Vaksin Janssen Perdana Tiba di Indonesia, Dosis Tunggal untuk Warga 18 Tahun ke Atas
Untuk pertama kalinya, Indonesia menerima 500.000 dosin vaksin Janssen dari Pemerintah Belanda. Kedatangan vaksin tunggal itu membuat persediaan vaksin di Tanah Air semakin banyak dan beragam.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia untuk pertama kalinya menerima vaksin Janssen sebanyak 500.000 dosis dari Pemerintah Belanda. Vaksin ini akan digunakan bagi masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal atau sekali suntik. Di tahap awal ini vaksin Janssen akan didistribusikan ke daerah aglomerasi.
Pada Sabtu (11/9/2021), selain menerima vaksin jadi Sinovac, Indonesia juga menerima vaksin Janssen yang merupakan hibah dari Kerajaan Belanda. Vaksin tersebut akan menambah jumlah ketersediaan vaksin dan membantu mempercepat program vaksinasi di Tanah Air.
Kehadiran vaksin bentuk jadi produksi Janssen tersebut semakin memastikan bahwa stok vaksin di Indonesia relatif aman. ”Ditambah juga dengan datangnya jutaan vaksin Sinovac hari ini, (serta) Pfizer dan AstraZeneca yang datang kemarin, (dan) melengkapi persediaan Moderna dan vaksin Covid-19 keluaran Biofarma,” kata juru bicara penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, Sabtu.
Selain itu, ada pula vaksin Sinopharm yang digunakan dalam skema vaksin gotong royong. Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA (emergency uses authorization) untuk vaksin CanSino dan Sputnik. ”Semua vaksin tersebut didapatkan dengan cara membeli langsung, kerja sama bilateral, serta melalui kerja sama multilateral, yakni melalui Covax Facility,” kata Reisa.
Melalui rekaman video, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, diterimanya untuk pertama kali vaksin Janssen sebanyak 500.000 dosis dari Pemerintah Belanda ini merupakan dukungan kerja sama Belanda untuk ketiga kalinya.
Baca juga: Tak Hanya Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, RI Juga Perjuangkan Keadilan Akses Vaksin Dunia
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen dose-sharing dari Belanda 3 juta dosis. ”Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas solidaritas dan persahabatannya,” kata Retno.
Jumlah kasus global telah melewati 223 juta dan angka kematian lebih dari 4,6 juta jiwa. Menurut pemutakhiran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terakhir, jumlah kasus baru relatif stabil dalam satu bulan terakhir. Tren penurunan terjadi di tiga kawasan WHO di dalam satu minggu terakhir, yaitu Afrika, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur. Sebaliknya, tren kenaikan terjadi di kawasan Amerika.
”Alhamdulillah, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan. Beberapa hari terakhir, positivity rate nasional berhasil turun di bawah angka 5 persen yang merupakan ambang batas WHO. Saat bulan Juli lalu, saat kita mengalami lonjakan kasus yang sangat banyak, positivity rate nasional kita melampaui 31 persen,” kata Retno.
Manfaat vaksin
Direktur Jenderal WHO mengatakan, pada beberapa negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, hubungan antara kenaikan kasus dan tingkat kematian terputus. Artinya, meski terjadi lonjakan kasus, tidak diikuti dengan kenaikan rawat inap dan kematian. ”Dan ini membuktikan bahwa vaksin bekerja. Vaccine works,” ujar Retno.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia dan Timor Leste Lambert Grijns menuturkan, pihaknya sangat senang dengan kedatangan gelombang pertama vaksin Janssen ke Indonesia. ”Ini adalah vaksin gelombang ketiga yang disumbangkan oleh Pemerintah Belanda untuk Indonesia. Pengiriman ini terdiri dari 500.000 dosis vaksin Janssen,” katanya.
Lambert Grijns menuturkan, akan ada lebih banyak pengiriman vaksin dalam minggu-minggu mendatang sehingga total vaksin yang disumbangkan setidaknya 3 juta dosis. ”Vaksin Janssen hanya membutuhkan satu kali suntikan, (hal ini) membuatnya menjadi vaksin yang efektif untuk menjangkau orang-orang di daerah terpencil. Penerima vaksin hanya perlu melakukan satu kali perjalanan,” katanya.
