Para pemimpin China sebelumnya memunculkan ideologi politik mereka sendiri. Melalui pemikirannya, Presiden Xi Jinping ingin disandingkan dengan sosok-sosok besar pendahulunya, seperti Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
SHANGHAI, KAMIS — Kementerian Pendidikan China mengeluarkan dokumen panduan bertajuk ”Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik China untuk Era Baru” untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan di China. Pokok-pokok pikiran Presiden China itu akan mulai diterapkan dalam bahan ajar pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas, sejak awal September mendatang.
Para pemimpin China sebelumnya telah memunculkan ideologi politik mereka sendiri. Gagasan-gagasan itu kemudian dimasukkan dalam konstitusi atau pemikiran partai. Namun, sejauh ini hanya pemikiran Mao Zedong selaku pendiri Partai Komunis China (PKC) dan kemudian Deng Xiaoping yang melekat pada ideologi kebangsaan negara itu.
Dokumen panduan itu menyebutkan, memasukkan pemikiran Xi Jinping tentang sosialisme sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk membangun kepercayaan terhadap Marxis di kalangan remaja dan memperkuat kepercayaan mereka pada jalur, teori, sistem, dan budaya sosialisme dengan karakteristik China. Fokus-fokus pokok-pokok pikiran Xi itu akan disesuaikan dengan tingkat pendidikan sekolah dan universitas di China.
Media China Global Times mengupas hal itu. Sekolah-sekolah dasar akan fokus pada penanaman cinta pada negara, PKC, dan sosialisme. Di sekolah menengah, fokusnya adalah pada kombinasi pengalaman persepsi dan studi pengetahuan. Selain itu, untuk membantu siswa para membentuk penilaian dan opini politik dasar. Adapun di tingkat perguruan tinggi akan lebih ditekankan pembentukan pemikiran teoritis.
Materi-materi ajar sekolah-universitas di China diwajibkan menangkap intisari sekaligus menggambarkan pemikiran Presiden Xi Jinping.
Materi-materi ajar sekolah-universitas di China diwajibkan menangkap intisari sekaligus menggambarkan pemikiran Xi. Materi-materi itu juga diharapkan merangkum isinya secara sistematis dan memperjelas ruang lingkup pembelajaran. Turut dirumuskan pula sejalan dengan pedoman itu, pedoman pendidikan tenaga kerja bagi siswa untuk menumbuhkan semangat kerja keras dan pendidikan ketahanan nasional.
Seorang pejabat di Kementerian Pendidikan China, Tian Huisheng, mengatakan bahwa pedoman tersebut membutuhkan pendidikan berkelanjutan bagi semua siswa dari konten tematik utama. Pihak kementerian pun dikatakannya tengah berupaya memasukkan konten tematik utama lainnya. Hal itu, antara lain, mencakup soal kepemimpinan PKC, pertahanan nasional, serta pendidikan tentang keselamatan dan kesehatan jiwa.
Didi Kirsten Tatlow, peneliti senior di Program Asia Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman di Berlin, menyebutkan propaganda dan instruksi politik telah menjadi bagian dari pendidikan di China sejak tahun 1949. Petinggi PKC dinilai telah memahami dengan tepat kekuatan membentuk pikiran warganya, terutama ketika mereka masih muda dan relatif masih mudah dibentuk. Hal itu termasuk juga pernah dilakukan Mao Zedong yang menyatakan PKC telah mendirikan Republik Rakyat China (RRC) pada 1 Oktober 1949.
Menurut Tatlow, tidak heran ketika Xi bersiap untuk memperpanjang kekuasaannya di luar dua masa jabatan lima tahun, dia dan PKC ingin filosofi atau ”pemikirannya” diajarkan kepada anak-anak. ”Inilah cara mengontrol generasi berikutnya dan memastikan dukungan berkelanjutan untuk partai dan Xi,” kata Tatlow seperti dikutip VOA.
”Ditambah dengan dorongan berkelanjutan untuk ’membangun partai’ di semua lapisan masyarakat, termasuk bisnis, hal itu menunjukkan Xi dan partai menggandakan ideologi kontrol.”
Sejak berkuasa pada 2012, Xi telah berusaha untuk memperkuat peran PKC untuk berkuasa di semua bidang masyarakat, termasuk bisnis, sekolah, dan lembaga budayanya. ”Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik China untuk Era Baru” secara resmi diabadikan dalam konstitusi negara itu pada tahun 2018.
Kekuatan pribadi Xi juga telah diperkuat dengan penghapusan batasan masa jabatan presiden. Dalam pidato untuk memperingati 100 tahun PKC yang dirayakan pada bulan Juli, Xi bersumpah untuk ”meningkatkan” kepemimpinan partainya, menegakkan kepemimpinannya sendiri, dan memperkuat persatuan rakyat China. (REUTERS)