Mau Jalan-jalan ke Ruang Angkasa? Cukup Bayar Rp 6,5 Miliar
Industri pariwisata ruang angkasa terus bergerak. Virgin Galactic, salah satu pemain di bisnis ini, akan melakukan penerbangan pada September. Tiket dibanderol Rp 6,5 miliar per miliar per kursi.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
AFP PHOTO /VIRGIN GALATIC/HANDOUT
Foto dari dalam pesawat ruang angkasa Virgin Galactic menunjukkan Richard Branson dan dua kru sedang menikmati pengalaman bergerak di gravitasi nol.
Setelah sukses dengan misi pertama jalan-jalan ke ruang angkasa pada 11 Juli lalu, perusahaan penerbangan ruang angkasa milik Richard Branson, Virgin Galactic, mulai resmi menjual tiket untuk umum. Harganya dibanderol mulai dari 450.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 6,5 miliar.
Harga tiket ini naik dua kali lipat dari harga tiket early bird 200.000-250.000 dollar AS. Ada sekitar 600 orang yang sudah memesan tiketnya sejak tahun 2005. Mereka yang sudah memesan tiket dari dulu akan diprioritaskan.
”Penjualan tiket dibuka hari ini. Kami menghadirkan keajaiban dan pengalaman ruang angkasa yang lebih luas untuk publik dan membuka pintu ke industri penerbangan ruang angkasa komersial,” kata CEO Virgin Galactic Michael Colglazier, Kamis (5/8/2021). Perusahaan yang bermarkas di Las Cruces, New Mexico, itu sudah mendapatkan izin menerbangkan orang ke ruang angkasa pada Juni lalu.
Jadwal penerbangan terdekat akan dilakukan September. Sebanyak empat anggota Angkatan Udara Italia akan ikut menjadi kru. Mantan Direktur Eksekutif Virgin Galactic Holdings George Whitesides dijadwalkan akan ikut dalam penerbangan itu.
AFP/PATRICK T FALLON
Pendiri Virgin Galactic Richard Branson (kiri), yang sedang menggendong Sirisha Bandla di pundaknya, bergembira bersama para kru setelah sukses kembali ke Bumi, 11 Juli 2020.
Setelah penerbangan, tes akan dilakukan lagi sebelum akhirnya memulai penerbangan komersial untuk umum pada triwulan III-2022. Tiket dijual secara bervariasi, mulai satuan, paket berdua, hingga paket pembelian semua kursi dalam satu kali penerbangan.
Sebanyak dua kursi dialokasikan gratis untuk pemenang undian berhadiah. Pendaftaran undian dibuka hingga 1 September mendatang. Pesawat ruang angkasa Virgin Galactic dirancang untuk membawa enam orang, tetapi pada penerbangan bulan lalu hanya diisi empat orang. Kemungkinan jumlah penumpang pada penerbangan selanjutnya juga dibatasi hanya empat orang.
Bagi Branson, keberhasilan perjalanan perdana untuk umum menandai era baru dunia pariwisata. ”Kami ingin perjalanan ke ruang angkasa ini bisa untuk semua orang. Babak baru penjelajahan ruang angkasa sudah dimulai,” ujarnya.
KOMPAS/NASA
Dennis Tito (tengah) menjadi turis pertama yang tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 30 April 2001. Tito menuju ISS dengan mengendarai Soyuz TM-32 yang diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, dan dikomandani oleh antariksawan Talgat Musabayev dan ditemani insinyur penerbangan Yury Baturin. Tito berada di ISS selama tujuh hari dan kembali ke Bumi pada 6 Mei 2001.
Perjalanan penerbangan selanjutnya akan sama dengan yang pertama. Pesawat yang berisi para kru akan menempel di bagian bawah pesawat jet ganda VMS Eve (dinamai sesuai nama mendiang ibu Branson) dan diberangkatkan dari fasilitas landasan milik negara, Spaceport America, di dekat kota Truth. Virgin Galactic menyewa sebagian besar dari fasilitas itu.
Ketika sudah mencapai titik peluncuran di ketinggian sekitar 14.020 meter dari atas permukaan laut, pesawat roket penumpang VSD Unity kemudian dilepaskan dari kapal induk dan terbang mandiri setelah roket dinyalakan dengan kecepatan supersonik. Ketinggian terbang diperkirakan mencapai 86 kilometer. Setelah sampai di titik tujuan, roket dimatikan, kemudian semua penumpang boleh melepaskan sabuk pengaman dan merasakan pengalaman melayang pada gravitasi nol selama beberapa menit saja.
Setelah itu, pesawat akan kembali ke landas pacu di Bumi. Seluruh penerbangan berlangsung sekitar satu jam. ”Waktu masih anak-anak, saya selalu melihat bintang-bintang dan bermimpi ingin ke luar angkasa. Sekarang saya bisa melihat Bumi dari luar angkasa,” kata Branson.
Akibat harga tiket yang teramat mahal, hanya orang-orang kaya dan superkaya saja yang bisa menikmati pengalaman ini. Branson mengaku akan berusaha memperjuangkan penurunan harga tiket menjadi ”hanya” sekitar 40.000 dollar AS atau sekitar Rp 574 juta per kursi supaya lebih banyak orang bisa ikut menikmati.
AFP PHOTO/BLUE ORIGIN
Foto yang diperoleh dari perusahaan Blue Origin pada 19 Juni 2016 ini memperlihatkan kapsul New Shepard mendarat di lokasi yang tidak diungkap tempatnya dalam misi keempatnya. Blue Origin yang dimiliki pengusaha Jeff Bezos bersaing dengan Virgin Galactic milik miliarder Inggris, Richard Branson, untuk menjadi yang terdepan dalam uji coba mewujudkan misi wisata ke luar angkasa.
Ke depan, diperkirakan akan ada armada yang besar untuk bisa melakukan sekitar 400 penerbangan setiap tahunnya. Bank investasi UBS yang bermarkas di Swiss memperkirakan nilai potensial pasar pariwisata luar angkasa mencapai 3 miliar dollar AS per tahun pada 2030.
Virgin Galactic menyebut para kru yang berwisata ke ruang angkasa itu dengan sebutan astronot. Namun, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dan Angkatan Udara AS tidak mengakui mereka sebagai astronot karena sebutan astronot hanya bagi mereka yang sudah terbang ke ruang angkasa lebih tinggi dari 80 kilometer.
Pemain lain dalam industri penerbangan ruang angkasa komersial ini adalah Elon Musk dengan pesawat SpaceX-nya. Menurut rencana, SpaceX akan terbang dengan penumpang yang semuanya warga sipil, September mendatang.
Akan tetapi, Musk dikabarkan tidak akan ikut terbang. Sebelum memulai usaha penerbangan komersial ini, Musk sudah bergerak di bisnis penerbangan pesawat kargo dan pesawat berisi astronot ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional untuk kepentingan NASA. (AFP/AP)