Kopi semakin digemari di Mesir. Festival Kopi menjadi ajang untuk memperkenalkan ragam varian kopi Indonesia dari beberapa daerah, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Oleh
Musthafa Abd. Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Harum aroma kopi menguar dari berbagai sudut saat digelar Festival Kopi dan lomba Top Barista di Hotel Tolip, kawasan elite New Kairo, Mesir, Sabtu (7/8/2021). Warga tampak berkerumun di depan gerai-gerai yang disewa para pengusaha kedai kopi untuk mencicipi berbagai rasa olahan kopi andalan masing-masing.
Cukup banyak pengusaha kedai kopi yang berpartisipasi dalam Festival Kopi yang digelar selama tiga hari, 5-7 Agustus 2021. Di antaranya kedai kopi Alfayomi, Borbone, Foodica, Milano, dan Zadna. Setiap kedai menyediakan kopi gratis kepada publik sebagai promosi selama festival. Tak ayal, pengunjung festival bersedia berdesak-desakan di depan gerai yang dianggap favorit.
”Silakan duduk di sini. Mau menu kopi apa, silakan pilih dan pesan sendiri,” ujar Manajer Senior Kedai Kopi Foodica Mahmoud Abdelazzem (41) kepada Kompas.
”Foodica sebenarnya lebih sebagai pemasok biji kopi untuk berbagai kedai kopi di Mesir. Kami mengimpor biji kopi dari tujuh negara, termasuk Indonesia,” kata Abdelazzem.
Menurut dia, kopi semakin digemari di Mesir. Seolah-olah warga Mesir sekarang tidak bisa hidup tanpa minum kopi.
Di beberapa tempat, para manajer kedai kopi lain tampak sibuk membujuk pengunjung agar mampir di gerai mereka dalam upaya memperkenalkan produk minuman kopinya. Acara yang dihadiri ribuan pengunjung ini menjadi kesempatan emas bagi para pengusaha kedai kopi untuk mendapat tempat di hati warga.
Penyelenggara Festival Kopi, yang sekaligus CEO Fayoumi Coffee Ehab Fayoumi, mengatakan, festival kopi ini akan terus dikembangkan untuk memperkenalkan lebih banyak varian kopi dunia, termasuk dari Indonesia. ”Kami mengimpor 70 persen kopi dari Indonesia, dari total impor di seluruh dunia,” ucapnya.
Kopi Papua
Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf hadir dalam acara pembukaan Festival Kopi dan memberikan sambutan. Kepada para pengusaha kopi yang hadir, Lutfi mendorong agar mereka menikmati berbagai varian kopi dari Indonesia. ”Selain kopi dari Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, para pengusaha kedai kopi juga bisa mengambil kesempatan untuk mencoba kopi Papua,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi Indonesia ke Mesir telah mencapai lebih dari 18.000 ton selama periode Januari-Mei 2021. Ini setara hampir 60 persen dari total volume ekspor kopi sepanjang tahun 2020. Nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada periode tersebut mencapai 31,22 juta dollar AS, naik 38,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 22,48 juta dollar AS.
Sebagai upaya meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir, KBRI Kairo juga gencar melakukan diplomasi kopi. Beberapa kedai kopi baru di Kairo dan kota lain di Mesir telah diresmikan KBRI Kairo, di antaranya kedai kopi Bayt El Bon di Kairo dan Knuz El Bon di 6th Oktober City.
Pada 29-30 Juli lalu, delegasi KBRI Kairo secara berturut-turut mengunjungi Pabrik Kopi Zahret El Bon Brazili di Provinsi Syarqeya dan pabrik kopi Vacakis di Alexandria. Pada 8 Agustus, Lutfi membuka kedai kopi Villa Sumatra di New Kairo. Kedai kopi Villa Sumatra merupakan kedai kopi spesial asal Indonesia pertama yang ada di Mesir.
”Pabrik Kopi Zahret El Bon Brazili ini dapat mengolah 9-11 kontainer biji kopi dari Indonesia setiap bulan. Kopi diolah sesuai kecenderungan warga mesir yang suka Turkish coffee,” ujar CEO Zahret El Bon Brazili Hassan Fawzy.
Perusahaan tersebut merupakan importir kopi peraih penghargaan Primaduta Award 2017 dan 2019 dari Pemerintah RI yang hingga saat ini menunjukkan loyalitas dengan mengimpor 70 persen biji kopi Indonesia dari total impor kopi dunia.
Adapun Pabrik Kopi Vacakis mengimpor dan mengolah 90 persen biji kopi dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan permintaan warga Mesir yang kini seperti tak bisa hidup tanpa minum kopi.