Kasus Terus Bertambah, Sejumlah Negara Suntikkan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
Belum ada lembaga kesehatan dunia ataupun nasional yang membuktikan dosis ketiga vaksin Covid-19 meningkatkan kekebalan tubuh dari virus korona baru. Namun, beberapa negara telah menyuntikkan dosis ketiga bagi warganya.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
TEL AVIV, KAMIS — Israel mempertimbangkan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga bagi warga berusia 50 tahun ke atas. Inisiatif ini diambil meskipun secara resmi belum ada satu pun lembaga kesehatan dunia ataupun nasional yang membuktikan bahwa dosis ketiga benar-benar meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus korona baru.
Seperti dilansir harian Financial Times, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mempertimbangkan langkah tersebut karena jumlah kasus Covid-19 di negaranya terus meningkat. Pada Rabu (11/8/2021), tercatat ada 6.000 kasus baru dan 500 di antaranya memerlukan perawatan intensif. Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai jumlah pasien yang telah menerima vaksinasi Covid-19.
Israel telah memvaksinasi 80 persen penduduk dewasa dengan vaksin Covid-19 merek Pfizer-BioNTech. Berbasis alasan meningkatkan ketahanan tubuh, Kementerian Kesehatan Israel menyuntikkan dosis ketiga pada 2.000 pasien yang berpenyakit imunitas pada Juli lalu.
Setelah itu, sejak tanggal 1 Agustus, penyuntikan dosis ketiga mulai diberikan kepada penduduk berusia 60 tahun ke atas. Total sudah 600.000 lansia mengikuti program itu. Apabila kelompok umur ini sudah tercakup, Pemerintah Israel hendak masuk ke kelompok umur 50-59 tahun.
Pendekatan serupa juga dilakukan Pemerintah Chile. Negara di Amerika Selatan ini sejatinya telah memvaksinasi 67 persen rakyatnya. Mayoritas menggunakan vaksin Sinovac, disusul dengan Pfizer-BioNTech, Moderna, dan baru-baru ini Sputnik V.
”Kami ingin memastikan setidaknya kelompok lansia memiliki penambahan daya tahan terhadap perkembangan galur-galur baru Covid-19,” kata Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris.
Chile memulai pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada penduduk berusia 86 tahun ke atas. Mereka tinggal datang ke posko-posko imunisasi terdekat untuk disuntik dengan vaksin merek Oxford-AstraZeneca.
Lebih urgen pemerataan
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Chile tetap menilai sesungguhnya belum ada kebutuhan untuk penyuntikan dosis ketiga. Lebih baik vaksin-vaksin yang berlebih dikirimkan kepada negara-negara tetangga yang membutuhkan, terutama untuk melindungi tenaga kesehatan.
”Belum ada satu pun kajian yang bisa membuktikan bahwa pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 merek apa pun bisa meningkatkan daya tahan tubuh secara drastis,” kata Fernando Leanes, Perwakilan WHO di Chile.
Sejauh ini, penelitian pemberian dosis ketiga baru dilaksanakan pada kelompok orang-orang dengan komorbid ataupun penyakit yang memengaruhi daya tahan tubuh. Salah satunya dilakukan oleh jaringan rumah sakit pendidikan Kanada (UHN) yang diterbitkan di dalam publikasi ilmiah New England Journal of Medicine.
Mereka memantau 120 pasien yang telah menjalani proses pencangkokan organ tubuh dan menerima dua dosis vaksin Covid-19 merek Moderna. Terungkap bahwa kelompok pasien yang diberi suntikan dosis ketiga memiliki peningkatan daya tahan tubuh hingga 55 persen. Sebaliknya, daya tahan tubuh mereka yang tidak diberi suntikan tambahan hanya meningkat 18 persen.
”Akan tetapi, perlu digarisbawahi, ini dilakukan di kelompok yang sangat spesifik,” kata Deepali Kumar, Direktur Transplantasi dan Penyakit Menular UHN.
Diam-diam
Di Amerika Serikat, pemerintah belum mengumumkan perlunya pemberian dosis ketiga. Hal tersebut masih dalam pembahasan dan diperkirakan hasilnya akan keluar pada pekan depan.
Meskipun demikian, seperti dilansir Newsweek, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menduga ada 1,1 juta penduduk AS yang diam-diam telah mendapat suntikan dosis ketiga Pfizer-BioNTech ataupun Moderna.
Salah satunya adalah Ted Rall. Kepada CNN, ia mengaku berinisiatif sendiri mengambil suntikan dosis ketiga. ”Caranya mudah sekali. Saya hanya mampir di salah satu posko vaksinasi dan berpura-pura belum pernah imunisasi Covid-19. Petugas langsung memberi saya suntikan tanpa memeriksa apabila saya sudah punya kartu vaksinasi,” ujarnya. (REUTERS)