Ekonomi Zona Euro Pulih Lebih Kuat Dibanding AS dan China
Ekspansi di Eropa pada periode April-Juni tahun ini lebih kuat daripada catatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan China dalam periode yang sama. Namun, momentum itu berhadapan dengan virus korona varian Delta.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
AP PHOTO/MICHAEL PROBST, FILE
Foto yang diambil pada Kamis (11/3/2021) ini memperlihatkan seseorang berjalan di trotoar di samping simbol Euro di Frankfurt, Jerman.
FRANKFURT, JUMAT — Data resmi yang dirilis pada Jumat (30/7/2021) menunjukkan perekonomian Zona Euro tumbuh sebesar 2 persen pada periode triwulan II-2021 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pembukaan aktivitas bisnis seiring dengan berjalannya vaksinasi Covid-19 telah mengangkat perekonomian Eropa dari kondisi lesu akibat aneka pembatasan selama pandemi.
Ekspansi yang terjadi di Eropa pada periode April-Juni tahun ini lebih kuat daripada catatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan China dalam periode yang sama. Ekonomi AS tumbuh 1,6 persen dan ekonomi China mengalami ekspansi 1,3 persen secara triwulanan. Namun, ekonomi di 19 negara yang menggunakan mata uang euro itu masih berada di bawah tingkat pertumbuhan pada masa prapandemi Covid-19. Varian Delta juga ikut menghadirkan kekhawatiran soal kelanjutan pertumbuhan yang sudah tergapai.
Angka pertumbuhan untuk periode April-Juni tahun ini yang diumumkan oleh Eurostat, badan statistik Uni Eropa, itu lebih baik dari triwulan I-2021. Pada periode itu, ekonomi zona euro masih mengalami pertumbuhan minus sebesar 0,3 persen. Ekonomi zona euro mengalami resesi kembali setelah sempat bangkit pada pertengahan 2020. Angka pertumbuhan yang terjadi pada triwulan II-2021 di zona euro itu lebih kuat dari tingkat yang diperkirakan oleh analis pasar.
AFP/ARMANDO BABANI
Seorang wanita berjalan melewati tanda yang menunjukkan jalan ke pusat tes cepat Covid-19 di Frankfurt am Main, Jerman, Rabu (16/12/2020). Jerman melakukan pembatasan yang longgar mulai 16 Desember 2020. Aktivitas yang tidak esensial ditutup.
Beberapa tingkat pertumbuhan terbesar terlihat di Italia dan Spanyol, negara-negara yang sebelumnya paling terpukul oleh gelombang pertama krisis Covid-19. Portugal membukukan pertumbuhan sebesar 4,9 persen. ”Ekonomi zona euro terus berkinerja seperti mesin diesel: butuh beberapa saat untuk berjalan, tetapi jangan meremehkannya begitu mulai meningkat,” kata Bert Colijn, ekonom senior di Bank ING.
Pertumbuhan yang relatif moderat justru terjadi di Jerman, ekonomi terbesar Uni Eropa. Ekonomi Jerman pada triwulan II-2021 hanya tumbuh sekitar 1,5 persen.
Pertumbuhan yang relatif moderat justru terjadi di Jerman, negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Uni Eropa. Ekonomi Jerman pada triwulan II-2021 hanya tumbuh sekitar 1,5 persen. Pertumbuhan lebih solid terjadi di Perancis setelah mengalami periode stagnasi sepanjang musim dingin lalu. ”Sebagai pembangkit tenaga listrik para produsen mobil, Jerman menderita jauh lebih parah dari berkurangnya permintaan secara global karena jauh lebih bergantung pada masukan impor dari Asia Tenggara dan dari China,” kata Selin Ozyurt, ekonom di perusahaan asuransi kredit Euler Hermes.
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Mercedes Benz mempromosikan produknya di sebuah mal di Beijing, Sabtu (10/7/2021). Angka penjualan mobil di China naik 27 persen pada paruh pertama tahun 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Akan tetapi, peningkatan itu masih berada di bawah pencapaian sebelum pandemi melanda.
Perusahaan-perusahaan mobil Jerman khususnya telah menunjukkan keuntungan yang kuat meskipun kekurangan komponen semikonduktor karena pasar mobil global pulih. Catatan positif itu terutama untuk kendaraan-kendaraan dengan harga lebih tinggi yang dijual oleh Mercedes-Benz dan produk-produk mewah produksi Audi dan Porsche dari Volkswagen. Indikator lain dari pemulihan aktivitas industri di Eropa adalah Airbus pada minggu ini meningkatkan angka prospek pengiriman untuk tahun 2021.
Semua mata sekarang tertuju pada apakah momentum pertumbuhan itu dapat bertahan di zona euro. Merebaknya kasus baru Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta telah meningkatkan kekhawatiran. Sejumlah negara di Benua Biru itu tengah mempertimbangkan kebijakan untuk membatasi aktivitas warga yang notabene dapat mengerem dinamika pertumbuhan ekonomi.
Eurostat juga mengatakan bahwa inflasi zona euro naik menjadi 2,2 persen, di atas target Bank Sentral Eropa (ECB) yang mendekati minus, tetapi tetap di bawah angka 2 persen. Selain itu, harga konsumen yang lebih tinggi, yang disebabkan oleh biaya energi dan rantai pasokan yang tersumbat, telah menjadi isu politik yang memanas. Suara-suara berpengaruh dari Jerman menyerukan ECB untuk mendinginkan ekonomi dengan mengurangi tingkat stimulus, tetapi bank sentral telah menjelaskan bahwa keran uang akan terus mengalir. ”Ini harus tetap ada selama pandemi terus membayangi,” kata Presiden ECB Christine Lagarde, pekan lalu.
Dalam laporan yang dirilis sebelum liburan musim panas, Eurostat mengatakan, pengangguran pada Juni turun menjadi 7,7 persen di 19 negara zona euro. Angka itu 0,3 poin persentase lebih rendah dari data bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran untuk Uni Eropa secara keseluruhan mengikuti tren yang sama, menurun sebesar 0,2 poin persentase selama sebulan menjadi 7,1 persen. Menurut Eurostat, sekitar 14,9 juta laki-laki dan perempuan menganggur di Uni Eropa pada Juni. (AP/AFP)