Kubu Pacquio dan Duterte mulai berebut kepengurusan partai sejak Desember 2020. Perebutan dipicu penentuan bakal calon yang akan diusung dalam Pemilu Presiden 2022.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
JOEY DALUMPINES/MALACANANG PRESIDENTIAL PHOTOGRAPHERS DIVISION VIA AP
Dalam foto pada 11 Juni 2020 ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menelepon Presiden China Xi Jinping. Sejak Desember 2020, Duterte berebut kepengurusan partai dengan lawan politiknya di PDP-Laban.
MANILA, SENIN — Petinju Filipina Manny Pacquiao kembali ke ”pertarungan” lamanya setelah dikalahkan petinju Kuba, Yodenis Ugas. Petinju yang juga politisi itu kembali berhadapan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam perebutan kendali partai politik.
Kubu Pacquiao dan kubu Duterte sudah berbulan-bulan memperebutkan kepengurusan Partido Demokratiko Pilipino-Lakas ng Bayan (PDP-Laban). Pada Minggu (29/8/2021), kubu Pacquiao mengumumkan pemberhentian Duterte sebagai Ketua Umum PDP-Laban. Pengumuman dibuat setelah Pacquiao dikalahkan Ugas dalam ring tinju di Los Angeles, Amerika Serikat, 21 Agustus 2021.
Kubu Pacquiao menunjuk Aquilino Pimentel sebagai Ketua Umum PDP-Laban. Sementara Pacquiao tetap sebagai presiden partai. Adapun Wakil Ketua DPR Filipina Arnie Teves ditunjuk menjadi sekretaris jenderal dan Ron Munsayac sebagai direktur eksekutif.
”Kader dewan pengurus nasional memilih saya sebagai ketua dewan pengurus nasional PDP-Laban. Mantan Gubernur Samar Timur Lutz Barbo menjadi wakil ketua. Ini partai berbasis massa dan program. Ini organisasi politik warga. Kami bukan politisi tradisional. Beberapa kelompok mencoba merebut partai karena punya agenda politik tersembunyi,” kata Pimentel kepada sejumlah media massa Filipina, seperti Manila Times,The Inquirer, dan Politiko.
Bibit perpecahan
Kubu Pacquiao dan Duterte mulai berebut kepengurusan partai sejak Desember 2020. Perebutan dipicu penentuan bakal calon yang akan diusung dalam Pemilu Presiden 2022. Duterte awalnya mendorong anaknya, Sara Duterte, menjadi bakal capres.
Ternyata, Wali Kota Davao itu sudah punya partai sendiri, yakni Faksi Perubahan (HNP). Sara juga didukung enam partai lain. Pendukung Sara adalah partai yang dikendalikan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo, partai binaan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada, serta empat partai yang dipimpin politisi Filipina.
AP PHOTO/AARON FAVILA
Pengunjuk rasa di Manila, Filipina, memakai topeng Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping pada 7 Mei 2021.
Setelah fakta itu terungkap, kubu Pacquiao mempertimbangkan pencalonan Wakil Presiden Filipina Maria Leonor Robredo. Adapun kubu Duterte mendorong pencalonan Senator Lawrence Go sebagai bakal capres dan Duterte menjadi wakilnya.
Perbedaan itu berlanjut lewat pertemuan sejenis musyawarah nasional luar biasa PDP-Laban pada Mei 2021. Menteri Energi Filipina Alfonso Cusi mengumpulkan sebagian kader dan pengurus partai dalam ajang itu. Pacquiao meminta kader-kader PDP-Laban hadir dan mengingatkan Cusi agar tidak memecah partai.
Dalam munaslub itu, Cusi ditetapkan sebagai presiden dan Duterte sebagai ketua umum. Adapun Melvin Matibag ditetapkan sebagai Sekjen DPP PDP-Laban.
Pada Juli 2021, kubu Pacquio mendaftarkan kepengurusan PDP-Laban ke komisi pemilihan Filipina, Comelec. Kala itu, Duterte tetap menjadi ketua umum.
Sementara pada awal Agustus 2021, Cusi mendaftarkan versi terbaru sesuai hasil munaslub Mei. Kini, ada perkembangan terbaru versi Munsayac. ”Kami akan mencoba mendaftarkan perubahan,” kata Munsayac seraya mengakui batas waktu pendaftaran kepengurusan sudah lewat.
Kini, bola ada di Comelec yang dituding didominasi para sekutu Duterte. Comelec akan memutuskan kepengurusan mana yang sah. Matibag menegaskan, keputusan kubu Pacquio tidak sah dan hanya lelucon. ”Senator Pimentel tidak punya jabatan di PDP-Laban. Dia tidak penting dan tidak mewakili partai. Kelompok dia cuma peniru dan pencari perhatian. Presiden Rodrigo Duterte tetap ketua PDP-Laban,” ujarnya.
Pencalonan Robredo
Pacquiao mengatakan, pertemuan dengan Robredo akan segera dilakukan begitu ia tiba di Filipina. Hingga Minggu malam, ia masih berada di Los Angeles setelah bertanding dengan Ugas pada 21 Agustus 2021. Kekalahan di T-Mobile Arena itu akan menjadi salah satu pertimbangan Pacquiao soal masa depannya.
AP PHOTO/AARON FAVILA
Pengunjuk rasa di Manila, Filipina, memakai topeng Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping pada 7 Mei 2021.
Ia belum membahas apakah akan terus mendukung Robredo atau maju sendiri sebagai calon. Sejauh ini, Pacquiao bolak-balik mengatakan tidak punya konflik kepentingan dan karena itu sebenarnya tidak ada beban untuk mencalonkan diri atau tidak. Meski demikian, ia akan berdiskusi dulu dengan keluarga dan sejumlah temannya sebelum memutuskan masa depan di politik.
Adapun untuk Robredo, sejumlah pihak sudah menunjukkan dukungan. Beberapa gabungan serikat buruh mendukungnya karena dianggap cocok dengan agenda perbaikan nasib pekerja. Mereka membentuk ALL4Leni. Mereka menggunakan nama panggilan Robredo, Leni, sebagai nama kelompok. ”Kami percaya negara ini bisa mendapatkan demokrasi penuh jika Leni Robredo terpilih sebagai presiden karena rekam jejak dan kinerjanya. Dia menunjukkan bisa mendorong agenda serikat pekerja,” demikian pernyataan mereka.
Kelompok lain memandang Robredo sebagai pemimpin yang akan patuh pada hukum. Di masa kepemimpinan Duterte, ada tudingan soal ketidakpatuhan pada hukum. Tudingan, antara lain, dipicu kampanye melawan narkotika. Sejumlah pihak menuding Duterte menggunakan kampanye itu untuk menyingkirkan lawan dan pengkritiknya. (AFP/REUTERS)