Di Swiss ada pemandangan langka sekaligus unik. Sebanyak 10 ekor sapi terlihat melayang di udara, dengan perut diikat dengan semacam sabuk lebar, yang dicantelkan pada seutas kawat baja yang menggantung di helikopter.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·1 menit baca
Klausenpass
Dalam bahasa Inggris, ada ungkapan ”seandainya sapi bisa terbang”. Artinya, mengharapkan kejadian yang mustahil. Akan tetapi, baru-baru ini sapi terbang akhirnya menjadi peristiwa nyata.
Di daerah pegunungan Klausenpass, Swiss, 10 sapi yang terluka diangkut dengan helikopter. Sapi-sapi itu tengah merumput di dataran tinggi, sekitar 1.950 meter di atas permukaan laut, di tengah kawanan sebanyak 1.000 ekor sapi.
Ketika asyik merumput, sepuluh sapi itu terpisah dari kawanan. Mereka kemudian terperosok ke tebing dan terluka sehingga tak bisa mendaki dan bergabung dengan kawanan. Melihat ternaknya dalam bahaya, Jonas Arnold, sang pemilik, segera mencari bantuan.
”Ternyata setelah dicermati, tempat sapi itu terperosok tidak bisa dijangkau dengan mobil. Akhirnya diputuskan mendatangkan helikopter guna mengangkut mereka,” katanya kepada media Amerika Serikat, ABC News.
Sapi-sapi itu pun diangkut satu per satu dengan helikopter. Caranya, perut sapi diikat dengan semacam sabuk lebar yang dicantelkan pada seutas kawat baja yang digantung dari helikopter. Hanya butuh waktu beberapa menit untuk menerbangkan sapi-sapi itu untuk bergabung lagi dengan kawanannya.
”Saya tidak menanyakan bagaimana perasaan para sapi setelah diangkut. Sejauh ini tak ada perubahan perilaku dibandingkan dengan sebelum terluka,” kata Arnold. (REUTERS)