Inggris Pilih Bangun Jalur untuk Pesepeda dan Pejalan Kaki
Sepanjang tahun lalu jumlah peseda ataupun jarak tempuh yang dicatat para pesepeda di Inggris naik. Kegiatan itu diharapkan terus bertahan selepas pandemi untuk mengurangi emisi karbon.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Pemerintah Inggris berencana menginvestasikan dana 338 juta poundsterling (sekitar Rp 6,8 triliun) untuk membangun jalur sepeda baru dan meningkatkan aktivitas berjalan kaki bagi warganya. Penyediaan infrastruktur yang memadai diharapkan seiring dengan kenaikan minat warga untuk bersepeda dan berjalan kaki pada masa pandemi Covid-19 sekaligus mendorong upaya Inggris bebas karbon pada tahun-tahun mendatang.
Pemerintah Inggris menyatakan, sepanjang tahun lalu jumlah pesepeda maupun jarak tempuh yang dicatat para pesepeda di negara itu naik. Jarak tempuh para peseda di seluruh Inggris dilaporkan melonjak hingga 46 persen tahun lalu. Kebiasaan berolahraga ataupun berkegiatan keseharian dengan sepeda dan berjalan kaki diharapkan akan berlanjut serta permanen sifatnya pascapandemi.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps menyatakan, investasi infrastruktur bagi pesepeda dan pejalan kaki itu dimaksudkan untuk menyediakan jalur yang lebih mudah dan aman bagi warga. Anggaran pemerintah yang disiapkan untuk penyediaan infrastruktur pesepeda dan pejalan kaki tahun ini meningkat sekitar 30 persen dibandingkan anggaran tahun lalu. Tidak disebutkan anggaran itu akan dapat membangun berapa panjang jalur sepeda dan pejalan kaki baru. Inggris saat ini memiliki rute bersepeda sepanjang 12.000 mil atau 19.312 kilometer.
”Jutaan dari kita selama setahun terakhir telah mengalami bagaimana bersepeda dan berjalan adalah cara yang bagus untuk tetap bugar, mengurangi kemacetan di jalan, dan melakukan sedikit kontribusi bagi lingkungan kita,” kata Shapps, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/7/2021). ”Kami bertekad mempertahankan tren itu dengan membuat kegiatan di luar rumah menjadi lebih mudah dan aman bagi semua orang.”
Gagasan untuk menambah infrastruktur seperti jalur khusus bagi pesepeda dan pejalan kaki telah digagas oleh Kota London sejak pertengahan tahun lalu atau setengah tahun di masa pandemi Covid-19. Wali Kota London Sadig Khan mengumumkan rencana London memperlebar trotoar untuk pejalan kaki dan meningkatkan jumlah rute sepeda. Rangkaian dua hal itu dilakukan guna mengurangi tekanan terhadap alat transportasi seperti bus dan kereta api yang terpaksa dibatasi perjalanannya pada masa pandemi.
Gagasan untuk menambah infrastruktur seperti jalur khusus bagi pesepeda dan pejalan kaki telah digagas oleh Kota London sejak pertengahan tahun lalu atau setengah tahun di masa pandemi Covid-19.
”Kapasitas transportasi umum kami akan berkurang secara drastis pascapandemi sebagai akibat dari tantangan besar yang kami hadapi seputar jarak sosial,” kata Khan kala itu. ”Banyak warga London telah menemukan kembali kegembiraan berjalan kaki dan bersepeda selama pembatasan sosial. Dengan pelebaran trotoar yang cepat dan murah, pembuatan jalur sepeda sementara, dan penutupan jalan untuk lalu lintas, kami akan memungkinkan jutaan orang mengubah cara mereka berkeliling kota.”
Ashok Sinha, Kepala Eksekutif Gerakan Kampanye Bersepeda London, mengatakan, masa pandemi Covid-19 memberikan peluang untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan warga. Menurut dia, kota seperti London harus menghindari ”kembalinya bencana seputar udara beracun, emisi karbon tinggi, dan jalan-jalan yang macet”. ”Rencana Streetspace baru wali kota dapat dan harus menjadi awal transisi permanen ke kota yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih tangguh,” katanya.
The Telegraph melaporkan, telah terjadi demam bersepeda di Inggris yang dilakukan pada akhir pekan selama dua tahun terakhir. Data terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas bersepeda di waktu senggang melonjak hingga 60 persen di sejumlah kota di Inggris. Namun, jumlah warga yang bersepeda pada hari kerja di Inggris tetap pada tingkat sebelum pandemi. Kondisi itu mendorong para juru kampanye lingkungan untuk memperingatkan bahwa tanpa investasi dalam infrastruktur bersepeda yang aman, bisa-bisa pascapandemi warga akan kembali ke cara lama mereka, yakni beraktivitas dengan kendaraan bermotor dalam keseharian.
Data Pemerintah Inggris menunjukkan, periode Maret-Juli tahun ini aktivitas bersepeda warga naik sekitar 28 persen pada Sabtu dan Minggu di seluruh Inggris. Namun, aktivitas serupa itu pada hari-hari kerja turun rata-rata sekitar 3 persen dibandingkan masa prapandemi. Aktivitas bersepeda di Inggris mencapai puncaknya, yakni dengan lonjakan hingga 300 persen di atas tingkat pra-pandemi, selama beberapa hari pada tahun 2020. Hal itu terjadi karena orang-orang memilih bersepeda atau berjalan kaki di tengah jalanan yang sepi dari kendaraan bermotor.
Kepala Eksekutif Cycling UK Sarah Mitchell mengungkapkan, tingkat bersepeda di Inggris cenderung statis selama beberapa dekade hingga terjadi pandemi Covid-19. Tren peningkatan selama pandemi terjadi dalam bentuk perjalanan bersepeda santai dengan jarak lebih jauh daripada perjalanan lebih pendek untuk berbelanja atau bekerja. Jalan yang lebih tenang tahun lalu menunjukkan bahwa bersepeda bisa dilakukan semua orang jika situasinya mendukung.
Di seluruh National Cycle Network (NCN), yang memiliki total 12.000 mil rute di seluruh Inggris, data Sustrans terbaru menunjukkan, bersepeda dan berjalan kaki naik 25 persen pada 2020 dibandingkan tahun 2019. Demikian pula penggunaan meningkat pada hari kerja. Namun, pertumbuhan terbesar terjadi pada akhir pekan. Banyak penghitung otomatis, termasuk di Devon dan Argyll & Bute, mencatat peningkatan dua kali lipat dalam bersepeda dan berjalan kaki. (AFP/REUTERS)