Banjir dan Longsor Kembali Landa India, Setengah Juta Orang Mengungsi
Musim hujan yang melanda India, beberapa bulan ini, semakin parah dampaknya dan menelan semakin banyak korban. Warga di desa-desa terjebak banjir, menunggu untuk diselamatkan.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
NEW DELHI, SELASA — Sedikitnya 16 orang tewas dan setengah juta orang mengungsi setelah hujan lebat memicu banjir badang di sebagian India timur. Banjir dan tanah longsor di India sejak Juli lalu telah menyebabkan 250 orang tewas di beberapa negara bagian, baik di India barat, selatan, utara, maupun timur.
Para pejabat India, Selasa (3/8/2021), mengatakan, angkatan udara telah bergabung dalam upaya penyelamatan para korban bencana banjir dan tanah longsor.
Banjir dan tanah longsor lazim terjadi selama musim hujan di India dari Juni hingga September dan menyebabkan kerusakan yang meluas. Dilaporkan, lima orang tewas tersapu banjir dan 11 orang lainnya meninggal ketika rumah mereka runtuh di Benggala Barat. Beberapa hari sebelumnya, 11 orang juga tewas di wilayah itu akibat banjir menyapu rumah-rumah penduduk dan menyebabkan tanah longsor.
Puluhan orang dievakuasi dengan helikopter militer dari atap sebuah bangunan yang terendam. Di antaranya terdapat seorang wanita berusia 100 tahun dan bayi berusia 9 bulan.
Menteri Penanggulangan Bencana Benggala Barat Javed Ahmed Khan mengatakan, dua tanggul di tepi sungai jebol akibat desakan air. Luapan banjir menghanyutkan rumah serta merendam lahan pertanian dan permukiman penduduk.
Setidaknya setengah juta orang di enam distrik di Benggala Barat terdampak selama dua hari terakhir sebelum akhirnya dievakuasi ke tempat yang aman.
Warga yang panik mengungsi ke tempat lebih tinggi setelah air dari bendungan di dekat permukiman meluap dan menyebabkan banjir. ”Kami khawatir banyak orang masih terjebak. Helikopter Angkatan Udara India dan anggota tim manajemen bencana berjuang keras mengevakuasi mereka,” ujar Khan.
Penduduk desa, Samir Nandi (65), mengatakan belum pernah menyaksikan banjir seperti itu. ”Banyak orang di desa saya naik ke atap bangunan dan mereka menunggu untuk diselamatkan,” kata Nandi sambil mengungkapkan bahwa situasinya sangat mengancam keselamatan jiwa.
Media Times of India, Selasa, melaporkan, 41 desa di Udaynarayanpur Howrah, India timur, terendam banjir hingga 1 meter. Banjir terjadi karena Sungai Damodar dan Mundeswari meluap. Beberapa daerah di Goghat juga terendam banjir.
Pekan lalu, banjir dan tanah longsor menyebabkan lebih dari 200 orang tewas di beberapa negara bagian di India barat dan selatan. Korban tewas terbanyak terjadi di Negara Bagian Maharashtra, India barat, setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan banjir di daerah dataran rendah serta mengisolasi ratusan desa.
Sedikitnya 40 orang tewas di Taliye, 180 kilometer tenggara Mumbai. Korban tewas juga termasuk dari Distrik Satara. Sekitar 100 korban tewas lainnya merupakan warga pesisir Raigad, seperti dilaporkan pejabat Pasukan Tanggap Bencana Nasional, Senin.
Pihak berwenang telah mendirikan lebih dari 40 pusat bantuan bagi para pengungsi di distrik yang terkena banjir, kata pejabat senior Benggala Barat, Harekrishna Dribedi. Musim hujan tahun ini, yang sebelumnya melanda India barat, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 250 orang.
Bulan lalu, sedikitnya 200 orang tewas di negara bagian barat Maharashtra setelah tanah longsor mengirimkan semburan lumpur ke desa-desa. Beberapa negara bagian di Himalaya utara, termasuk Uttarakhand dan Himachal Pradesh, juga telah melaporkan beberapa korban bencana. Para ahli mengatakan, hujan tahunan kali ini diperburuk oleh perubahan iklim. (AFP/REUTERS)