Tekanan sosial ekonomi akibat pandemi menanti Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri setelah resmi dilantik. Banyak pihak memproyeksikan pemerintahan Ismail Sabri tak lebih lama dari pendahulunya.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
AP/FL WONG
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyapa media saat akan bertemu Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah di Istana Kerajaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (19/8/2021).
KUALA LUMPUR, SABTU — Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob (61) secara resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia, Sabtu (21/8/2021). Pelantikan Ismail digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, sekitar pukul 14.30 waktu setempat, di depan Raja Al-Sultan Abdullah yang hadir diiringi permaisurinya, Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah.
Raja Malaysia menunjuk Ismail sebagai perdana menteri (PM) baru sehari sebelumnya, menggantikan Muhyiddin Yassin. Penunjukan Ismail sekaligus menandai kembalinya partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke tampuk kekuasaan Malaysia. Ismail adalah Wakil Presiden UMNO. Pengumuman PM baru Malaysia itu disampaikan setelah pertemuan anggota kerajaan yang memberikan nasihat kepada Raja.
Raja Al-Sultan Abdullah mengatakan, Ismail memperoleh dukungan 114 anggota parlemen dari total 222 anggota parlemen. ”Raja berharap krisis politik segera berakhir dan anggota parlemen bisa mengesampingkan agenda politik mereka. Rakyat seharusnya tidak dibebani dengan krisis politik tanpa akhir pada saat ini,” sebut pernyataan Kerajaan.
AFP/ARIF KARTONO
Ismail Sabri Yaakob meninggalkan markas Partai UMNO untuk bertemu dengan Raja Al-Sultan Abdullah di Istana Kerajaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (19/8/2021). Sebagian rakyat Malaysia menganggap Pemerintah Malaysia gagal menangani pandemi Covid-19.
Ismail Sabri tampak mengenakan baju Melayu hitam lengkap saat pelantikan. Ia didampingi istrinya, Datin Seri Muhaini Zainal Abidin. Seusai dilantik, Ismail Sabri menandatangani dokumen pelantikannya. Turut menyaksikan upacara pelantikan itu Sekretaris Utama Pemerintah Tan Sri Mohd Zuki Ali dan Ketua Mahkamah Agung Tun Tengku Maimun Tuan Mat.
Putra Ismail, Nashriq Ismail Sabri (29), berharap masyarakat Malaysia memberikan kesempatan kepada ayahnya untuk membuktikan kemampuannya dalam memimpin bangsa itu. Di mata Nashriq, ikut memulihkan Malaysia dari aneka tekanan akibat pandemi Covid-19 akan menjadi tugas berat bagi sang ayah.
Sejauh ini belum ada komentar atau pernyataan Ismail terkait penunjukan ataupun pelantikan dirinya sebagai PM. Putra Ismail, Nashriq Ismail Sabri (29), berharap masyarakat Malaysia memberikan kesempatan kepada ayahnya untuk membuktikan kemampuannya dalam memimpin bangsa itu. Di mata Nashriq, ikut memulihkan Malaysia dari aneka tekanan akibat pandemi Covid-19 akan menjadi tugas berat bagi sang ayah. ”Saya berharap warga Malaysia akan memberinya kesempatan untuk memimpin bangsa dan memberikan doa yang baik. Ini bukan tugas yang mudah untuk dilakukan, tetapi kami yakin dia akan mencoba yang terbaik untuk memulihkan negara kita,” kata Nashriq saat dihubungi kantor berita Bernama.
Nashriq adalah anak ketiga dari empat bersaudara keluarga Sabri. Nashriq percaya dengan pengalaman luas yang dimiliki ayahnya, tanggung jawab baru sebagai PM akan dilaksanakan dengan baik. Ditanya tentang reaksi Ismail Sabri saat diangkat sebagai perdana menteri, Nashriq berkata, ”Dia bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah karena mengangkatnya sebagai PM”.
AP/FL WONG
Polisi berjaga di pintu masuk Istana Kerajaan Malaysia saat mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob bertemu Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah di Istana Kerajaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (19/8/2021). Sultan Abdullah tidak menyetujui usulan penyelenggaraan pemilu baru karena alasan pandemi Covid-19.
Terpilihnya Ismail bukan tanpa suara sumbang. Beberapa pihak bahkan memproyeksikan masa pemerintahan Ismail tidak akan lebih panjang dari masa pemerintahan Muhyiddin, yakni selama 17 bulan. Warga Malaysia yang marah telah meluncurkan petisi daring memprotes pencalonan Ismail. Sejauh ini sudah lebih dari 340.000 tanda tangan berhasil dikumpulkan. Banyak yang percaya penunjukan Ismail akan mengembalikan status quo yang dianggap gagal merespons kondisi pandemi yang memburuk.
Malaysia merupakan salah satu negara dengan tingkat infeksi dan kematian per kapita tertinggi di dunia akibat Covid-19. Hal itu terjadi sekalipun Malaysia telah memberlakukan keadaan darurat selama tujuh bulan dan karantina total sejak Juni. Infeksi baru harian meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Juni dan mencapai rekor baru sebanyak 23.564 kasus pada Jumat. Total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di negara itu menembus 1,5 juta kasus. Jumlah kematian akibat penyakit itu pun telah melonjak hingga di atas 13.000 jiwa.
Kontroversi
Ismail adalah seorang pengacara sebelum terjun ke politik. Ia telah memegang beberapa jabatan menteri pada pemerintahan UMNO sebelumnya. Tahun 2015, saat menjabat menteri perdagangan, Ismail mengundang kontroversi ketika ia mendesak konsumen etnis Melayu untuk memboikot bisnis China yang mengambil keuntungan. Dia juga dikecam karena mendukung industri vaping, yang didominasi oleh orang Melayu, meski ada peringatan kesehatan dari kementerian kesehatan.
Dalam Pemilu 2018, Ismail mengundang kontroversi karena dianggap melempar sentimen rasial. Ia kala itu mengeluarkan pernyataan berisi peringatan bahwa setiap suara untuk oposisi sama dengan hilangnya hak istimewa yang diberikan kepada orang Melayu di bawah program afirmatif yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Ismail diangkat menjadi menteri pertahanan ketika Muhyiddin mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020.
Namanya semakin dikenal publik setelah dirinya ditunjuk menjadi juru bicara harian pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19. Dia dipromosikan menjadi Wakil PM pada Juli lalu. Langkah itu diambil terutama sebagai bagian dari strategi PM Muhyiddin untuk merayu dukungan dari UMNO, yang tidak senang bermain-main dengan partai kecil Muhyiddin, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu). (AP)