pertama kali pergi ke antariksa adalah Dennis Tito dari AS pada 2002. Ia menumpang pesawat antariksa Soyuz TM-30 dan menghabiskan lima hari di ISS. Di sana ia berinteraksi dengan para astronot yang sedang bertugas.
Setelah itu, selama tujuh tahun berikutnya Rusia kembali mengirim enam warga sipil ke ISS. Mereka adalah Mark Richard Shuttleworth dari Afrika Selatan, Gergory Hammond Olsen dari AS, Anousheh Ansari dari Iran, Charles Simonyi dari Hongaria, Richard Garriott dari AS, dan Guy Laliberte dari Kanada. Kisaran biaya yang harus mereka bayar ialah 20-40 juta dollar AS.
Namun, tamasya yang diurus oleh ”biro perjalanan” SpaceX, Virgin Galactic, ataupun Blue Origin ini adalah yang pertama tidak terkait oleh pemerintah negara mana pun. Semuanya murni dilakukan oleh pihak swasta. Pembayaran hingga pelatihan keterampilan tinggal di luar angkasa diurus oleh perusahaan-perusahaan ini.
JOE RAEDLE/GETTY IMAGES/AFP
Kru New Shepard (kiri ke kanan), yakni Oliver Daemen, Jeff Bezos, Wally Funk, dan Mark Bezos berpose bersama setelah terbang ke antariksa, Selasa (20/7/2021), di Van Horn, Texas, Amerika Serikat.
Biaya ke antariksa memang masih mahal sekali. Akan tetapi, hal yang dilakukan oleh Isaacman dengan mentraktir tiga penumpang lain ini memberi harapan bagi rakyat jelata. Sebelumnya, di kapsul Blue Origin New Shepard, Bezos mengajak Wally Funk (82), perempuan perintis kedirgantaraan di AS. Penumpang yang lain adalah Olivier Daemen (19) yang mengikuti lelang untuk ikut dengan Bezos. Ayah Daemen yang merupakan pemilik sebuah perusahaan keamanan disinyalir membayar biaya 20 juta dollar AS di pelelangan itu.
”Ini membuka mata kita semua bahwa biaya bisa diperoleh dari sponsor. Memang mahal, tetapi tidak mustahil,” kata Alvaro Romero, dosen teknik keantariksaan Universitas Colorado Boulder, AS, kepada media The Costa Rican News.
”Bagi penelitian keantariksaan, adanya perusahaan-perusahaan swasta ini memberi alternatif perjalanan yang lebih sering. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di masa depan akan lebih murah untuk riset mandiri.” (AFP/REUTERS)