Topan Chanthu Mendekat, Shanghai Tutup Kegiatan Publik
Badai dengan kecepatan angin lebih dari 170 kilometer per jam dilaporkan mendekati Kota Shanghai dan sekitarnya. Pemerintah Kota Shangai dan daerah sekitarnya menutup kegiatan publik sejak awal pekan ini.
Oleh
·4 menit baca
SHANGHAI, SENIN — Pihak berwenang di Shanghai dan sejumlah wilayah di pesisir timur China lainnya pada Senin (13/9/2021) menutup sekolah untuk sementara serta menangguhkan penerbangan, kereta bawah tanah, dan kereta api. Langkah itu diambil sebagai respons atas laporan yang menunjukkan angin topan Chanthu mendekat ke wilayah daratan di timur China.
Topan Chanthu yang mengakibatkan angin kencang dan hujan lebat telah menyapu timur Taiwan sehari sebelumnya. Meski pulau itu tidak terkena hantaman langsung topan, sejumlah wilayah melaporkan terjadinya gangguan perjalanan dan terputusnya aliran listrik. Biro cuaca pusat Taiwan menyatakan, pusat badai topan itu tetap berada di laut saat bergerak ke utara menuju wilayah China.
Baca juga: Melihat Dahsyatnya Topan In-fa yang Menerjang China
Otoritas Kota Shanghai menyebutkan badai dengan kecepatan angin lebih dari 170 kilometer per jam dilaporkan mendekati wilayah kota itu. Namun status topan Chanthu telah diturunkan dari topan super menjadi topan kuat pada Minggu malam.
Melalui pengumuman resmi yang antara lain diunggah melalui akun resmi WeChat, otoritas kota itu memperkirakan topan berangsur-angsur melemah. Walau demikian, topan masih membawa sejumlah risiko.
Masih melalui WeChat disebutkan, Bandara Internasional Pudong di Shanghai membatalkan semua penerbangan mulai pukul 11.00 waktu setempat pada awal pekan ini. Hal sama dilakukan Bandara Hongqiao, bandara dengan ukuran lebih kecil di barat Kota Shanghai mulai pukul 15.00 waktu setempat. Terminal pelabuhan di Shanghai juga menangguhkan layanan impor dan ekspor peti kemas mulai Senin hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kota Shanghai juga menangguhkan layanan kereta bawah tanah di beberapa jalur yang melayani distrik di selatan kota. Seiring dengan hal itu, fasilitas umum meliputi taman, tempat wisata luar ruangan, dan taman bermain akan ditutup pada Senin dan Selasa pekan ini. Layanan sekolah juga akan ditangguhkan selama dua hari mulai awal pekan ini.
Terminal pelabuhan di wilayah Shanghai menangguhkan layanan impor dan ekspor peti kemas mulai Senin hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Disebutkan bahwa wilayah pesisir pantai masih bisa mengalami angin kencang dan hujan lebat. Sejumlah wilayah di sekitar Shanghai juga dalam posisi siaga sekaligus mengambil langkah antisipasi sama seperti Shanghai.
Shanghai memiliki populasi hingga 26 juta jiwa. Prakiraan cuaca resmi menyebutkan curah hujan 250-280 milimeter berpeluang terjadi di beberapa daerah tenggara China, meliputi Provinsi Jiangsu, Shanghai, dan timur laut Zhejiang.
Provinsi Zhejiang di dekat Shanghai, misalnya, juga menaikkan tanggap daruratnya ke tingkat tertinggi pada Minggu. Seperti dilaporkan kantor berita resmi Xinhua, Pemerintah Provinsi Zhejiang memerintahkan penutupan sekolah serta penangguhan layanan penerbangan dan kereta api pada awal pekan ini.
Pemeritah Provinsi Zhejiang juga mengeluarkan peringatan kewaspadaan tertinggi untuk kemungkinan timbulnya banjir bandang di sembilan distrik. Pelabuhan Ningbo, pusat pengangkutan peti kemas terbesar kedua di China setelah Shanghai telah menangguhkan operasinya sejak Minggu siang.
Padahal pelabuhan itu baru saja dioperasikan kembali dan berupaya mengurai kemacetan operasionalnya. Sebelumnya pelabuhan itu ditutup selama beberapa pekan menyusul adanya topan In-Fa pada akhir Juli dan penutupan terminal terkait Covid-19 pada pertengahan Agustus.
Gelombang tinggi
Dari Taipei dilaporkan peringatan kemungkinan gelombang tinggi dikeluarkan sehubungan adanya topan Chanthu itu. Gelombang hingga tujuh meter tercatat di Pulau Anggrek di lepas pantai timur Taiwan. Hujan deras juga dilaporkan menyapu wilayah Hualien dan Taitung pada Minggu malam.
Pusat operasi kedaruratan Taiwan melaporkan akiban topan itu, 159 penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan. Semua layanan feri ke pulau-pulau lepas pantai juga ditangguhkan, bersama dengan beberapa rute kereta api. Sementara sambungan listrik di 26.000 rumah tangga terputus.
”Topan itu cukup kuat dan dampaknya paling jelas hari ini membawa angin kencang, hujan, dan gelombang sebelum berangsur-angsur menjauh besok,” kata petugas peramal cuaca setempat, Hsu Chung-yi, pada Minggu.
Sebagian besar kawasan bisnis dan tempat-tempat umum ditutup di bagian timur dan sebagian utara Taiwan, termasuk di ibu kota Taipei, di mana hujan lebat mulai turun pada Minggu. Sekitar 2.600 orang di daerah rawan longsor di sekitar Hualien telah dievakuasi. Sekitar 31.000 tentara bersiaga penuh. Taiwan secara teratur dilanda badai tropis di bulan-bulan musim panas. (AFP/REUTERS/BEN)