Efikasi Vaksin Moderna Menurun, Perlu Dosis Penguat
Sejak 1 September lalu, Moderna sudah mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) guna meminta otorisasi untuk dosis penguat atau dosis ketiga.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
CHICAGO, KAMIS — Tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yang diproduksi Moderna Inc dilaporkan terus menurun terhadap virus korona baru seiring berjalanannya waktu. Perusahaan mendukung upaya untuk penyuntikan ketiga sebagai dosis penguat (booster).
Perusahaan farmasi dari Amerika Serikat itu dalam rilisnya, Rabu (15/9/2021) waktu AS atau Kamis pagi WIB, mengatakan, tingkat perlindungan vaksin yang diproduksinya terus menurun dari waktu ke waktu. Hal itu berdasarkan data dari hasil uji coba besar-besaran yang dilakukan di Amerika.
Data hasil uji coba itu berkebalikan dengan data beberapa penelitian terbaru yang menunjukkan perlindungan vaksin Moderna bertahan lebih lama daripada vaksin Pfizer-BioNTech. Para ahli mengatakan perbedaan itu kemungkinan karena kandungan mRNA vaksin Moderna lebih tinggi dan interval waktu pemberian dosis pertama dan kedua sedikit lebih lama.
”Ini hanya satu perkiraan. Saat Anda menuju musim gugur dan musim dingin, kami memperkirakan kemungkinan dampak berkurangnya kekebalan akan menjadi 600.000 kasus tambahan Covid-19,” kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam sebuah pernyataan.
Hoge tidak memproyeksikan berapa banyak kasus yang akan mengalami infeksi parah, tetapi dia mengatakan beberapa kasus akan memerlukan rawat inap. Sejak 1 September lalu, Moderna sudah mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) guna meminta otorisasi untuk dosis penguat atau dosis ketiga.
Kedua vaksin tersebut, Moderna dan Pfizer- BioNTech, sebenarnya sangat efektif dalam mencegah penularan penyakit Covid-19 berdasarkan uji klinis fase ketiga. Analisis terbaru, Rabu, menunjukkan tingkat penularan lebih tinggi terjadi di antara orang yang divaksinasi sekitar 13 bulan lalu ketimbang mereka yang divaksinasi sekitar 8 bulan lalu.
Hoge mengatakan, data dari studi penguatnya menunjukkan vaksin ketiga dapat meningkatkan antibodi penetraliasi ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang terlihat setelah dosis kedua. ”Kami yakin ini akan mengurangi kasus Covid-19,” katanya.
”Kami juga percaya bahwa dosis ketiga mRNA-1273 memiliki peluang untuk memperpanjang kekebalan secara signifikan sepanjang tahun depan saat kami berusaha untuk mengakhiri pandemi,” ujarnya lagi.
Dalam analisisnya, Moderna membandingkan kinerja vaksinnya untuk lebih dari 14.000 sukarelawan yang divaksinasi antara Juli dan Oktober 2020 dengan sekitar 11.000 sukarelawan yang menerima vaksin antara Desember 2020 dan Maret 2021.
Hasilnya, terhadap penerima vaksinasi periode Juli-Oktober 2020, peneliti menemukan 162 kasus Covid-19. Adapun pada mereka yang divaksinasi pada Juli-Agustus 2021, peneliti mengidentifikasi 88 kasus Covid-19. Secara keseluruhan, hanya 19 kasus yang dianggap parah dan ini menjadi tolok ukur utama dalam menilai perlindungan atau tingkat efikasi yang melemah.
Moderna mengatakan, ada kecenderungan bahwa tingkat keparahan kasus lebih rendah di antara mereka yang terakhir atau baru saja divaksinasi. Temuan ini memang tidak signifikan secara statistik. Menurunnya kekebalan tubuh menjadi bukti tentang perlunya mempertimbangkan dosis ketiga.
Dari hasil studi terpisah yang dilakukan dengan sistem kesehatan Kaiser Permanente Southern California dan dipresentasikan pada Rabu kemarin, ditemukan bahwa vaksin Moderna cukup efekfif mencegah penularan Covid-19 varian Delta.
Para peneliti membandingkan data lebih dari 352.000 orang yang mendapat dua dosis vaksin Moderna dengan jumlah individu yang tidak divaksinasi karena faktor usia dan risiko yang sama. Hasilnya, vaksin Moderna 87 persen efektif mencegah diagnosis Covid-19 dan 96 persen efektif mencegah rawat inap.
Hoge mengatakan, kinerja awal vaksin Moderna kuat. Namun dia berpendapat bahwa perlindungan tidak boleh dibiarkan berkurang. ”Enam bulan pertama sangat bagus, tetapi Anda tidak dapat mengandalkan (perlindungan) itu menjadi stabil hingga satu tahun dan seterusnya,” katanya. (REUTERS)