Gempa Alaska, AS Keluarkan Belasan Peringatan Dini Tsunami

Pada beberapa kejadian tsunami, episentrum gempa pemicu gelombang memang bisa berada ribuan kilometer dari daerah yang tersapu gelombang tinggi. Selain AS, Selandia Baru dan Mikronesia pun bersiap adanya potensi tsunami.

KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Papan jalur evakuasi bahaya tsunami terpampang di tepi jalan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebagaimana terlihat pada Selasa (8/6/2021).

WASHINGTON, KAMIS — Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat menerbitkan 14 peringatan dini pada Kamis (29/7/2021). Peringatan dikeluarkan setelah Badan Geologi AS mencatat serangkaian gempa di pesisir Alaska.

Badan Geologi AS, USGS, mencatat lebih dari 10 kali gempa dengan magnitudo terendah 3,7 dan tertinggi 8,2. Episentrum gempa terkuat tercatat berada di 92 kilometer tenggara Perryville, salah satu kota pesisir di Teluk Alaska. Episentrum terletak di dasar laut dengan kedalaman 32 kilometer dari permukaan.

Baca Juga: Teknologi Akustik Tomografi untuk Deteksi Tsunami

Gempa pertama tercatat pada Rabu malam waktu Alaska atau Kamis pagi WIB. Awalnya, otoritas Alaska mencatat gempa itu bermagnitudo 7,3. Belakangan, USGS meralatnya menjadi 8,2.

Selepas serangkaian rekaman gempa di lokasi yang berdekatan, Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWS) segera mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami. Hingga Kamis sore WIB, rangkaian peringatan itu belum dicabut.

Pemerintah Alaska, seperti dilaporkan jaringan CNN dan FOXNews, segera mengaktifkan pusat penanganan kondisi darurat. Warga di beberapa lokasi diungsikan ke beberapa tempat perlindungan. Sejumlah sekolah di sekitar Teluk Alaska dijadikan lokasi pengungsian.

Meski memerintahkan evakuasi, Pemerintah Alaska juga mengingatkan bahwa peringatan dini tsunami tidak berarti akan benar-benar ada gelombang tinggi menyapu daratan. Peringatan itu disampaikan bersamaan dengan perintah evakuasi.

Untuk memastikan evakuasi berlangsung, Pemerintah Alaska berkomunikasi dengan para pengelola pusat kegiatan masyarakat di berbagai lokasi. Para pengelola itu menjadi pemimpin informal di lingkungan masing-masing.

Bukan hanya Alaska yang bersiap atas potensi tsunami. Di Hawaii dan Guam pun ada kewaspadaan tsunami akibat gempa di Alaska. Kewaspadaan juga terjadi di Selandia Baru yang terletak ribuan kilometer dari Alaska. Wellington tengah mendata potensi ancaman pada daerah pesisir.

Baca Juga: Berpotensi Tsunami, Gempa M 7,1 di Laut Maluku Guncang Sulut

Sama-sama berada di pesisir Pasifik membuat Hawaii, Guam, dan Selandia Baru waspada pada potensi tsunami yang dipicu gempa Alaska. Pada beberapa kejadian tsunami, episentrum gempa pemicu gelombang memang bisa berada ribuan kilometer dari daerah yang tersapu gelombang tinggi. (REUTERS)