Baca juga: Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Janssen dan Convidecia
Pemerintah Belanda sangat senang dapat mendukung Indonesia dalam upaya memvaksinasi sebanyak dan secepat mungkin warga negaranya dengan sumbangan vaksin yang diberikan. Selain vaksin, Pemerintah Belanda juga menyumbangkan alat pelindung diri.
”Sebuah kapal berisi APD (alat pelindung diri) telah meninggalkan Pelabuhan Rotterdam minggu lalu dan akan tiba di Jakarta dalam beberapa minggu. Saya berharap donasi yang kami berikan akan membantu rakyat Indonesia. Indonesia memiliki tempat berarti di hati kami,” kata Lambert Grijns.
Saya berharap donasi yang kami berikan akan membantu rakyat Indonesia. Indonesia memiliki tempat berarti di hati kami.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan puji syukurnya karena pada Sabtu ini Indonesia menerima kedatangan dua vaksin sekaligus, yaitu vaksin Johnson & Johnson yang merupakan bantuan dari Pemerintah Belanda melalui skema bilateral dan vaksin Sinovac. ”Bulan ini, untuk pertama kalinya, kita menerima vaksin Janssen dalam bentuk vaksin jadi berjumlah 500.000 dosis,” katanya.
Pada Sabtu ini Indonesia juga menerima kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk jadi atau siap pakai dengan jumlah lebih dari 2 juta dosis, tepatnya 2.075.000 dosis melalui skema bilateral, yakni kerja sama dengan fasilitas Covax. ”Jika dihitung dari kedatangan vaksin pertama di Desember 2020 hingga tahap 56 dan 57 hari ini, maka Indonesia sudah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku atau bulk maupun vaksin dosis jadi,” kata Dante.
Dante menuturkan, vaksin Janssen telah memperoleh izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM pada 7 September 2021. Vaksin ini akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mililiter intramuskular. ”Di tahap awal ini vaksin Janssen akan didistribusikan ke daerah aglomerasi,” katanya.
Menurut Dante, dengan kedatangan dua vaksin ini pemerintah optimistis dapat mempercepat laju vaksinasi. Dan diharapankan pada bulan ini Indonesia dapat mencapai 2 juta dosis vaksin per hari. ”Hingga 10 September, kita telah menyuntikkan lebih dari 112 juta dosis vaksin Covid-19,” katanya.
Laju vaksinasi di minggu pertama September 2021 sedang tinggi-tingginya dan diikuti kedatangan vaksin. Pada 10 September 2021, Indonesia menerima kedatangan empat vaksin sekaligus dalam waktu satu hari. Vaksin yang tiba berasal dari merek berbeda, yaitu Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca.
Protokol kesehatan
Meskipun jumlah kasus aktif dan angka kematian menurun, sementara di sisi lain vaksinasi berjalan dengan sangat baik, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang baik. ”Jangan sampai lonjakan kasus kembali terjadi. Negara-negara tetangga, seperti Malaysia, India, dan Singapura, saat ini kembali mengalami lonjakan kasus karena pelanggaran protokol kesehatan,” kata Dante.
Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini masih berlangsung bertujuan agar jangan sampai Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus. Terkait itu semua pihak mesti mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah karena bertujuan untuk kebaikan bersama.
Selain mematuhi protokol kesehatan, warga diminta agar tidak lupa mengikuti program vaksinasi nasional. ”Tidak usah pilih-pilih vaksin. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Jika kita menunda vaksinasi dan terpapar virus, dampaknya akan lebih parah. Puluhan ribu anak kehilangan orangtua mereka karena Covid-19,” katanya.
Baca juga: Pendataan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Krusial
Orangtua yang tidak mau divaksinasi berarti tidak sayang dengan anaknya. Pemerintah juga mengimbau pemerintah daerah mencari terobosan-terobosan baru untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok masyarakat, terutama warga lanjut usia dengan penyakit penyerta atau masyarakat rentan.
Kita juga membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar siapapun tidak boleh tertinggal dalam program vaksinasi nasional.
Jumlah penduduk lanjut usia yang sudah divaksinasi masih jauh tertinggal dari kelompok masyarakat lain. ”Kita juga membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar siapa pun tidak boleh tertinggal dalam program vaksinasi nasional. Sekali lagi, jangan ragu untuk divaksinasi dan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan,” kata Dante.