Peluang Perempuan Jadi Garda Swiss di Vatikan Jadi Terbuka
Barak baru untuk Garda Swiss akan segera dibangun di Vatikan. Konsep tempat tinggal untuk pasukan khusus pengawal Paus itu dikabarkan mengakomodasi kebutuhan perempuan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
Barak baru yang akan dibangun untuk tempat tinggal Garda Swiss, pasukan khusus pengawal Paus, didesain untuk juga menampung perempuan. Dari konsep lama yang lebih bersifat komunal, barak baru didesain menyediakan setiap personel kamar pribadi, termasuk kamar mandi.
Merujuk pemberitaan media Swiss, SonntagsZeitung, Minggu (12/9/2021), nilai proyek mencapai 50 juta franc Swiss atau 54,49 juta dollar AS. Pengerjaan proyek ditargetkan selesai 2026.
”Sejak awal penting bagi kami bahwa gedung baru itu menyediakan ruang untuk perempuan," kata surat kabar itu mengutip Jean-Pierre Roth, yang mengepalai yayasan yang mengawasi proyek tersebut.
Sebagaimana laporan SonntagsZeitung, barak baru menyediakan kamar tunggal bagi setiap anggota Garda Swiss yang dilengkapi dengan kamar mandi pribadi.
Hinggi kini hampir semua penjaga adalah pria lajang. Mereka tinggal di barak komunal di dalam Vatikan. Para komandan dan anggota yang sudah menikah tinggal di apartemen terpisah. Semua anggota pasukan khusus itu adalah warga negara Swiss.
Rekrutan perempuan untuk menjadi anggota Garda Swiss membutuhkan persetujuan Paus. Yayasan Garda Swiss Kepausan, lembaga yang menyokong keuangan Garda Swiss, akan merekrut anggota baru pasukan khusus itu. Jumlah yang dibutuhkan sebanyak 30-35 orang guna memperkuat guna pasukan yang saat ini total mencapai 135 orang. Namun, sejauh ini belum ada pengumuman soal perekrutan Garda Swiss untuk perempuan.
”Begitu penjaga wanita diizinkan, potensi perekrutan penjaga akan meningkat,” kata Presiden Yayasan Garda Swiss Kepausan Ruth Metzler-Arnold kepada surat kabar itu.
Seorang juru bicara Vatikan yang mendampingi Paus Fransiskus dalam lawatan ke Hongaria dan Slowakia mengatakan, dia tidak mengetahui laporan itu. ”Kita lihat saja,” kata sumber keamanan di atas pesawat Kepausan saat ditanya apakah Garda Swiss suatu hari akan mengizinkan perempuan untuk menjadi anggotanya.
Merujuk pada media resmi Vatikan, Vatican News, Garda Swiss didirikan oleh Paus Julius II pada 1506. Garda Swiss kerap dijuluki sebagai ”tentara terkecil di dunia”. Garda Swiss adalah entitas terpisah dari Angkatan Bersenjata Swiss. Pasukan khusus itu dipekerjakan oleh Gereja Katolik Roma di bawah kepemimpinan Paus. Anggota pasukan itu bersumpah setia dalam sebuah upacara di Pengadilan Belvedere di Vatikan.
Selain bertanggung jawab atas perlindungan Paus selama di Vatikan dan saat berkunjung di luar Vatikan, Garda Swiss juga mengendalikan pengamanan Istana Kepausan. Korps pasukan khusus itu berasal dari seluruh bagian Swiss. Namun, kebanyakan dari mereka berasal dari St Gallen, Valais, dan Lucerne.
Sejarah panjang keberadaan Garda Swiss merujuk pada masa Abad Pertengahan. Kala itu Swiss mendapatkan reputasi sebagai asal dari tentara bayaran paling andal di Eropa. Paus saat itu, Paus Julius II, sejak lama telah mengagumi tentara Swiss yang membela Raja Perancis. Paus Julius II meminta 200 tentara bayaran Swiss di Perancis untuk digunakan sebagai pengawal dan untuk mempertahankan istananya. Sebanyak 150 anggota Garda Swiss pertama tiba di Roma pada 21 Januari 1506.
Vatikan melaporkan, Garda Swiss ditambah jumlah personelnya pada 2015, dari 110 orang menjadi 135 orang. Alasan utama penambahan itu adalah karena kebutuhan yang lebih besar.
Setiap perekrutan baru anggota Garda Swiss diwajibkan untuk menyelesaikan pelatihan militer pertama di Swiss. Tahap berikutnya adalah kursus pelatihan selama lima pekan di Roma. Akhir pelatihan akan ditutup dengan sesi khusus pelatihan penggunaan senjata utama yang digunakan tentara bayaran Vatikan pada abad ke-16. Setelah tahapan tuntas, para penjaga dilantik dan keluarga mereka diundang untuk beraudiensi pribadi dengan Paus. (REUTERS)