Menlu Retno: Penyebaran Covid-19 di Dunia Kini Dua Kali Lebih Cepat
”Dirjen WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kenaikan kasus Covid-19 terus terlihat di berbagai belahan dunia. Pada 4 Agustus 2021, kasus Covid-19 di tingkat global telah menembus angka 200 juta. Dunia hanya memerlukan waktu 6 bulan untuk mencapai 100 juta kedua. Sementara 100 juta kasus pertama memerlukan waktu lebih dari 1 tahun.
Artinya, terjadi penyebaran Covid-19 dua kali lebih cepat saat ini. ”Dirjen WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait dengan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-39 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021) malam.
Pada periode 12-19 Agustus 2021, beberapa kawasan mengalami kenaikan kasus mingguan. Di antaranya Amerika Utara sebesar 12 persen, Eropa sebesar 3 persen, dan Oceania 24 persen. Beberapa negara di ASEAN masih mengalami kenaikan signifikan, seperti Brunei Darussalam yang naik 304 persen, Filipina 41 persen, Vietnam 12 persen, dan Thailand 6 persen.
”Kita, di Indonesia, alhamdulillah, di periode tersebut dapat kembali menekan penyebaran kasus, yaitu sebesar minus 22 persen,” katanya.
Menlu Retno mengatakan, untuk mengurangi penyebaran virus, dua langkah utama yang diambil oleh negara-negara dunia ialah pembatasan mobilitas orang dan penerapan protokol kesehatan serta percepatan atau akselerasi vaksinasi. Selain untuk mengurangi kemungkinan penularan, vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan hospitalisasi dan tingkat kematian.
Data dari sejumlah negara menunjukkan bahwa mayoritas mereka yang terinfeksi dan menjalani rawat inap adalah mereka yang belum divaksin.
”Analisis oleh Public Health England menunjukkan bahwa vaksinasi dua dosis efektif dapat mencegah hospitalisasi dan kematian karena varian Delta. Data CDC Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa hospitalisasi dan kematian di AS menurun sejak vaksinasi dimulai awal 2021. Sementara data Health Institute menunjukkan 99 persen di Italia terjadi (pada) para penderita Covid-19 yang belum divaksin,” katanya.
Menlu Retno menuturkan, penurunan kasus di Indonesia jangan sampai membuat lengah masyarakat. Sebaiknya masyarakat harus terus waspada. Beberapa contoh memperlihatkan bahwa beberapa negara yang sudah mengalami zero Covid-19 berbulan-bulan juga dapat mengalami penularan kembali. ”Mari kita terus berikhtiar. Mari kita bersama-sama terus mendukung program vaksinasi dan mempercepat laju vaksinasi,” ujarnya.
Pasokan vaksin
Kementerian Luar Negeri akan terus bekerja untuk memastikan keamanan pasokan vaksin Covid-19 bagi Indonesia dari semua jalur dengan segala mekanisme yang tersedia. Selain itu, diplomat Indonesia juga akan terus bekerja, antara lain untuk menyuarakan agar kesetaraan vaksin bagi semua negara dapat terwujud.
”Malam ini kita menerima 450.000 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan dose-sharing dari Pemerintah Belanda. Kedatangan vaksin AstraZeneca adalah pengiriman tahap pertama dari komitmen Pemerintah Belanda untuk memberikan dukungan 3 juta dosis vaksin bagi Indonesia melalui mekanisme kerja sama bilateral, dose-sharing mechanism,” ujar Retno.
Pembicaraan mengenai dukungan vaksin ini dibahas Menlu Retno dengan Menlu Belanda Sigrid Kaag dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Den Haag pada 1 Juli 2021. ”Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas dukungan dose-sharing vaksin yang telah diberikan serta kerja sama yang lebih erat ke depannya,” kata Menlu Retno.
Retno mengatakan, pemerintah juga telah membeli 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba pada Kamis siang. ”Kemudian, 567.500 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta vaksin Sinovac yang akan diterima besok. Pemerintah akan terus meningkatkan ikhtiar guna menjamin pasokan vaksin untuk kebutuhan rakyat Indonesia. Sekali lagi, mari kita dukung program vaksinasi agar kita bersama dapat keluar dari pandemi ini. Terima kasih. Terus jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan,” katanya.
Pemerintah akan terus meningkatkan ikhtiar guna menjamin pasokan vaksin untuk kebutuhan rakyat Indonesia.
Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert C Grijns mengatakan, kegembiraannya dapat menyambut kedatangan batch pertama vaksin dari total 3 juta vaksin yang akan disumbangkan sebagai donasi oleh Belanda kepada Republik Indonesia. ”Bu Menlu Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag memang telah mencapai kesepakatan ketika mereka bertemu awal Juli di negeri Belanda,” katanya.
Melalui donasi ini, lanjut Lambert Grijns, Belanda ingin menunjukkan solidaritas kepada Republik Indonesia dan menjadikan momentum ini sebagai wujud hubungan khusus antara Indonesia dan Belanda. ”Seperti Indonesia, Belanda juga sangat mengedepankan akses yang setara untuk mendapatkan vaksin bagi semua orang di seluruh dunia,” katanya.
Donasi 3 juta vaksin diharapkan akan membantu lebih banyak orang Indonesia menjadi aman. ”Indonesia memiliki tempat yang berarti di hati Belanda,” ujar Lambert Grijns.
Seperti Indonesia, Belanda juga sangat mengedepankan akses yang setara untuk mendapatkan vaksin bagi semua orang di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia merencanakan vaksinasi lebih dari 200 juta rakyat sampai akhir tahun 2021. ”Kalau masing-masing membutuhkan dua dosis, dibutuhkan sekitar 400 juta dosis. Sampai bulan Juli (2021) kemarin, kita baru berhasil memperoleh 90 juta dosis. Dan, adalah rencana kita untuk bisa mengejar sisanya sampai akhir tahun,” katanya.
Menurut Budi Gunadi, kedatangan vaksin terdiri atas beberapa perjanjian yang sifatnya bisnis ke bisnis, multilateral, dan ada juga yang bersifat hibah atau grant dari negara-negara tetangga. ”Kedatangan vaksin Pfizer ini adalah bagian dari business to business deal antara Pemerintah Indonesia dan Pfizer dari Amerika,” katanya.
Budi Gunadi menuturkan, dari empat jenis vaksin yang diadakan secara bisnis ke bisnis, tiga di antaranya sudah dikirimkan dosis pertamanya. Pertama adalah Sinovac yang sudah mulai sejak 13 Januari 2021. ”AstraZeneca, untuk yang business to business bulan ini pertama kali datang. Jadi, kedatangan Pfizer sebanyak 1,5 juta dosis dan AstraZeneca sebanyak 567.000 dosis ini adalah kedatangan pertama dari vaksin business to business kita,” ujarnya.