Australia Kejar Target Kehidupan Normal Saat Natal
Hingga akhir pekan lalu, Australia melaporkan baru sekitar 37 persen warganya telah divaksinasi secara nasional. Angka itu tercapai di tengah pasokan vaksin Pfizer yang tergolong masih langka.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
MELBOURNE, MINGGU — Pemerintah Australia menargetkan kehidupan warganya akan normal kembali dari kebijakan pembatasan selama pandemi Covid-19 pada akhir tahun ini. Agar target liburan Natal lepas dari belenggu Covid-19 dapat tercapai, otoritas negara itu pun menggencarkan program vaksinasi.
Lebih dari 15 juta orang di Negara Bagian Victoria, New South Wales, dan wilayah ibu kota Australia terkena kebijakan harus tinggal di rumah saat ini. Kasus-kasus terkonfirmasi Covid-19 terpantau masih ditemukan. Pada Minggu (5/9/2021), New South Wales melaporkan 1.485 kasus Covid-19 varian Delta dengan tiga di antaranya mengakibatkan kematian.
Victoria melaporkan 183 kasus baru, sedangkan wilayah ibu kota Australia memiliki 15 kasus terkonfirmasi tambahan. Secara total Australia telah mencatat 62.000 kasus Covid-19 dan 1.040 kematian, jauh lebih sedikit daripada negara-negara lain. Namun, di tengah karantina total di tiga negara bagian itu, terdapat juga laporan kasus di negara bagian yang tidak dikarantina, yakni Queensland. Negara bagian itu melaporkan temuan satu kasus terkonfirmasi Covid-19 sehingga menambah kewaspadaan otoritas setempat.
Karantina total (lockdown), yang membuat perbatasan antarnegara bagian dan perbatasan Australia secara menyeluruh tetap tertutup merupakan bagian dari strategi yang disarankan pemerintah federal Australia. Dengan kebijakan itu, diharapkan wabah itu dapat dikelola hingga setidaknya cakupan 70 persen warga yang telah berusia 16 tahun ke atas mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara penuh. Dengan skenario itu, Australia dapat membuka kembali perbatasan internasionalnya ketika cakupan vaksinasi telah mencapai 80 persen.
Dengan skenario itu, Australia dapat membuka kembali perbatasan internasionalnya ketika cakupan vaksinasi telah mencapai 80 persen.
Perbatasan internasional Australia ditutup sejak Maret 2020 setelah sempat dibuka khususnya dengan Selandia Baru. ”Saat kita mendapatkan tingkat vaksinasi itu, hidup akan terlihat lebih baik. Kita tentu tidak perlu melakukan karantina total di seluruh negara bagian lagi ketika kita mencapai tingkat vaksinasi penuh sebesar 80 persen,” kata Gladys Berejiklian, Menteri Besar New South Wales.
Hingga akhir pekan lalu, Australia melaporkan, baru sekitar 37 persen warganya yang telah divaksinasi penuh. Angka itu tercapai di tengah pasokan vaksin Pfizer yang langka dan kegelisahan publik tentang vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Namun, vaksinasi itu bisa berjalan lebih pesat seiring upaya pemerintah federal mengamankan lebih banyak vaksin Pfizer.
Berdasarkan tingkat pasokan vaksin Pfizer saat ini, target vaksinasi 70 persen dari total populasi Australia dengan dosis lengkap dapat dicapai pada akhir Oktober atau awal November. Harapannya itu terwujud lebih cepat sehingga pada akhir tahun ini Australia dapat mengendalikan Covid-19 dengan lebih baik dan lepas dari kebijakan karantina total.
Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan bahwa wabah Covid-19 dengan varian Delta tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Penjelasan dan strategi karantina total dinilainya telah berhasil digunakan untuk menangani gelombang Covid-19 sebelumnya. Ia menegaskan pencapaian cakupan vaksinasi diharapkan paling tidak dapat membuka perjalanan warga antarnegara bagian. ”Tidak ada yang ingin Covid-19 ’mencuri’ Natal, maka kami berencana menggelar vaksinasi dengan cepat untuk memastikan hal itu tidak terjadi,” kata Morrison seperti dikutip media Sunday Herald Sun.
Optimisme Wellington
Dari Wellington dilaporkan, Pemerintah Selandia Baru percaya diri akan mampu menangani serangan Covid-19 varian Delta dalam beberapa waktu mendatang. Pada Minggu, otoritas melaporkan sebanyak 20 kasus terkonfirmasi Covid-19 lewat penularan secara lokal. Jumlah itu sama dengan yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Para pejabat mengatakan, semua kasus baru berada di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dan merupakan pusat penyebaran Covid-19 di negara itu. Jumlah kasus harian telah menurun selama seminggu terakhir dengan wabah di tingkat komunitas 801 kasus terkonfirmasi. ”Penurunan jumlah membuktikan bahwa tingkat siaga 4 di Auckland dan langkah-langkah kesehatan masyarakat dengan cepat memperlambat penyebaran virus. Namun, ini belum selesai dan kami harus tetap ekstra waspada,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield dalam sebuah jumpa pers.
Sekitar 1,7 juta orang di Auckland telah berada dalam karantina wilayah tingkat 4 yang ketat sejak wabah varian Delta mulai terjadi pada pertengahan Agustus lalu. Pembatasan kemudian dilonggarkan di seluruh negeri, tetapi sekolah, kantor, restoran, dan semua tempat umum tetap tutup. Pemerintah Selandia Baru akan meninjau pembatasan nasional yang tersisa pada Senin (6/9/2021) ini. Dilaporkan Auckland akan tetap terkunci secara penuh hingga setidaknya 13 September mendatang. Dengan total populasi 5 juta jiwa, Selandia Baru telah mengonfirmasi 3.412 kasus Covid-19 dan 27 kematian. (REUTERS)