Listrik Murah Untungkan Petambang Bitcoin di Venezuela
Venezuela adalah salah satu negara yang memberikan subsidi besar-besaran atas harga listrik. Kondisi itu menguntungkan bagi petambang kripto di tengah negara yang mengalami resesi ekonomi.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
Listrik murah bagi negara seperti Venezuela menguntungkan bagi para petambang kripto. Ketika negara itu didera resesi dan dihantui inflasi tertinggi di dunia, aktivitas penambangan kripto memberi kesempatan dan peluang ekonomi bagi beberapa warga yang beruntung.
Hiruk pikuk puluhan komputer yang bekerja tanpa henti memekakkan telinga di perusahaan bernama Doctorminer di Caracas timur, Senin (30/8/2021). Sebanyak 80 unit komputer diklaim menghasilkan sekitar 10.000 dollar AS dalam bentuk bitcoin per bulannya. Setiap unit komputer itu dibangun dengan modal sekitar 400 dollar AS dan masing-masing seukuran kotak sepatu.
Proses itu menghasilkan panas yang hebat, yang membutuhkan daya pendinginan konstan dari empat kipas besar. Tentu saja butuh listrik besar juga. Jika di beberapa tempat lain ongkos listrik itu lebih besar, tidak demikian di Venezuela.
”Saya pikir bahkan tidak lebih dari 10 dollar AS sebulan,” kata Theodoro Toukoumidis, CEO Doctorminer. Ia mengaku mendirikan perusahaan tambang kripto di seluruh negeri dan menyediakan mesin yang dibutuhkan. ”Kami telah menemukan cara untuk menghasilkan pendapatan dengan mudah, mengubah energi menjadi uang.”
Toukoumidis mengaku menjual mobilnya untuk memulai aktivitas sebagai petambang kripto. Modalnya ditambah dengan modal rekannya dari hasil menjual sebuah sepeda motor. Mereka pun masing-masing membeli komputer penambangan. Pada 2016, di ruang makan rumahnya, pasangan itu mulai membuat komputer untuk dijual ulang.
Venezuela adalah salah satu negara yang memberikan subsidi besar-besaran atas harga listrik. Negara itu mengalami resesi dan inflasi tertinggi di dunia. Tahun lalu inflasi di negara itu mencapai 3.000 persen.
Tingkat inflasi di negara itu tahun lalu mencapai 3.000 persen. Di tengah harga yang listrik murah, penambangan kripto menghadirkan peluang ekonomi bagi beberapa orang yang beruntung.
Di tengah harga yang listrik murah, penambangan kripto menghadirkan peluang ekonomi bagi beberapa orang yang beruntung. ”Menambang” adalah salah satu cara untuk meningkatkan mata uang kripto. Caranya dengan menempatkan komputer bertenaga tinggi untuk bekerja memecahkan masalah matematika yang rumit.
Di luar kebutuhan listrik yang tinggi, untungnya aksebilitas internet di Venezuela cukup mendukung proses penambangan kripto, khususnya di wilayah ibu kota, Caracas. Padahal, dengan tekanan ekonomi, akses atas internet relatif tidak merata di negara itu.
Kecepatan broadband internet di Venezuela adalah yang terendah ketiga di Amerika Latin. Kriptopreneur–demikian sebutan bagi para petambang kripto-di kota itu mengaku tidak terganggu oleh kondisi itu. ”Untuk menambang, Anda tidak memerlukan internet berkecepatan supertinggi,” kata peneliti kripto dan ekonom Aaron Olmos.
Usaha itu terbukti populer di Venezuela. Semakin banyak orang ingin berinvestasi, bahkan ”tanpa memahami apa pun” tentang penambangan kripto, kata Olmos. Menurut situs web perusahaan Doctorminer, saat ini tidak kurang dari 1.500 petambang kripto terhubung dengan jaringan perusahaan itu.
Nilai tukar kripto seperti bitcoin juga semakin diterima di saat mata uang Venezuela, bolivar, cenderung semakin lemah. Menurut perusahaan konsultan Olmos, Olmost Group Venezuela, transaksi dengan mata uang kripto di Venezuela pada 2019 mencapai 303 juta dollar AS. Transaksi itu kemungkinan besar bertambah di masa pandemi seiring naiknya harga mata-mata uang kripto.
”Memiliki uang kripto adalah jalan keluar dari hiperinflasi, pun jadi alat tambahan untuk menghadapi krisis,” kata Olmos. ”Ada aktivitas ekonomi besar-besaran yang tidak terlihat.”
Pedro, seorang petambang kripto, mengaku membeli sarana untuk menambang mata uang kripto pada tahun 2017 seharga 800 dollar AS. Dia mendapatkan kembali modal itu hanya dalam waktu tiga bulan. Sejak itu dia mengklaim telah mendapatkan pendapatan sekitar 20.000 dollar AS secara keseluruhan.
Namun, memiliki usaha dan melakukan kegiatan penambangan kripto di Venezuela bukan tanpa risiko. Mata uang dan praktik penambangannya legal, tetapi polisi sering menangkap petambang karena gagal melewati rintangan birokrasi. Praktik suap atau sogokan juga diduga sering terjadi.
Situs web spesialis CriptoNoticias menyebutkan, banyak petambang Venezuela berakhir di balik jeruji karena kekurangan dokumen usaha mereka. Laporan pemerasan tersebar luas di Venezuela, negara yang menempati peringkat ke-176 dari 180 pada Indeks Persepsi Korupsi Transparency International. ”Ini adalah sesuatu yang lebih baik untuk tidak dibicarakan,” kata Pedro tentang pekerjaannya. (AFP)