Gempa besar bermagnitudo 8,2 mengguncang Alaska, Amerika Serikat, Rabu (28/7/2021) waktu setempat. Sejauh ini dilaporkan, tsunami kecil yang terjadi tidak sampai merusak dan memakan korban jiwa.
Oleh
Mahdi Muhammad/Luki Aulia
·3 menit baca
JUNEAU, KAMIS — Gempa bermagnitudo 8,2 mengguncang semenanjung Alaska, Amerika Serikat, Rabu (28/7/20210) malam atau Kamis sore WIB. Sejauh ini, tidak ada laporan kerusakan bangunan atau korban manusia.
Gempa itu berpusat di sekitar 92 kilometer tenggara Perryville, salah satu kota pesisir di Teluk Alaska, dengan kedalaman 32 kilometer dari permukaan. Warga yang tinggal di sepanjang Teluk Alaska mengungsi ke dataran yang lebih tinggi setelah Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC) Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini adanya tsunami.
Sekitar 1 jam 45 menit setelah peringatan tsunami awal dikeluarkan, mengutip media lokal Anchorage Daily News, gelombang pertama tiba di Sand Point, kota di Pulau Popov, salah satu pulau terluar di Teluk Alaska. Ketinggiannya hanya sekitar 7 inci atau 17,78 sentimeter dari ketinggian gelombang normal. Tepat pukul 01.30 waktu setempat, peringatan tsunami akhirnya dicabut.
NTWC mengonfirmasi adanya tsunami di bawah satu kaki itu. Selain di Sand Point, tsunami kecil itu juga terkonfirmasi teramati di King Cove, Kodiak, Unalaska, dan Alitak Bay.
Pemerintah setempat belum menerima laporan korban luka atau korban jiwa serta kerusakan di seluruh wilayah. Jeremy Zidek, Juru Bicara Divisi Keamanan Dalam Negeri dan Manajemen Darurat Alaska, memperkirakan, kerusakan akibat gempa baru akan terungkap pada pagi hari.
Patrick Mayer, pengawas sekolah Aleutians East Borough, menuturkan, ia tengah berada di dapurnya ketika guncangan mulai terjadi. ”Guncangan terus terjadi dalam waktu yang cukup lama. Ada juga beberapa gempa susulan. Barang-barang yang ada di lemari, semuanya terjatuh ke lantai,” kata Mayer.
Tidak lama setelah itu, dia bergegas ke sekolah yang terletak di kawasan lebih tinggi. Setibanya di sana, sudah banyak warga berkumpul untuk menyelamatkan diri.
Di Kodiak, warga beruntung karena sirene tsunami yang baru dipasang dua bulan lalu berfungsi dengan baik. Manajer Kota Kodiak Mike Tvenge, dikutip dari laman Anchorage News Daily, mengatakan, setelah sirene berbunyi, warga bergegas mencari perlindungan di gedung sekolah, toko-toko, dan lokasi lain yang posisinya lebih tinggi dan jauh dari permukaan laut.
Kepala Sekolah King Cove Paul Barker berada di rumahnya yang terletak sekitar setengah mil saat gempa terjadi. ”Semua yang ada di rumah saya bergetar. Saya berharap itu menjadi lebih keras dan bergetar lebih banyak, tetapi itu hanya guncangan yang stabil selama sekitar satu menit,” katanya.
Setelah guncangan mereda, dia bergegas ke sekolah. Dalam waktu kurang dari 30 menit, gimnasium sekolah telah menampung sekitar 400 pekerja pabrik pengalengan ikan dan warga terdekat yang mengungsi.
Baker mengatakan, warga sudah terbiasa dengan kondisi ini. ”Ini bukan sesuatu yang biasa Anda lakukan, tetapi itu adalah bagian dari pekerjaan yang tinggal di sini dan menjadi bagian dari komunitas,” ujarnya.
Menurut data Survei Geologi AS (USGS), gempa terbaru di Alaska itu adalah gempa terbesar ketujuh dalam sejarah AS. Gempa itu sekaligus merupakan gempa terbesar di Amerika Utara sejak gempa Alaska berkekuatan 8,7 skala Richter pada 1965.
Koordinator Peringatan Tsunami NTWC Dave Snider mengatakan, warga Alaska dan daerah terdampak lain beruntung karena gempa itu hanya menimbulkan tsunami kecil. ”Benar-benar beruntung karena 8,2 benar-benar cukup kuat untuk membuat gelombang yang cukup besar,” kata Snider.
Dikutip dari laman Layanan Cuaca Nasional (NWS) wilayah Juneau, Alaska tercatat mengalami empat kali tsunami selama satu abad terakhir, yaitu 1946, 1957, 1958, dan 1964. Tsunami dengan korban jiwa terbesar adalah tsunami pada 1964. Korban tewas mencapai 106 orang. Ketinggian tsunami mencapai 220 kaki atau 67 meter.
Masih berdasarkan data NWS, ketinggian tsunami tertinggi terjadi pada 1958 ketika sebuah bukit di Teluk Lituya runtuh dan mengakibatkan kerusakan bentang alam hingga ketinggian 1.720 kaki atau 524 meter. (REUTERS/AFP/AP)